"LO MAU NGAPAINN?!!"
Suara Aurel kian meninggi saat cowok itu juga mengikat kedua kakinya dengan tali yang entah berantah didapat darimana. Suara ringisannya kembali terdengar saat Bara mengikat kakinya terlalu kencang.
"Diem! " hardik Bara.
"Mana bisa gue diem. Lo ngiket tangan sama kaki gue kenceng banget! " sentak Aurel yang masih berusaha membuka ikatan talinya meskipun hasilnya nihil.
Aurel merutuki dirinya sendiri. Bisa-bisanya tu buku bisa mendarat tepat dikepala cowok menyebalkan itu. Apakah sekuat itu lemparannya? Tapi nampaknya Aurel sedikit puas, ralat sangat sangat puas sebenarnya. Mengingat buku tadi yang ketebalannya pasti cukup membuat cowok itu kesakitan.
"Kalo sampe berbuat sesuatu sama gue, gue pastiin lo bakal kena masalah. "
Bara terkekeh sinis mendengarnya . "Buat sesuatu kaya gimana? " dengan sengaja cowok itu mendekatkan wajahnya pada Aurel berniat menggodanya.
"Yang bakal ngerugiin l-lo pastinya. " ucap Aurel yang seketika gugup karena ditatap dengan lekat oleh Bara.
"Ngerugiin gue, apa ngerugiin lo? " sarkas Bara.
Tentu Aurel semakin ketakutan. Apalagi saat mata cowok itu yang semakin terlihat menggelap, menandakan amarahnya benar-benar nyata.
Sedangkan Bara sudah benar-benar ingin tertawa melihat kepanikan diwajah Aurel.
"Lo mau apa? Jangan macem macem! "
"Macem macem gimana? "
Aurel susah payah menelan salivanya sendiri . Ini kenapa otaknya malah berkelana kemana-mana si . Astaga ternyata efek dari menonton drama korea benar-benar sangat mempengaruhi isi kepalanya.
"Lo ngarep gue macem macemin? " celetuk Bara.
"Gak sudi! Emang gue cewek apaan! "
Bara duduk semakin dekat dengan cewek itu. Memberinya sedikit pelajaran sepertinya adalah ide yang bagus.
"Bodi lo oke juga. "
Dengan susah payah Aurel berusaha menghindar namun saat cowok itu dengan lancang mengelus rambutnya , membuat Aurel sudah tidak bisa lagi menahan amarahnya . "LO APA APAAN! "
"Syuttttt, jangan berisik. "
"Mana bisa! " Aurel kembali nyolot.
Bara hanya mengangkat kedua bahunya acuh. Tak mau berniat menyahutinya lagi, cowok itu malah asik bermain ponsel.
"Ini kawasan sekolah asal lo tau, gue percaya Jasmine bakal kesini terus bawa guru guru. " ucap Aurel yang berusaha membuat cowok itu merasa takut. "Dan lo bakal kena masalah besar! " lanjutnya.
Bara tertawa sumbang . Tangan besarnya kemudian membuka salah satu room chat di aplikasi berwarna hijau itu lalu memperlihatkannya kepada Aurel. Yang mana membuat cewek itu semakin kesal ditempatknya.
"Lo ngancem Jasmine? " suara Aurel terdengar kembali marah.
"Lo ngomong apa? "
KAMU SEDANG MEMBACA
BARREL (ON GOING)
Teen Fiction⚠️Don't Copy My Story!!!!⚠️ "Bikin gue deket sama dia, tenang aja itu semua gak gratis karena bakal ada imbalannya. " "Apa imbalannya? " "Gue juga bakal bikin lo deket sama si Sean, gimana? " "Penawaran cukup menarik, oke gue setuju! " Bagaimakah ja...