"Aurel, " panggil Sean.
"Mau pulang bareng? "
Tolong tanyakan keadaan Aurel sekarang
Sudah pasti jauh dari kata baik-baik saja.
Dan tentu saja tanpa pikir panjang , Aurel langsung mengiyakannya. Kapan lagi kan seorang Seandigo Delrich dengan sudi-nya mau membonceng cewek macam Aurel . Benar-benar suatu kesempatan langka.
"Dah lah, bisa gila lo lama-lama, " cetus Jasmine yang jengah sendiri melihat Aurel mesem mesem tak jelas sedari tadi. Pulpen miliknya bahkan jadi korban kegabutan cewek itu . Digigit sampai tutupnya bengkok tak berbentuk.
"Gue masih gak nyangka aja, ini semua berasa mimpi. "
"Makannya bangun, biar lo tau kalo ini emang nyata, " papar Jasmine. "Dan stop mainin pulpen guee, ishh bau jigong pulpen guee. " Jasmine merebut pulpen yang hanya tinggal satu satunya itu .
Kelas ini emang keras brow, pulpen ditinggal bentar aja udah langsung hilang dalam sekejap seperti sulap. Sebenarnya mereka tau siapa pelaku dan bandarnya , siapa lagi kalau bukan Juna dan antek-anteknya.
"Hhee sorry, tar gue gantiin sama yang baru. "
"Haha hehe haha hehe, buku gue juga jangan di coret-coret dong. "
Aurel hanya meringis.
Tak lama suara bel pulang akhirnya terdengar juga. Semua siswa langsung berhamburan untuk pulang kerumahnya masing-masing.
"Cielahh beneran ditungguin ayangg ternyata, " goda Jasmine saat melihat Sean yang sudah menunggu diparkiran sekolah. Terlihat cowok itu tengah duduk diatas motornya. "Bakal ada couple goals baru inimah , uhuy uhuyy. "
Aurel mendengus mendengarnya. "Ngapa, iri? Mau dibonceng sama bebeb Sean juga? "
"Boleh tuh, gue di jok belakang, lo di pentilnya, " jawab Jasmine yang terus menggoda Aurel.
"Lo kira cabe-cabean! Jangan mimpi ya, bebeb Sean cuman punya gue seorang, " balas Aurel tak terima.
"Keselek biji salak, ehemm ehemm, " seru Juna dari arah belakang. "Berarti fiks udah official nih? " tanya Juna dengan menaik turunkan kedua alisnya menggoda.
"Ishh ni lagi satu, kepo banget, " sinis Aurel.
"Anjay manjur juga ya ternyata pelet lo. Spill lah , gue juga pengen kali bikin anak orang klepek-klepek, " ceplos Juna.
"Spall spill spall spill, gak ada! Ini tuh murni hasil kerja keras gue! " ucap Aurel.
"Buset kerja keras gak tuh, " ujar Juna.
"Tau tuh, " timpal Jasmine, "eh tapi boleh juga, siapa tau gue bisa dapetin cowok ganteng spek sugar daddy atau gak hot daddy juga gak masalah, " seloroh Jasmine.
"Yeee sama aja bambang . " ucap Juna dengan menjitak pelan kepala Jasmine. "Berarti pj cair lah inii, " ujarnya .
"Ya harus, minimal nih ya minimal traktir kita sepuasnya lah, ajak kita belanja di mall contohnya, " timpal Jasmine . Aurel sudah mencium bau-bau persekongkolan.
"Gak ada pj pj an, udah sana pada pulang, ngapa malah pada disini sih, " usir Aurel.
"Lo juga mending pulang, Pak Hady udah nungguin noh kasian. " Aurel mendorong pelan tubuh Jasmine supaya cepat-cepat pergi dari sana .
Soalnya Jasmine nih suka bikin malu orang.
"Halah bilang aja malu, biasanya juga gak punya urat malu, " cetus Jasmine.
KAMU SEDANG MEMBACA
BARREL (ON GOING)
Teen Fiction⚠️Don't Copy My Story!!!!⚠️ "Bikin gue deket sama dia, tenang aja itu semua gak gratis karena bakal ada imbalannya. " "Apa imbalannya? " "Gue juga bakal bikin lo deket sama si Sean, gimana? " "Penawaran cukup menarik, oke gue setuju! " Bagaimakah ja...