20. lamaran

65 11 3
                                    

keesokan harinya chan memutuskan untuk pergi membeli cincin. ia memasuki salah satu tempat perhiasan yang menjual berbagai macam cincin.

chan melihat cincin yang tersusun rapi didalam lemari kaca tersebut. ia tak ingin cincin yang terlalu mewah.

dilihatnya cincin yang berwarna perak, ia pun langsung tertarik dengan cincin tersebut. namun dilihatnya corak yang terlalu biasa ia berniat mengukir sesuatu di cincin tersebut.

"bisa diukir ngga?" tanya chan kepada pelayan yang menjaga. pelayan yang menjaga tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"bisa, mau diukir apa?" chan mengeluarkan secarik kertas kecil lalu menuliskan sesuatu pada kertas tersebut lalu memberikannya kepada pelayan. pelayan tersebut tersenyum dan menerima kertas tersebut.

ia pun membayar dan meninggalkan tokoh tersebut, dan akan mengambil cincin itu besok. sekarang ia memutuskan untuk pergi ke cafe bakery seungmin.

sesampainya disana, ia lihat kondisi cafe sedang sepi dan hanya diiringi lagu lagu. mendapati jisung yang sendirian menjaga meja kasir.

jisung melirik sebentar lalu kembali asik melihat ponselnya. chan juga tak menyapa dan langsung pergi kearah dapur untuk menemui seungmin.

dilihatnya seungmin yang sedang duduk dikursi tanpa sandaran, ia pun duduk disebelahnya lalu memeluk pinggang dan menaruh kepalanya dipundak seungmin.

"hm? mas ga istirahat dirumah?" seungmin mengelus tangan kekar yang melingkar dipinggang serta perutnya itu.

"dirumah ngga ada kamu, mas gamau" jujur saja chan semakin hari semakin menempel dan manja. dulu ia tak bisa lepas dari ibunya, namun sekarang ia tak bisa lepas dari seungmin.

"boong aja kamu tuh" seungmin tersenyum sambil mencubit hidung chan dengan gemas, chan hanya terkekeh.

chan memeluk sambil mencium cium pipi seungmin, seungmin yang diganggu dengan ciuman pun memukul tangan chan pelan.

"ih mas jangan gangguuu" chan bukannya memperdulikan perkataan seungmin, malah semakin menjadi, ia tak hanya mencium dibagian bibir saja. chan sudah mulai berani mencium leher seungmin.

seungmin jadi bergerak gelisah karena chan yang mencium cium lehernya. jujur saja seungmin sedikit sensitif dibagian leher.

"engg.." seungmin tak sengaja mengeluarkan suara seperti itu. namun chan tak perduli dan tetap mengganggunya.

ting !

"ah lepas dulu mas, aku mau ambil kue" seungmin melepas paksa, sedangkan chan hanya tersenyum miring melihat tingkah lucu seungmin.

"dek besok jalan jalan ke taman yuk?"

"hm? tumben tiba tiba banget?"

"gapapaa, kita juga udah jarang jalan berdua kan?" seungmin menganggukkan kepalanya setuju, benar juga karena ia sudah jarang pergi jalan berdua bersama chan.

— 🥖🥖

keesokan harinya sesuai keinginan chan, sorenya mereka pergi jalan jalan ke taman saja. ditaman tersebut banyak kucing, karena memang taman tersebut khusus kucing.

mereka duduk di salah satu bangku yang ditiduri satu kucing berwarna abu abu.

"lucu banget tidurnyaa" seungmin mengelus ngelus kucing tersebut dengan perlahan, terdengar dengkurannya mengalun nyaring.

seungmin mengeluarkan sebungkus makanan basah khusus untuk kucing, lalu ia juga mengeluarkan bungkus plastik dan menaruh makanan tersebut diatas plastik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

mas-mas ; chanminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang