11. bothering you

216 14 1
                                    

Pamili melambaikan tangannya, menandakan meja yang ia tempati masih kosong. Kasera, Faye, dan Elora segera berjalan menuju Pamili.

"Hari ini jadwal lu yang pesen ya Fay!"

"Tanpa lu kasih tau juga gua udah tau" Faye memandang malas Pamili.

Faye membuka Handphone nya untuk mencatat pesanan teman-temannya.

"Gua Katsu sama Air mineral dingin"

"Seperti biasa bosqu, Mie ayam dan Teh Kaleng!"

Faye menoleh ke arah Elora, bertanya untuk makan siangnya.

"Ramen deh gua, minumnya Green Tea"

Faye pergi meninggalkan teman-temannya yang mulai membicarakan orang.

"Lo pada tau? Kinara, cewek yang doyan gelendotan sama Elkairo besok udah pulang dan mulai sekolah" Kasera memulai pembicaraan.

Elora penasaran dengan Kinara. "Kinara itu siapa Ser?"

"Cewek yang obses sama Elkairo, cuma dari rumor yang beredar mereka ini udah deket dari lama. Elkaironya juga kaliatan ga masalah waktu Kinara gelendotan sama dia" Pamili menjelaskan.

Faye tiba tiba sudah duduk di meja mereka. "Udah deket dari kecil kan katanya"

"Ah lu jangan sotoy Fay!"

"Mana ada gua sotoy Kasera jelek! Terakhir, waktu Kinara masuk bk. Ortu dia gabisa datang, katanya sih urusan bisnis di luar negri. Lucunya, yang jadi wali Kinara waktu itu ortunya si Elkairo"

"Lo kenapa ngelamun El?"

Pertanyaan dari Pamili memudarkan lamunan Elora. "Gua gapapa, ngantuk soalnya lapar"

"Kok Kinara itu dia ga pernah keliatan disini? Dia kemana aja" Elora bertanya.

"Dia ngambil cuti, ga nanggung dia cuti setengah tahun. Katanya dia keluar negri, permasalahan keluarga"

"Lu tau ga El bagian kocaknya apa? Selama 2 bulan, waktu awal awal Kinara cuti. Elkairo juga ilang gatau kemana, katanya ngikut Kinara"

Mendengar penjelasan kedua temannya, membuat Elora kembali berfikir. Apakah Elkairo memiliki sifat Hitam atau Putih.

Pemikiran Elora terhenti saat salah seorang Pelayan menghampiri mereka untuk menyajikan makanan.

"Oiya El, kalo gua perhatiin kayaknya Elkairo suka liatin lo deh" Kasera berucap sambil memasukan katsu ke dalam mulutnya.

"Ngeliatin gimana?" Elora berdenyit.

"Kalo kita lagi kelas, Elkairo suka ngeliat ke jendela padahal kelas kita sama dia jauh. Inget waktu jam olga kita disatuin ama anak kelas dia? Elkairo ngeliatin mulu tau!"

"Kalo di pikir-pikir iya juga ya!" Pamili berseru.

Penjang umur untuk Kasera, orang ya g sedang dia bicarakan secara mandiri muncul.

Bruk!

"A-aduh, maaf"

Elora menutup matanya. Sial, seragamnya basah. Dan kiri mereka menjadi pusat perhatian semua orang.

"Lo gapunya mata apa gimana?" Tanya Elora santai.

"Aku punya mata!" Alika tiba tiba menaikan suaranya.

"Punya keseimbangan ga? Atau kaki lo panjang sebelah" Elora bertanya lagi.

"PUNYA LAH, apasih pertanyaannya ga jelas!" Alika sebal.

Elora kini berdiri, menatap rendah Alika yang tingginya dibawah dirinya.

"Terus kalo kayak gitu, kenapa lo malah jalan miring dan numpahin air ke gua?" Elora menyunggingkan senyuman.

"Ga sengaja! Kan namanya juga ga sengaja!" Alika berusaha membela dirinya.

"Ga sengaja ya, berarti emang kaki lo yang pendek sebelah. Kasian ya kaki lo, udah pendek eh yang satu malah nambahin pendek!" Sarkas Elora membuat Alika naik pitam.

"Jaga bahasa kamu Elora!" Teriak Alika.

Alika mengangkat tangannya ke udara, berusaha menampar Elora. Namun,

"Kenapa? Mau nampar? Liat dulu tangan lo, tangan penuh kuman gitu mau nyentuh pipi mulus gua. Bahkan sekalipun tangan lo mulus, ga akan ngalahin kemulusan wajah gua!"

Alika benar benar marah saat ini. Tidak, dia malu. Seharusnya dia yang menang di debat ini, karena Davin dan Gangnya sedang menatapnya. Di tambah kedatangan Elkairo yang menatapnya.

"Aku benci kamu Elora!"

"Yah sifatnya keluar. Sifat pembenci cuma dimilikin sama Setan, artinya lo Setan!"

Alika kalah telak di adu argumen kali ini. Sejak kapan Elora mempu beradu argumen dengannya.

"T-tapi seharian ini lo bakal pake baju basah Elora!" Alika yang sudah tidak memiliki fakta apapun mulai membalikan diri.

"Lo kalo punya strategi, mikir dulu deh, punya otak kan?
Gurl, Wake up. I'm in Academy Class, apapun yang gua butuh udah ada disana. Termasuk seragam ganti, i have five or more!
Ga sebanding sama fasilitas yang lo dapet di kelas Contempt, kelas paling Hina yang pernah ada. Ups! Sorry yang kesindir!"

Elora membalikan badannya, keluar dari lingkaran setan membuatnya bahagia.

Bersama dengan Kasera, Faye, dan Pamili. Elora keluar dari Kantin.

Matanya bertatapan, namun Elkairo berdenyit aneh. Tatapan Elora, dia

Menjauhinya.

--
Aslinya aku benar benar malas untuk mengetik ini cerita, MAKANYA VOTE DONG KENTUT😈💨 capek nih gwa

--Aslinya aku benar benar malas untuk mengetik ini cerita, MAKANYA VOTE DONG KENTUT😈💨 capek nih gwa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Never and EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang