14. clingy

74 11 3
                                    

sudah sekitar 2 bulan seungmin tinggal dirumah chan. itu membuat chan semakin menempel dengan seungmin, seperti pagi ini.

pagi ini chan terus terusan memeluk seungmin. kemana pun seungmin pergi ia selalu mengikutinya dan memeluknya.

"ihh mas, mau apa?"

"mau kamu" seungmin hanya pasrah karena chan tak mau lepas darinya, ia lanjut membuat kue dan tak terlalu menggubris chan.

"dek" namun tak di sahut oleh seungmin, seungmin kini tengah asik membuat kue sembari mengatur takaran dari bahan yang hendak dipakai.

chan berusaha mencuri perhatian seungmin. namun berbagai hal ia coba seungmin tetap tidak memperhatikannya.

raut wajahnya berubah jadi sedih, yang tadinya gembira sekarang cemberut karena seungmin tak memperdulikannya. ia pun melepaskan pelukan dipinggang seungmin dan berjalan ke arah ruang tamu.

oiya chan hari ini libur, karena pergantian shift. jadi ia bisa bebas dirumah sepuasnya. chan bersandar di sofa sembari memainkan ponselnya. chan selalu ingin dekat dekat dengan seungmin.

apa dirinya terlalu berlebihan? mungkinkah seungmin risih dan muak dengannya? kepalanya mulai memikirkan hal yang tidak tidak, raut wajahnya semakin sedih.

sudah sekitar 30 menit chan disofa hanya memainkan game dengan raut wajah datar. seungmin yang kini sedang menunggu kuenya matang mencari keberadaan chan. ia baru sadar saat sudah selesai bahwa chan tidak bersamanya.

ia berjalan ke arah ruang tamu dan mendapati chan yang sibuk bermain ponselnya. kedatangan seungmin tak membuat pandangan matanya berpindah. seungmin melihat raut wajah chan seperti sedih, ia pun duduk bersebelahan dengan chan.

"mass, kok cemberut gitu kenapa?" namun chan tak menjawab dan hanya diam saja. seungmin kebingungan, chan kenapa?

"mas? aku ada buat salah yaaa?" seungmin mendekatkan wajahnya ke wajah chan hingga hanya menyisakan beberapa centi saja. membuat chan menoleh dan menatap mata bulat itu.

"dek, kamu risih sama mas?"

pertanyaan tersebut membuat seungmin bingung, apa maksud chan? risih? bagaimana bisa seungmin risih kepada chan.

"kata siapa aku risih sama kamu?"

"kamu tadi ngga perduliin mas.." seungmin merasa bersalah sekarang, karena mungkin saja saat ia tengah membuat kue chan melakukan banyak hal namun tak ia gubris.

"maaf ya mass, tadi aku sibuk buat kue. aku ngga risih kok sama kamu, jangan sedih yaaa" chan langsung memeluk seungmin dengan erat dan menyandarkan kepalanya didada seungmin.

seungmin tentu dengan senang hati mengelus rambut chan pelan. chan benar benar seperti anak kecil berumur 5 tahun yang tak ingin lepas dari ibunya.

"jangan cemberut lagi ya mas"

cup

seungmin mencium kening chan sekilas lalu tersenyum, yang dicium tak berkutik. apa seungmin benar benar baru saja menciumnya?

ting

terdengar bunyi suara dari oven pertanda kue sudah selesai.

"minggir dulu mas, aku mau kemasin kue" seungmin perlahan mendorong bahu chan, dan beranjak dari sofa lalu ke dapur. sedangkan chan masih membeku ditempat karena dicium oleh seungmin.

seungmin memotong kue dan memasukkannya kedalam kotak dan menaruh dimeja untuk nanti dibawa ke cafe bakery. dilihatnya jam ternyata sudah pukul 7.30 ia harus segera pergi.

dengan cepat ia mengganti baju, dan hendak bersiap pergi bekerja. tiba tiba chan muncul didepan pintu kamarnya dan bersandar pada dinding pintu.

"dek mas ikut bole ngga, bosen dirumah"

"boleh kok, kalo mas capek pulang aja ya?" chan menggelengkan kepalanya, ia tak pernah lelah jika itu bersama seungmin. mereka pun bersiap-siap untuk pergi bekerja.

- 🥖🥖

chan membantu seungmin berberes untuk membuka tokohnya. chan menyapu dan mengelap semua meja, sedangkan seungmin menyusun kue kue yang akan dijual.

jisung datang di jam 9 pagi karena ia harus mengunjungi kantor jeongin lalu ke cafe bakery seungmin.

"

mas kamu tunggu disini ya aku mau ke dapur bikin kue" chan hanya mengangguk lalu menunggu meja kasir sembari bermain ponselnya. tak lama kemudian lonceng pintu depan berbunyi dan menampaki jisung disana.

chan hendak menyapanya namun jisung langsung berlari kearah dapur untuk menemui seungmin.

"seungmiinnn" sapa nya dengan gembira. seungmin menoleh dan tersenyum melihat kedatangan jisung.

"jisung kamu didepan ya sama chan" jisung mengangguk dan memakai celemek khusus lalu pergi kedepan untuk menunggu dimeja kasir.

"lo chan ya?"

"iya, lo pekerja disini?" jisung mengangguk lalu duduk dikursi. sedangkan chan langsung pergi ke dapur untuk menemui seungmin dan membiarkan jisung didepan.

chan berjalan pelan lalu mendekati seungmin dan lagi lagi memeluk pinggangnya secara tiba tiba membuat seungmin terkejut.

"mas ! kamu suka banget tiba tiba meluk" chan hanya terkekeh gemas karena ekspresi seungmin yang begitu lucu. chan memperhatikan seungmin memasukkan bahan bahan kue kedalam mangkok serta melirik buku resep milik seungmin.


"WOI, mesra mesra jangan disini" tiba tiba terdengar suara melengking memenuhi ruang dapur tersebut. tentu dua insan yang tadinya tengah asik bersama dikagetkan oleh suara yang begitu menggelegar.

chan yang terkejut reflek melepaskan pelukannya dan menatap ke arah jeongin, begitu juga seungmin yang terkejut sambil memegang sebungkus tepung.

"ayen? kamu ngga kerja?"

"aku lagi free makanya aku kesini, ga disangka uda berani mesra mesra an" perkataan menusuk itu membuat pipi seungmin memerah karena malu, beda dengan chan yang malah terlihat bangga.

"kok disini, bukannya lo kerja di supermarket?"

"lagi libur shift, bosen dirumah, makanya disini" jeongin hanya mengangguk paham, ia mendekati seungmin dan membantunya untuk membuat beberapa kue.

"chan, lo mending kedepan temenin jisung" chan awalnya hendak menolak, namun jeongin langsung menatapnya tajam dengan ekspresi datar membuatnya takut dan akhirnya menurut.

malam pun tiba dan sudah saatnya mereka untuk bersiap siap pulang. seungmin dan jeongin mengemaskan kue sedangkan chan dan jisung membersihkan meja meja disana.

"ohiya, nanti hari sabtu aku ada acara ulang tahun perusahaan ku yang ke-4, jangan lupa dateng ya. lokasinya aku kirim nanti"

jeongin akan menyiapkan acaranya secara besar besaran karena khusus untuk perusahaannya. mereka yang mendengar pun mengangguk dengan senang.

hari ini karena cafe bakery terasa ramai dan dipenuhi oleh kebahagiaan, tawa canda mengisi kebersamaan itu.

- 🥖🥖

mas-mas ; chanminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang