di perusahaan changbin kini sedang terjadi keributan changbin yang mendapat telfon dari bawahannya langsung melaju menuju perusahaannya.
"ada apa ini!?" bentak changbin marah saat melihat data data pribadi perusahaannya telah diretas dan bahkan ia tak dapat mengakses datanya sendiri.
"gatau pak, tiba tiba aja gabisa di akses. udah coba ini itu juga gabisa" changbin mengeraskan rahangnya. terbesit dipikirannya pasti ini ulah jeongin, emosinya meluap luap. jeongin benar benar memegang kendali.
ia mencari orang yang bisa mengembalikan datanya. namun dari semua yang ia dapat tak ada satupun yang mampu meretas kembali data pribadi miliknya.
changbin pun keluar lalu segera pergi ke perusahaan milik jeongin, sesampainya disana ia hendak langsung ke arah lift namun ditahan oleh security.
"ada perlu apa anda?" tanya security dengan wajah datarnya.
"gausah ikut campur, gue mau ketemu orang yang namanya jeongin"
"apakah anda sudah membuat janji sebelumnya?"
"gue perlu sama jeongin bukan sama lo—"
"perlu apa ya?" jeongin muncul dari lift bersamaan dengan suaminya dibelakang. ia mendekati changbin dan menyilangkan tangannya di dada.
"maksud lo apaan ngebuat semua data gue ilang, mau lo apa?" changbin semakin mendekati jeongin namun hyunjin dengan sigap menjauhkan jeongin dari changbin.
"mau gue? gue mau lo jauhin seungmin, sebelum perusahaan lo bener bener gua buat lenyap"
jeongin menekankan perkataannya, ia tidak ingin melihat sahabat yang selalu menemaninya sejak dulu tersiksa oleh orang didepannya ini.
"lo emang suka banget ya ikut campur urusan orang"
"oh jelas, gue hanya minta lo jauhin seungmin. gausah nyogok gue pake apapun, biarin seungmin hidup bahagia dengan lingkungan barunya. lo cuma jadi masalah di hidup dia. awas aja gue liat seungmin sedih atau sakit gara gara lo. perusahaan orang tua lo juga ikutan lenyap gue buat"
changbin dibuat diam oleh jeongin. sebaiknya ia menurut saja daripada harus kehilangan semua bisnis nya hanya karena satu orang.
"oke. gue ga akan ganggu seungmin lagi" changbin pergi dengan perasaan kesal, namun ia tak tau harus apa. tak mungkin ia akan kehilangan bisnisnya hanya karena cinta yang tak jelas arahnya.
jeongin tersenyum menang, semoga ucapan changbin benar benar diwujudkan. maka dari itu ia akan terus terusan melihat seungmin tersenyum.
- 🥖🥖
waktu berganti menjadi hari minggu, seungmin memutuskan untuk menetapkan bahwa minggu ia tak membuka cafe bakerynya.
jadi ia bangun jam setengah 6 pagi hari ini, seperti aktivitas sehari-harinya dirumahnya. ia menyapu, mengepel dan menyiapkan sarapan untuk chan.
ia menaruh masakan nya dimeja makan dan saatnya ia membangunkan chan. seungmin membuka pintu kamar chan pelan, dan mendapati chan yang masih tertidur membelakangi pintu.
"mas, bangun yuk udah pagi. waktunya kerjaaa" seungmin mengguncang pelan badan chan membuat chan membuka matanya. syukurlah chan bukan orang yang susah bangun.
seungmin sebenarnya bisa saja kembali kerumah lamanya, namun setelah tinggal disini untuk waktu yang sudah lumayan membuatnya nyaman. apalagi suasana nya tak lagi sepi karena ia ada teman bicara. chan juga begitu yang merasa nyaman adanya seungmin dirumahnya.
chan sangat suka memeluk orang. saat seungmin duduk dipinggir kasurnya ia langsung duduk dan memeluk pinggang seungmin lalu menaruh kepalanya dipundak seungmin.
"mas suka banget meluk ya?" sebenarnya seungmin belum begitu terbiasa dipeluk. namun jika dipeluk chan ia merasa nyaman nyaman saja.
"mas kebiasaan meluk orang, kamu ngga suka dipeluk?" chan melonggarkan pelukannya namun seungmin langsung menahan tangan chan dan mengelus tangan chan dengan lembut.
"nggaa mas, aku cuma ngga terlalu terbiasa, aku jarang dipeluk soalnya"
"udah ah bangun, udah jam 6.14 nih" terpaksa chan melepaskan pelukannya di pinggang seungmin. lalu seungmin keluar dari kamar dan menunggu chan di meja makan.
chan bergegas pergi mandi dan segera menyusul seungmin diruang makan. sesampainya diruang makan ia melihat seungmin yang kini tengah sibuk dengan ponselnya."dek? kenapa ngga makan duluan" chan duduk bersebelahan dengan seungmin. seungmin lalu menaruh ponselnya di meja.
"nungguin kamu mas. mas mau nasi anget apa dingin? soalnya ini ada nasi tadi aku biarin bentar, siapa tau kamu mau nasi yang ga terlalu panas"
"nasi yang ga anget aja dek" seungmin memberikan piring berisikan nasi kepada chan. lalu ia mengambil piring lagi dan mengisi nasi untuknya.
"dek, nanti sore jalan yuk, nyantai kemana gitu. gapernahkan kita pergi berdua" apakah chan mengajak seungmin ngedate? WKWKWKWKW
seungmin yang tengah menyendokkan makanan ke mulutnya, langsung mengangguk antusias, jarang sekali ia keluar jalan jalan, berhubung juga ia pasti bosan dirumah.
chan hanya tersenyum lalu menyelesaikan sarapannya begitu juga seungmin. seungmin mengambil piring kotor dan langsung mencucinya.
lalu ia mengambil kotak bekal dan memasukkan nasi beserta lauk pauk. karena ia tak membuat kue jadinya ia mengganti kue dengan buah buahan saja, mumpung chan tadi malam membawa pulang buah buahan.
"mau mas bantuin ngga?" chan tiba tiba mendekat dan tangan kanannya memegang pinggang seungmin lalu mengelusnya pelan.
"ngga usah mas, kamu siapin aja apa yang mau dibawa, nanti kelupaan" chan mengangguk dan pergi ke kamar untuk mengambil tasnya saat kembali seungmin sudah selesai mengemaskan semuanya.
ia pun bergegas untuk pergi kerja. namun sebelum pergi chan mendekat dan memeluknya erat, ntah mengapa akhir akhir ini chan sangat suka memeluknya, tapi tentu saja seungmin tak keberatan.
"hati hati ya mas" chan pun pamit pergi dan meninggalkan seungmin sendirian dirumah.
- 🥖🥖
KAMU SEDANG MEMBACA
mas-mas ; chanmin
Romancekisah seorang lelaki penjual roti dan mas mas LokaMart lowercase. start, September 4, 2024.