again

774 113 17
                                    

Vote sama komentar sayang❤️
kangen gak? (kepedean)

✿✿✿

Happy Reading!✿

✯✯✯

bingung.

satu kata itu mewakili keadaan Yoshi sekarang. setelah acara bakar bakar waktu itu, Haruto tampak lebih diam dari biasanya.  bahkan tidak segan mengacuhkan sang mami. jarang ikut kumpul keluarga ketika malam hari sehabis makan malam.

tok tok tok

"Haru, lo di dalem kan?"

Yoshi tidak berhenti mengetuk pintu dan memanggil adiknya, "gue masuk ya? gak dikunci kan"

kamarnya benar tidak dikunci. Yoshi masuk kedalam, melihat sang adik yang kini tengah bermain game di komputernya. Yoshi memilih duduk dikasur dan diam memperhatikan. bibir bawahnya terus digigit, ragu untuk mengajak Haruto berbicara.

"kenapa?" suara Haruto terdengar.

"gak papa, pengen liat lo main game aja. mumpung lagi gak ada kelas"

tidak ada sahutan. hanya ada suara berisik keyboard yang ditekan penuh emosi.

"anjing"

"kenapa" tanya Yoshi kaget.

"kalah" jawabnya singkat.

Haruto bangun dari kursinya, berjalan menuju kasur untuk duduk disamping Yoshi. tangannya mengambil segelas air di atas nakas.

"orang rumah pada kemana?"

Yoshi memperhatikan semua gerak gerik adiknya. kini Haruto meraih ponselnya, sepertinya sedang membalas pesan.

"mami sama papi lagi ada acara kantor. paling pulangnya ntar malem"

hening. keduanya sama sama diam. keadaan seperti ini membuat Yoshi sedih. Haruto yang biasanya iseng dan membuat dirinya marah kini hanya duduk diam disampingnya.

"gue kakak lo kalo lo lupa" ucap Yoshi memecah keheningan.

"yang ngomong lo tukang kebun juga siapa"

harusnya Yoshi marah, tapi bibirnya malah menekuk ke atas, tersenyum karena ini adalah salah satu yang dirindukannya.

tangan Yoshi meraih tangan sang adik, digenggamnya, "kalo lagi ada masalah cerita ya. lo nggak sendirian di dunia ini. mami sedih karena udah berhari hari lo cuekin mami. gak jarang sampe nangis loh"

Haruto hanya diam, matanya memandang kosong pada lantai kamar.

"papi marahin lo juga ada alasannya. gue nggak nyalahin lo, karena gue tau lo kaya gini pasti ada alasannya. tapi tolong kasih tau ya? jujur gue kangen rumah ini rame lagi. dulu lo sama papi berantem rebutan mami terus, tapi sekarang lo ngejauhin mami. kasih tau gue Haru, hiks"

Haruto beralih menatap sang kakak. tangannya menarik tangan Yoshi agar tubuh Yoshi mendekat dan bisa dipeluk.

"maaf kak, gue juga gak tau kenapa sekarang tiap lihat mami bawaannya marah. gue diemin mami karena gue takut, gue takut omongan gue bisa bikin mami sakit hati"

Yoshi melepaskan pelukannya, menatap sang adik sedih, "lo bisa obrolin baik baik ke kami Haru"

Haruto mengusap pipi basah Yoshi, bibirnya tersenyum, "nanti gue pikirin dulu ya kak? gue masih butuh waktu"

Yoshi mengangguk, tidak mau memaksa.

"lo mau pergi ya?" Haruto baru sadar kalau Yoshi memakai pakaian cukup rapi.

i see youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang