Bacanya sambil dengar lagu 'Cinta Sejati by Cakra Khan' 🥺 Aku suka pas bagian...
Engkau bukanlah sebuah kesalahan
Tak pernah aku menyesal mengenalmu
Tapi biarkanlah aku terbang bebas
Mencari cinta sejati...
Selamat membaca sayangkuuu🌹🌹
*
*
*Hari berganti hari, kehidupan Bianca hanya seputar kuliah dan menemani Nathan kontrol penyakitnya.
Terkadang ada sedikit gangguan dari Naqila, perempuan itu semakin menjadi rupanya. Bianca sampai heran, sifat Naqila sudah persis seperti jalang haus belaian.
Ternyata tampilannya serta wajah ayu cantik itu, tidak mencerminkan sikapnya.
Namun ada yang aneh, selama beberapa kali Bianca menemani Nathan kontrol, sakit laki-laki itu tak kunjung mendapati kemajuan, seolah stuck di tempat.
Bianca kadang berfikir, apa yang melatarbelakangi sakitnya tak kunjung membaik.
Apa Nathan menyimpan beban yang tidak bisa laki-laki itu utarakan padanya?
Tapi apa? Apa Nathan belum terlalu percaya padanya?
Jika mengingat hal itu, mendadak wajahnya murung. Benarkah ia belum terlalu mendapatkan hati laki-laki itu?
Sebuah kue ulang tahun dengan lilin berbentuk angka 25 di atasnya ia nyalakan. Kamar Nathan yang memang sudah suram Bianca matikan lampunya. Ia menunggu laki-laki itu pulang, karena tepat hari ini, adalah hari kelahirannya.
Ceklek!
Pintu kamar terbuka, Bianca sudah siap dengan posisi membelakangi pintu, ada kue di tangannya.
Ctak!
Saklar lampu kembali hidup, membuat Bianca langsung membalikkan tubuhnya dengan senyum mengembang.
"By...."
"Halo Nath," katanya seraya melangkah mendekati laki-laki itu, senyumnya manis, dengan wajah berseri. "Selamat mengulang hari kelahiran untuk yang ke-25 kali Nath, semoga apa yang kamu inginkan, doakan, semuanya tercapai dengan senang."
Nathan menunduk, menatap wajah cantik itu, ia balas senyum si cantik dengan kedua netra matanya yang berembun.
"Selamat mengulang hari kelahiran Nath, semoga apa yang kamu inginkan, doakan, tercapai dengan senang."
Ingatan itu kembali membayanginya, ia menatap kue itu, ada tulisan 'Happy Birthday Nath🌹' di sana.
Tangan kiri Bianca terangkat, ia mengusap liquid bening yang jatuh membasahi pipi laki-laki itu. "Ayo tiup lilinnya," ucapnya pelan.
Nathan mengangguk, laki-laki itu tersenyum, berdoa sebelum meniup lilin itu.
Wush!
Tepat saat lilin itu mati, angin berhembus dari balkon, menerbangkan gorden putih, rambut Bianca yang ia urai turut berterbangan.
"Terima kasih...," lirih Nathan, tangannya mengambil kue itu, meletakkannya pada nakas, lalu memeluk tubuh Bianca dengan lembut.
"Terima kasih untuk semuanya, terima kasih sudah hadir, terima kasih, terima kasih, dan terima kasih," ujarnya berulang, diusapnya lembut surai itu. Menikmati setiap detik waktu, di mana ia masih bisa mendekap tubuh kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran : Change Destiny of The Antagonist (END) || Segera Terbit
FantasyDi novel 'Kisah Naqila', Nathaniel Varendra adalah sosok antagonis paling kejam. Ia bahkan tak segan membunuh seseorang yang dianggap mengusik ketenangan pujaan hatinya. Selain kejam, laki-laki itu juga menyandang gelar brengsek dan bajingan. Itu di...