Bab 38 jangan ya om ya

10.7K 322 17
                                    

     Kini Wajah Kiel tak murung lagi, karena sudah mendapat kan nutrisi dari mimy.

     Pria itu terus menatap istri nya yang sedang terlelap dengan damai nya. Tangan nya terulur mengusap lembut pipi berisi yang sedikit memerah itu.

     Seketika Kiel tersenyum tipis. Senang rasa nya, bisa memiliki gadis cantik ini, walau pun kini dia harus berbagi.

     "Aku tak mau ke dua suami ku saling bermusuhan, aku mau kalian akur. Bila tidak bisa, maka salah satu dari kalian bisa mundur"

     Tangan Kiel berhenti bergerak saat mengingat perkataan mimy .

     Akur ya?

     Pilihan nya hanya akur atau mundur?

     Kiel menghela nafas nya pelan. Dari pada mundur, lebih baik akur kan?

     Cup

     Kiel mengecup kening mimy sekilas, sebelum beranjak bangun. Mata nya melirik sekilas pada jam dinding yang sudah menunjuk kan pukul 10 tepat.

     Kaki nya melangkah pelan, menghampiri Devan yang kini sedang bermain game di ruang santai.

     Khem

     Devan melirik sekilas pada Kiel yang berdehem

     "Akur" tiba tiba , ada tangan Kiel yang terulur di Devan wajah Devan. Devan menyernyit kan dahi nya bingung. Nih om om waras kah? Salah makan? Atau karena udah di kasih asupan?

     "Maksud nya?" Tanya Devan masih melanjut kan main game nya dengan santai. Kiel mendengus kesal, menarik tangan nya kembali dan duduk di sebelah pemuda labil itu. Gak sadar apa? Istri Lo juga masih kecil kalik , berarti dia labil juga dong ya.

     'ada gerangan apa nih om om pedo'

     "Kita akur, demi mimy" jawab Kiel singkat sambil menyender kan kepala nya di sandaran sofa, dengan tangan dan kaki nya yang terlipat. Persis seperti seorang bos dingin yang angkuh. Kiel banget itu.

     "Ooh, dari awal gw gak masalah tuh. Lo nya aja kalik, yang jual mahal. So so an ngemusuhin" celetuk Devan yang langsung nge jleb ke ulu hati Kiel.

      "Saya bukan om kamu" komen Kiel tak terima. Enak aja bocah ini manggil dia om. Sadar aja kali Kiel, Lo udah 26 tahun, emang pantas nya di panggil omʘ⁠‿⁠ʘ.

     "Oh iya ya, Lo bukan om gue, Lo itu kakak madu gw lebih tepat nya" celetuk Devan masih santai. Devan cuma gak mau situasi canggung aja ya ...

     "Ck, yang sopan kalo ngomong sama yang lebih tua" omel Kiel yang emosi nya terus di pancing. Emang nya lagi mancing ikan ya?

     "Nah itu tau. Om kan udah tua" timpal Devan dengan mulut pedas nya yang masih on. Kiel memejam kan mata nya menahan emosi, takut takut kelepasan menonjok remaja itu. Kan tak elit banget, baru aja minta akur udah saling baju hantam aja.

     "Emm kalian di sini hoamm"

     Seketika ke dua pria tampan beda usia itu menoleh ke asal suara. Di sana terlihat mimy yang memakai pakaian lumayan seksi dengan rambut acak acak an nya. Tak lupa, mata nya yang masih terlihat sayu dengan mulut yang sesekali menguap.

 Tak lupa, mata nya yang masih terlihat sayu dengan mulut yang sesekali menguap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Layar Hologram Mimy (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang