Chapter 21

146 20 0
                                    


______________JungHangyeom_______________

____________Selamat membaca____________

Close

Toko roti yang dengan nama Song's Bakery itu sudah gelap yang artinya sudah tidak ada penghuni didalamnya. Lagi dan lagi Jungha terlambat, tentu saja ini sudah jam setengah sepuluh malam. Jungha meremat kuat stir motor untuk menahan amarahnya, tapi tetap saja Jungha juga tidak bisa tenang. Apalagi tiba tiba Hangyeom sangat sulit untuk dihubungi membuat Jungha semakin frustasi.

Drt Drt Drt

"Wae?"

"...."

"Kau yakin mereka masih disana?"

"....."

"Emh. Aku akan ke sana."

"....

"Araseo."

Setelah menutup telpon dari kontak yang bernama Dahee Jungha kembali menjalankan motor nya.

Sekarang Jungha sudah berada di restoran dimana Hangyeom dan pria itu makan malam. Jungha hanya memperhatikan mereka di balik kursi pengunjung.

"Huh bahkan kau sudah mengenalkanya pada kedua orang tua mu."

Jungha mengepalkan tangannya kuat.
Mendengar tawa Hangyeom, untuk sekarang Jungha tidak menyukai tawa itu. Jungha ingin membekap mulutnya Hangyeom agar berhenti tertawa. Entah apa yang mereka bicarakan Jungha tidak bisa mendengarnya.

"Eomma mau ke toilet sebentar."

"Aku juga." Hangyeom berseru

Melihat Hangyeom pergi berjalan melewatinya dan berbelok kearah toilet. Dengan cepat Jungha berdiri dan mengikuti.

Saat Jungha masuk tidak ada orang yang berarti Hangyeom masuk kesalah satu bilik toilet. Jungha memilih menyandarkan tubuhnya pada tembok sebelah kiri pintu untuk menunggu Hangyeom keluar.

"Kamjagiya!!!"

Hangyeom berteriak kaget melihat Jungha tiba tiba ada ada disitu.

"Jungha Hyung? kenapa kau bisa ada disini? Apa kebetulan Hyung juga makan malam disini."

Seperti biasa Hangyeom bertanya dengan ceria mendekati Jungha yang berdiri di tembok.

"Jungha Hyung kau tidak apa-apa? Apakah sesuatu yang buruk terjadi? Kenapa Hyung diam saja?"

"kau sendiri kenapa di sini?"

Jungha bertanya dengan datar, berdiri menegakkan tubuhnya dan berjalan mendekati Hangyeom, padahal Hangyeom hanya berjarak dua langkah kecil tapi dengan Jungha terus mendekat dengan tatap yang terkesan dingin membuat Hangyeom melangkah mundur, situasi sekarang sedikit membuat Hangyeom merinding.

"Te tentu saja untuk makan malam Hyung."

"Akh karena itu kau tidak mengangkat teleponku?"

Nada suara Jungha masih lah datar

"A Aku sudah mengirim pesan padamu Hyung."

Jungha memang tidak sempat membaca pesan Hangyeom, karena terburu emosi saat melihat photo yang dikirim Dahee

Brak

Jungha mengurung Hangyeom di pintu toilet tempat tadi Hangyeom keluar.
Menatap tajam mata indah Hangyeom yang terlihat gugup.

"Hyung? Apa kau marah padaku?"

Hangyeom memanggil Jungha. Dadanya sudah berdegup kencang, karena sangat gugup dengan situasinya sekarang.

Derminition ( Ketetapan Hati)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang