prolog

190 13 0
                                    

seungmin, pemuda berusia 23 tahun yang kini sedang memasukkan beberapa bahan-bahan untuk membuat sebuah kue. lelaki itu membuka usaha kue sepeninggalan ibu dan ayahnya.

sedari kecil ia sangat menyukai kue, setiap hari sang ibu selalu membuatkan kue untuknya. maka dari itu ia sering membantu ibunya membuat kue.

seungmin belum memiliki pasangan, jujur karena ia belum siap untuk menjalin hubungan dengan seseorang, walaupun seungmin sudah memiliki umur yang tidak terlalu muda.

dia memiliki sahabat bernama jeongin. jeongin lah yang selalu menemani saat susah dan senang. jeongin juga bekerja di tokoh seungmin tanpa mengharapkan imbalan.

seungmin sudah sering kali memberinya uang sebagai upah namun jeongin menolak dan menyuruh seungmin untuk menyimpannya saja.

"terima aja, sesekali yen. aku kan jadi gaenakan" seungmin menyodorkan amplop berisi uang kepada jeongin. lagi lagi jeongin tersenyum.

"gausah min, simpen aja uangnya. aku kerja bantuin kamu bosen aku ngurusin berkas mulu" balas jeongin yang menolak uang dari seungmin.

jeongin sebenarnya bekerja disebuah perusahaan besar milik ayahnya. jeongin bisa dibilang sangat kaya raya. jujur saja jeongin sebenarnya tidak ingin bekerja di tempat ayahnya.

namun karena ayahnya yang memaksa jadi ia hanya menuruti. jeongin memiliki hobi yang sama seperti seungmin. suka membuat kue tapi ayahnya tak memberikan izin untuk membuka tokoh kue.

jeongin juga tidak sering sering ke tokoh kue seungmin karena sibuk bekerja di perusahaan besar milik ayahnya itu.

"oiya ngomong-ngomong, kamu gamau cari jodoh gitu min?" pertanyaan jeongin membuat seungmin terdiam sejenak.

"belum deh yen, masih ga berani" seungmin menggelengkan kepalanya, ia belum berniat untuk memikili pasangan.

"jodoh ga akan kemana kok yen, nanti juga tiba tiba nongol depan muka" lanjut seungmin.

ceklek

terdengar suara pintu tokoh terbuka. waktu masih menunjukkan pukul 7.50 pagi sedangkan tokoh tersebut buka di jam 8.30.

"maaf, tokohnya belum bu–" jeongin hendak berucap namun

"tumben mas telat ngantarin bahannya" ucapan seungmin membuat jeongin membeku dan bingung. apa? mas?

"hehe maaf dek, ditokoh rame banget soalnya hampir lupa antarin punya kamu" lelaki berkulit putih itu berucap dan nyengir nyengir karena merasa bersalah. sambil menaruh beberapa kotak di lantai.

jeongin hanya memandang bingung percakapan diantara kedua orang ini. sejak kapan seungmin dekat sama orang gini?

- 🥖🥖

- 🥖🥖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
mas-mas ; chanminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang