Masih di Hutan Terlarang...
"Huh, hanya begitu saja?" Draco Mendengus mendengar sorakkan dan tepukkan tangan yang di berikan mereka pada pada luna. dengan tanganya ia menyingkirkan dengan kasar orang-orang yang menutupi jalannya, berjalan dengan angkuh menuju Hewan besar yang juga memandangnya dengan wajah polosnya "aku juga bisa menyentuh dengan mudah, makhluk jelek ini!" semua orang terkejut mendengar kata kata angkuh dari pemuda itu, tapi tidak dengan teman se-asramanya.
Sekarang Draco sudah berdiri di depan Mahkluk besar itu dengan wajah yang menyeringai menatap makluk itu "Sini makhluk, jelak" ucapnya lalu mengulurkan tangannya, bermaksud untuk menyentuh sembarang tubuh Chimera dengan kasar. seketika hewan berkepala singa itu, yang awal nya tenang berubah membulatkan matanya, warna merah menjalar dengan hebat, merubah warna bulu coklatnya menjadi kemerahan, dan bersiap untuk menyemburkan api dalam mulutnya pada pemuda itu. Draco berkesiap kaget melihat perubahan drastis dari mahluk itu, ia mundur perlahan kebelakang saat mendapati mahluk itu melangkah maju kedepan kearahnya. semua orang yang melihat perubahan makhluk itu, seketika panik, terutama teman teman pemuda itu yang meneriaki Draco yang membeku ketakutan agar segera berlari menjauh dari Chimera yang sudah memasang posisi untuk menyerang pemuda itu.
"Menjauhlah, Draco Malfoy!kau akan terbakar karena nya" teriak luna panik bersama dengan ketiga yang lainnya yang melihat kearah pemuda itu.
Dengan sekali hembusan, Chimera dengan segera menyemburkan api dari mulutnya. dan Draco terkejut serta takut melihat hal itu, spontan langsung menghalangi api yang menuju kearah wajahnya menggunakan lengannya dan langsung saja ia terjatuh menjerit kesakitan, ketika api yang menjalar di jubah bagian lengannya. semua orang yang melihat itu terkejut, bagitu juga dengan luna yang panik melihat serangan yang di terima oleh pemuda itu: tidak tahu kenapa membuat hati luna juga merasakan panasnya demi melihat draco yang meringis dengan histeris kesakitan di bawah sana. Chimera yang masih tersulut oleh amarah ingin kembali menyerang Draco yang masih kesakitan, akibat suara melengking dari pemuda itu. namun segera Hagrid berdiri di hadapan Draco untuk menghentikan mahluk itu untuk menyemburkan kembali api miliknya. "Cukup, Chimera! berhenti!" bentaknya pada mahkluk itu. dan akhirnya Makhluk itu menurut saat mendengar perintah dari Hagrid dan seketika bulu yang kemerahan itu berubah kembali menjadi warna coklat seperti sebelumnya.
"Dia akan membunuhku! dia akan membakarku" begitulah yang semua orang dengar disitu, melihat Draco yang masih menutup matanya, mengira ia masih akan di serang. padahal sudah jelas api di lengannya sudah padam sejak tadi.
"Dia itu, konyol sekali" ucap Ron menatap kebodohan yang di lakukan pemuda itu. sementara Harry hanya menatap diam, karena itu sudah menjadi kebiasaan Draco untuk sombong dan tidak mau mempelajari sesuatu yang baru untuknya.
"Ya, seperti itulah, Dia itu Malfoy bukan?" sambung Hermonie dengan wajah tak pedulinya.
Hagrid lalu melirik kearah Draco dengan sedikit membungkukkan badan tingginya, melihat keadaan pemuda itu. "Apa kau baik-baik saja?"
Draco tidak menjawab, ia masih meringis kesakitan dengan histeris. ia terus memegang pada lengan jubahnya yang terbakar. "Professor, Kau harus membawanya ke Hospital Wing sekerang" ucap luna memperingati Hagrid.
"Ya, kau benar! luna. aku pengajaranya. jadi aku harus membawanya" Hagrid langsung menggendong Draco dan segera membawa pemuda itu dan di susul oleh luna yang ada di belakangnya "Kelas di bubarkan, kembali ke-asrama kalian" ucapnya lalu berjalan menuju Hospital Wing.
🌙🌙🌙
sesampainya di Hospital Wing, Hagrid langsung meletakkan Draco di atas ranjang rumah sakit, bersama dengan luna yang berdiri di samping ranjang. sementara madam Pomfrey hanya terlihat tidak terkejut dengan apa yang terjadi pada Siswa Slytherin itu,menatap kasihan pada pemuda yang masih meringis kesakitan. "Hal yang sama" ucap Hagrid pada madam Pomfrey yang langsung membuka jubah milik Draco dan melipat lengan kemeja nya, dan terlihat lah luka bakar yang tidak terlalu besar dan memerah dikulit putihnya. wanita itu teringat saat tahun ketiga, di mana Draco juga datang keruangan ini setelah ia mendapatkan serangan dari Makhluk bernama Buckbeak, sama seperti dulu pemuda itu juga masih bereaksi terlalu berlebihan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Love In Hogwarts
FantasíaDisclaimer! Cerita ini terinspirasi dari novel yang di tulis oleh JK.Rowling❗️kalau ada yang berbeda ini murni imajinasi saya seperti bulan yang selalu menemani bintang, seperti bintang yang tidak akan pernah muncul di langit ketika bulan menunjukka...