Asa perlahan membuka mata sembari memegang kepalanya yang sedikit sakit. Ia terduduk sembari menyipitkan matanya melihat sekitar.
Ruangan yang tampak asing, ia benar benar bingung sedang berada di mana.
"Sudah terbangun, nona?" Seseorang yang tiba-tiba saja muncul membuat Asa terkejut.
Pria bertubuh besar dengan setelan hitam itu masuk kedalam ruangan. Wajahnya terlihat sangat asing bagi Asa, bahkan pria itu tidak terlihat seperti orang Jepang.
"Who... Are you?" Asa yang terlihat sedikit takut.
"Jangan takut, nona... Aku tidak akan menyakiti mu... Aku Junghyun asisten tuan Furoki.."
Nama terakhir yang di sebutkan pria itu membuat Asa teringat apa yang terjadi terakhir sebelum ia tak sadarkan diri.
"Furoki?" Asa tak sedikit bingung.
"Ya... Orang yang membawamu kemari.." Junghyun mengangguk.
"Dimana aku sekarang?" Asa yang bertanya lagi.
"Seoul.. Korea Selatan.." Ucapan Junghyun membuat Asa terkejut.
"K-korea?" Asa yang berucap.
"Dimana kak Lisa... Kak Chisa..." Asa kembali menatap Junghyun yang tampak bingung.
"Tidak ada yang bernama Lisa dan Chisa di sini..." Ucap Junghyun.
"Beristirahat lah nona, sebentar lagi makan malam mu tiba..." Ucap Junghyun sebelum keluar dari ruangan.
❢❢
Asa benar benar sangat bingung sekarang, bahkan sedari tadi ia hanya bolak-balik. Ia juga sebenarnya sedikit takut, karena ini kali pertamanya ia berada di tempat asing tanpa kedua kakaknya.
Bahkan sedaritadi juga ia sama sekali tidak menyentuh makanan yang di berikan dari seorang pelayan tadi.
Ia benar benar mengingat dan menuruti perkataan Chisa yang selalu mengingatkan jangan menerima makanan dari orang asing.
Asa kembali duduk dengan perasaan yang bercampur aduk. Takut, khawatir, bingung benar benar melanda nya.
"A-aku mau pulang.."
❢❢
Rora menatap datar bodyguard nya yang berada di hadapannya itu. Bodyguard yang di tatap itu tetap menunduk takut.
Walaupun wajahnya terlihat cantik sekaligus tampan dan imut, jangan salah, dia ini direktur utama dari LEE'S GROUP, perusahaan raksasa yang sudah berkembang pesat di seluruh penjuru dunia sejak beberapa tahun silam.
And she's not pure girl, dia hanya luarnya saja yang terlihat seperti gadis, apalagi wajahnya terkadang terlihat imut, akan tetapi dari fisik dan sifat bisa dilihat jika dia futa.
Dia Lee Dain, sebut saja Rora karena ia biasa di panggil Rora sejak kecil oleh keluarga nya, namun untuk urusan pekerjaan, ia terkadang sering di panggil Dain.
Rora, si anak bungsu keluarga Lee yang kehilangan keluarga nya, sekarang ia hanya sendiri. Kenapa?
Beberapa tahun silam, kakak perempuan pertamanya---Lee Jung-in telah tiada karena penyakit anemia nya yang sudah sangat parah dan telat di tangani.
Lalu di susul tiga tahun setelahnya, mommy, daddy, dan kak Hyuna telah tewas karena kecelakaan pesawat saat mereka hendak pergi ke LA. Waktu itu Rora tidak di izinkan ikut oleh daddy nya karena Rora sedang UAS. Kejadian itu pula lah yang membuat Rora dewasa ini menjadi sedikit pendiam.
Sekarang hanya dirinya lah yang tersisa dari keluarga terpandang itu. Walaupun sekarang ia menjadi direktur, tidak semua orang mengetahui dirinya karena Rora yang belum siap mempublikasikan dirinya ke semua orang.
"Kau pergilah... Aku memaafkan mu..." Ucap Rora setelah berdiam diri menatap bodyguard nya.
Bodyguard itu hanya mengangguk saja sebelum pergi meninggalkan Rora sendirian.
Rora menghela nafas berat sembari bersandar di kursi nya, ia memijat mijat pelipisnya yang sedikit sakit.
Bodyguard nya tadi tak sengaja membuat mobil miliknya sedikit lecet karena tergores pagar pembatas, untungnya bukan mobil kesayangannya yang tergores.
"Ada apa dengan mu? Kenapa kemeja mu itu selalu tak rapi?"
Seseorang yang menyelonong masuk kedalam ruangannya itu membuat Rora melirik lalu memutar bola mata malas saat melihat siapa yang masuk.
Dia Rami, sahabat Rora sejak masa sekolah. Tak hanya Rami, Rora memiliki dua sahabat lainnya. Kedua sahabat mereka itu memiliki kebangsaan yang berbeda mereka.
Si kukang sipit, lebih tepatnya Ruka, dia adalah seseorang berkebangsaan Jepang. Sedangkan si kucing aneh----Chiquita, seseorang yang berkebangsaan Thailand. Sama seperti istri nya Ruka yang berkebangsaan Thailand juga.
"Kau selalu bertanya seperti itu padaku..." Rora memutar bola mata malas.
"Ya karena kau selalu terlihat tidak rapi...." Rami yang ikut memutar bola mata malas.
"Kau dari mana?" Tanya Rora sembari duduk tegak.
"Aku? Tentunya dari pemakaman wanita ku.." Ucapan Rami membuat Rora terdiam sejenak menatap dirinya yang terduduk.
Rami memang dari pemakaman wanita nya, lebih tepatnya seseorang yang sangat ia cintai. Namun ia terlambat menikahi wanita itu.
Hyeona, gadis cantik kembaran Ahyeon, istri Chiquita. Gadis cantik itu telah tiada karena penyakit kanker otak yang menyerang dengan ganas tubuh miliknya dua tahun lalu.
Hilangnya Hyeona membuat senyum Rami juga sedikit hilang, bahkan ia sama sekali tidak menjalani hubungan dengan wanita manapun karena ia berjanji dengan Hyeona, ia tak akan menikah dengan siapapun karena yang ia inginkan hanya gadis cantik itu. Malang sekali hidupmu Shin Haram.
"Kau ini kenapa?" Rami menyirit.
"Tidak apa.. Aku hanya sedikit lelah saja..." Ucap Rora me-rilekskan tubuhnya.
"Ngomong ngomong apa hari ini kita jadi pergi?" Rora kembali menatap Rami.
"Tidak... Ruka bilang besok saja... Sekalian melihat perusahaan kita..." Rami menggeleng.
"Ah begitu... Baiklah.." Rora mengangguk.
Vote and comment😉😉😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelinci Kecil Tuan Muda (RORASA)
Teen FictionTIDAK ADA TERKAIT NYA DENGAN IDOL ASLI!! 18+ Rorasa G!P Futa