13

555 150 10
                                    

Naikora yang sedang menunggu Asa itu sibuk mengotak atik handphone nya sembari membuka kancing atas kemejanya.

Hari ini ia dan Asa akan pergi ke Busan untuk melihat perusahaan nya itu.

"Bunny... Apa kamu sudah selesai?" Rora yang bertanya tanpa melihat sekitarnya.

"Sudah..." Asa yang muncul itu membuat Rora menoleh.

Rora terdiam sejenak melihat Asa. Gaun hitam sepaha itu membuat Rora benar benar tidak bisa mengalihkan tatapannya dari wanita itu.

"E-eum, ada yang salah ya?" Asa yang tampak bingung karena Rora hanya diam saja.

"Cantik..." Ucap Rora.

"Apa?"

"Kamu sangat cantik..." Rora yang tersenyum.

Asa yang di puji seperti itu hanya tersenyum saja, namun kedua pipinya sedikit memerah.

"Terimakasih.." Ucap Asa.

Hal tersebut membuat Rora ikut tersenyum lalu mengangguk. Ia menyodorkan tangan kanannya membuat Asa sedikit bingung.

"Genggam lah tangan ku, Asa..." Ucap Rora.

Asa hanya mengangguk lalu menggenggam tangan Rora membuat Rora mencium tangan mulus itu.

"Selama di sana, tetaplah berada di sampingku, bunny.."

❢❢

Rora sibuk berbicara dengan manager nya. Sedangkan Asa melihat seluruh gedung besar itu.

Sangat berbeda dengan gedung milik ayahnya yang lebih kecil dari ini. Walaupun Asa ke gedung itu setahun yang lalu.

Tak sedikit pula yang memerhatikan Asa yang sedaritadi berada di samping Rora. Bahkan tangan Asa tetap di genggam oleh Rora walaupun Rora sibuk berbicara.

Setelahnya sang manager tadi pergi dari sana setelah pamit dengan Rora membuat Rora menoleh ke Asa yang masih memerhatikan sekitarnya.

"Ada apa, bunny?" Rora yang bertanya.

"Tidak ada..." Asa yang menoleh ke Rora lalu menggeleng.

"Ini sudah masuk jam makan siang.." Rora melihat sekilas jam tangannya.

"Ingin makan siang apa?" Rora menaikkan kedua alisnya.

"Eum.. Aku ikut saja denganmu, Dain..." Jawab Asa.

"Kamu ingin makan di restoran sebrang, sayang?" Rora yang menyelipkan anak rambut Asa kebelakang.

"Boleh.." Asa yang mengangguk.

Jadilah kedua orang itu keluar dari gedung besar tersebut dan pergi menuju restoran yang berada di sebrang gedung itu.

"Dainie.." Panggil Asa membuat Rora menoleh.

"Ya, sayang?" Rora menaikkan kedua alisnya.

"Boleh kita duduk di sana?" Asa menunjuk sebuah kursi yang dekat dengan sebuah taman bunga kecil.

Hal tersebut membuat Rora tersenyum lalu terkekeh.

"Tentu boleh... Kita akan duduk di sana, bunny.."

❢❢

Rora hanya memerhatikan Asa yang membelakangi nya karena wanita cantik itu yang sibuk membuat sesuatu.

Ia menyuruh Rora untuk diam saja dan duduk di kursi karena Rora yang sedaritadi memeluknya membuat ia sedikit susah membuat salad untuk mereka.

Asa pula baru saja menemui resep tersebut di internet kemarin.

"Apa masih lama? Aku ingin memelukmu..." Ucap Rora yang tampak bosan.

"Tunggulah sebentar, Dain.." Ucap Asa tanpa menatap Rora.

"Aku sudah menunggu mu sejak tadi..." Rora menaruh dagunya ke meja sembari mempoutkan bibirnya.

"Tunggulah sebentar... Jika kamu terus memelukku, salad nya akan lama selesai..." Asa sekilas menatap Rora.

Rora sendiri hanya menghela nafas dan tetap cemberut. Ia sedikit menyesal karena meminta Asa membuatkan sesuatu untuknya.

"Ingin memakai keju?" Asa bertanya.

"Tidak perlu... Aku tidak terlalu suka keju.." Rora menggeleng.

"Baiklah ini sudah selesai..." Asa menaruh sepiring salad di hadapan Rora.

"Kemarilah bunny..." Ucapan Rora itu di turutin oleh Asa.

Rora menggeser piring salad tadi ke kiri dan mengangkat Asa agar duduk di meja tersebut membuat Asa sedikit terkejut.

Tiba tiba saja Rora mencium bibir Asa membuat wanita itu reflek memegang kedua bahu Rora.

Lalu setelahnya ia menghujani bibir Asa dengan beberapa kecupan membuat Asa langsung menahan wajah Rora agar tidak mengecup nya.

"Stop it, Dain..." Asa yang sedikit merengut.

"Kenapa? Aku belum puas menciummu..." Rora menurunkan tangan Asa dari wajah nya.

"Tapi kamu terlalu banyak mencium ku..." Ucap Asa.

"Karena aku menyukai bibirmu.... Bibirmu manis..." Ucap Rora menatap intens Asa.

Hal tersebut membuat kedua pipi Asa sedikit memerah mendengar nya.

"M-makanlah salad mu.." Asa memberikan piring salad tadi pada Rora.

Sedangkan Rora yang melihat gelagat lucu dari Asa itu hanya terkekeh saja.

"Baiklah baiklah aku akan memakannya..."

❢❢

Rora naik ke atas kasur sembari melihat Asa yang tidur membelakangi nya. Rora berbaring lalu menarik pinggang Asa sehingga Asa berada di dekapannya sekarang.

"Kamu sudah tertidur, bunny?" Rora yang memeluk Asa.

"Belum..." Jawab Asa tanpa berbalik menatap Rora.

Rora yang mendengar itu hanya mengangguk sembari mencium pucuk kepala Asa.

"Bunny, besok aku akan pergi ke kantor sebentar..." Ucap Rora yang mengelus perut Asa.

"Apa kamu ada meeting?" Tanya Asa.

"Tidak ada... Aku hanya ingin melihat berkas yang ku tinggalkan di ruangan ku.." Jawab Rora.

"Kamu ingin ku bawakan bekal?" Asa yang bertanya lagi.

"Tentu aku mau... Maka dari itu aku mengatakan hal ini kepada mu.." Ucap Rora.

"Baiklah besok aku akan membuat nya.."






























Vote and comment😉😉😉

Kelinci Kecil Tuan Muda (RORASA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang