sosok yang ia temui depan pintu kini adalah changbin. kenapa harus ia dipertemukan oleh orang ini lagi?
"k-kamu kenapa kesini?" ia berusaha untuk tenang, takut changbin akan langsung berbuat macam macam. apalagi dia sendirian dirumah, dan juga perumahannya sangat sepi.
"buat jemput kamu pergi sayang, ayo balik kerumah kita disana" changbin memegang tangan seungmin dan menariknya pelan agar sedikit mepet dengan dirinya.
seungmin berusaha menjauhkan badan changbin dari dirinya, ia mendorong bahu changbin pelan. tangan changbin melingkar dipinggang seungmin dan memeluknya erat.
"mas udah, kita udah ngga ada hubungan lagi. sebaiknya kamu aja yang pulang kesana" seungmin mendorong changbin dengan kasar hingga membuatnya melepaskan pelukan dari pinggang seungmin.
changbin lagi lagi dibuat amarah oleh seungmin. ia kembali mendekati seungmin dan mencekik lehernya dengan kuat. tentu seungmin yang dicekik olehnya langsung memberontak dengan memukul mukul tangan changbin.
"agh- l-lepas.." seungmin berusaha memukul tangan changbin dengan kuat namun tenaganya masih belum pulih seutuhnya.
"kenapa si kamu selalu buat aku marah, nurut aja susah banget sayang?" ia semakin mengeratkan cekikan dileher seungmin. tubuh seungmin mulai melemas dan mungkin sebentar lagi pingsan.
BUGHHH
cekikan tersebut lepas dan membuat changbin terhuyung ke samping. ia baru saja menerima pukulan dari chan.
"sialan, nyari mati lo ya?" changbin membalas pukulan chan yang tak kalah kuatnya. walau begitu chan masih berdiri dan memukul changbin lebih keras.
changbin terbuang ke lantai dan dengan cepat chan mengukung tubuh changbin. namun siapa sangka changbin tiba tiba mengeluarkan pisau kecil dan menyerang wajah chan.
chan yang sadar langsung mengelak, walau sudah mengelak tapi tetap saja mengenai pipinya dan menimbulkan luka sayatan yang agak panjang.
"WOI LO BERDUA" teriakan jeongin melengking di depan pintu membuat changbin dan chan berhenti dari acara bergelutnya itu.
jeongin dengan cepat menarik tubuh chan dan menjauhkannya. chan dengan sigap mendekati seungmin yang terkulai lemas dilantai.
"lo changbin, setan lo kenapa kesini lagi? emang gatau kapok ya. lo pergi atau kepala lo gue buat muter 180°"
"cih, jangan sok deh. mentang mentang perusahaan lo besar"
"lah perusahaan nya punya gue. lo yang jangan sok, perusahaan lo bisa bangkrut dalam sekejap kena gue" changbin menatap sinis lalu pergi keluar dari rumah seungmin.
jujur saja jeongin sangat mengerikan jika urusan pekerjaan. dialah yang berkuasa saat ini dan perusahaan bisa lenyap dalam sekejap mata.
seungmin terbatuk batuk dan dengan cepat menghirup udara sebanyak banyaknya. lehernya sedikit sakit dan meninggalkan bekas keunguan.
"dek syukurlah kamu udah sadar" seungmin setelah di cekik oleh changbin ia pingsan dan untungnya segera sadarkan diri.
"YAAMPUN MAS, wajah kamu.." seungmin terkejut melihat wajah chan yang kini ditinggali bekas lebam dan satu luka sayatan yang agak panjang.
"yen, mas chan kenapa?"
"tadi dia gelut ama changbin, untung aja aku dateng"
"maaf dek, mas tadinya mau liat kondisi kamu. eh pas liat depan pintu kamu dicekik sama lelaki gajelas itu, mas reflek mukul jadinya gelut deh trus dia tiba tiba ngeluarin pisau kecil"
darah mengalir dari luka sayatan itu, membuat seungmin meringis melihat kondisi chan.
"aku obatin kalian berdua, tunggu aku ambil kotak P3K" jeongin berjalan mengambil kotak P3K dan mulai mengobati mereka berdua.
leher seungmin dan wajah chan kini sudah diobatin oleh jeongin.
"min, kamu mulai sekarang tinggal sama aku aja. changbin juga harus dikasi pelajaran kali ini, liat aja" sudah waktunya jeongin untuk bertindak karena changbin terus terusan ingin mendapatkan seungmin kembali.
"ngga deh yen nanti nyusahin kamu, kamu juga udah berkeluarga-"
"sama mas gimana?"
sahut chan secara mendadak membuat jeongin sekaligus seungmin terkejut mendengarnya.
- 🥖🥖
KAMU SEDANG MEMBACA
mas-mas ; chanmin
Romancekisah seorang lelaki penjual roti dan mas mas LokaMart lowercase. start, September 4, 2024.