______________JungHangyeom______________"Jangan menggoda ku Hangyeom-ssi."
Kening Hangyeom mengernyit bingung setelah mendengar ucapan Jungha.
"Kapan aku menggoda Hyung?"
Melihat raut bingung itu membuat Jungha mengeraskan rahangnya. Terlalu manis. Jungha sdah Jungha kembali mempertemukan bibir mereka.
Melumat dan menghisap bibir Hangyeom bergantian. Jungha belum puas merasakan bibir lembut Hangyeom yang membuatnya selalu menginginkan lagi dan lagi.
Hangyeom hanya bisa memejamkan matanya kembali kala Jung ha kembali memagut bibirnya. Menikmati sapuan lembut lidah Jungha dibibirnya, membuat Hangyeom meremas kuat baju Jungha untuk menyalurkan rasa nikmat yang sedang dirasakannya.
Ugggh hyunghh
Hangyeom mendesah saat gigi Jungha menggigit cuping telinganya lalu menghisap bekas gigitan itu dengan kuat. Untung saja Hangyeom sedang duduk di jok motor kalau tidak lututnya yang lemas pasti sudah membuat Hangyeom tidak bisa bertahan untuk tetap berdiri.
Jungha memeluk erat tubuh Hangyeom setelah mengakhiri cumbuanya ditelinga Hangyeom.
"Jangan lupa menghubungiku."
Mata Hangyeom yang dari tadi terpejam kini terbuka mendengar permintaan orang yang sedang memeluknya.
"Emh aku aka mengirim pesan walaupun nanti Hyung tidak membalasnya." Ucap Hangyeom sambil Mencari posisi enak menyandarkan kepalanya di pundak Jungha.
"Aku bukan tidak ingin membalas."
"Ara... Hyung boleh aku bertanya?"
"Kenapa tidak."
"Soal kepindahan Hyung ?"
Hangyeom bisa merasakan Jungha meregangkan pelukannya.
Keempat mata mereka bertemu.
"Aku hanya pindah ke sebuah apartemen kecil dekat kampus, agar memudahkanku. Kau tahu sendiri kampus ku cukup jauh dari sini. Aku baru bisa merasakan bahwa itu terlalu melelahkan untuk setiap hari pulang pergi. Makanya aku memilih pindah ."
Hangyeom bisa melihat dari pancaran mata Jungha. Bahwa Dia sedang tidak berbohong.
"Aku pikir Hyung pindah kuliah." Cemberut Hangyeom
"Mana mungkin. Itu kampus pilihanku sendiri. Suka tidak suka nyaman tidak nyaman aku harus tetap meneruskannya karena itu pilihanku." Hangyeom tersenyum setelah mendengar penjelasan Jungha."kenapa kau tadi cemberut?"
"Aku? Eonje?"tatapan tajam Jung ha membuat Hangyeom mengerti dan meneruskan ucapannya." Yaah hanya aku berpikir usahaku membujuk orang tuaku untuk kuliah dikampus Hyung dan belajar mati-matian untuk nilaiku akan sia sia Kalau ternyata Hyung pindah kuliah."
Jungha menatap lekat Hangyeom.
"Jadi... Itu yang membuat mu bersikap aneh hari ini?"
Hangyeom mengalihkan tatapannya, malu sendiri dengan pemikiran bodohnya.
Melihat sikaf Hangyeom Jungha tahu memang tebakannya benar.
Jungha mengelus pipi Hangyeom. Menatap wajah yang masih berpaling darinya penuh arti.
"Mian, baru memberitahu mu sekarang."Hangyeom yang merasakan elusan lembut di pipinya menatap Jungha.
"Hyung tidak perlu meminta maaf. Itu bukan kesalahan Hyung."
"Tentu saja kesalan ku, itu pasti membuat mu berpikiran buruk."
Hangyeom tersenyum malu dan kembali memeluk Jungha. Menyembunyikan rasa malunya karena tebakan Jungha benar.
" Aku pasti merindukan Hyung."
Jungha mengecup kepala Hangyeom Yang berada didalam dekapannya cukup lama. Seakan memberi kode bahwa Dia juga sama akan merindukan Hangyeom, bahkan mungkin lebih besar.
"Nanti aku boleh main ketempat Hyung yang baru kan?"
"Emh" Hangyeom bisa merasakan anggukan pelan Jungha.
End
😭😭😭😭 Tamat juga terimakasih buat semua para pembaca yang setia memberi kan vote dan dukungannya.
Semoga kalian puas sama akhir ceritanya
Walaupun aku tahu ini terkesan dipaksakan 😂😂Stay toon terus yaaah aku akan update cerita baru junghangyeom secepat mungkin😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Derminition ( Ketetapan Hati)✅
LobisomemSebenarnya ini tuuh cerita lanjutan imajinasi ku dari hubungan juhadooyon pas masa sekolah mereka di drama, dimana juha gak mau dooyon menjauhinya setelah pernyataan cinta doyoon tapi gak mau ada status hubungan diantara mereka, cuman aku ganti kara...