12

1.8K 242 20
                                    

Asa yang berada di pangkuan Rora itu sibuk mencomot pie strawberry yang mereka beli saat mencari sarapan di luar.

Sedangkan Rora yang memangku gadis kecil itu hanya memejamkan matanya saja setelah selesai bermain game.

Asa perlahan bersandar di bidang dada Rora membuat Rora membuka kembali matanya.

"Bersandar saja jika kamu mau, bunny.." Rora menyandarkan kepala Asa ke bidang dada nya.

"A-ah ya..." Asa yang mengangguk kecil.

Asa melirik Rora sekilas sebelum kembali menonton siaran drama yang ada di TV.

Rora memeluk Asa sembari mengelus perut Asa yang rata itu secara perlahan dengan jempol kanannya.

"Kelinci kecil..." Panggil Rora.

"Ya? Ada apa Dainie?" Asa yang menyahut tanpa melirik Rora.

"Boleh aku bertanya sesuatu?" Rora menaruh dagunya di atas kepala Asa.

"Tentu... Kamu ingin menanyakan apa?" Asa yang mengangguk.

"Bagaimana bisa kamu berada di sini? Maksud ku di Korea..." Pertanyaan Rora itu membuat Asa terdiam.

"Bunny?" Rora yang tidak mendapatkan jawaban.

"Aku... Di jual..." Jawaban Asa itu memang sudah di tebak Rora, namun ia hanya ingin tau kenapa gadis polos itu di jual ke Furoki.

"Karena apa?" Rora bertanya lagi.

Bukannya menjawab, Asa hanya diam saja membuat Rora menyirit.

"Bunny?" Rora membalikkan tubuh mungil Asa sehingga mereka berhadapan.

Hal tersebut membuat Rora bisa melihat wajah sedih dari Asa.

"A-ah... Maafkan aku bunny... Kalau begitu aku----

"Papa butuh uang..." Asa yang memotong perkataan Rora.

"Apa?" Rora menyirit.

"Papa menjual ku karena papa butuh uang... Aku rasa begitu..." Asa yang menunduk sembari memainkan jari jari tangannya.

"A-aku tidak tau apa yang terjadi sehingga papa menjual ku.. Tapi aku ingat papa memang membutuhkan uang..." Ucapan Asa membuat Rora terdiam sejenak.

"Bunny.." Rora menangkup dagu Asa sehingga Asa menatap dirinya.

"Apa papa mu baik terhadap dirimu?" Tanya Rora menaikkan kedua alisnya.

"Tidak... Papa selalu mengurung ku.." Jawaban yang sudah Rora tau.

"Dan memukuli ku.." Lanjut Asa membuat Rora menyirit.

"Memukuli mu??" Rora bertanya.

"Ya.. Papa selalu memukuli ku jika ia sedang stres dengan masalahnya di perusahaan.." Jawab Asa tanpa menatap Rora.

"Papa juga selalu melarang ku untuk tidak memberitahu pada kakak kakakku..." Ucap Asa lagi.

"Jadi apa kakak kakak mu tau soal itu?" Rora yang bertanya lagi.

"Tau karena mama selalu memberitahu mereka apa yang terjadi dengan ku dan papa..." Ucap Asa.

"Aku tidak ingin memberitahu mereka juga karena.... Karena aku takut mereka akan masuk ke rumah sakit lagi seperti sebelum nya.." Lanjut Asa.

"Tunggu, apa saudari mu pernah masuk RS karena itu?" Rora menyirit.

"Ya, pernah... Papa pernah memukuli kak chisa sampai kak chisa harus di rawat... Dan aku... Tidak boleh menemuinya saat itu..." Ucapan Asa membuat Rora menangkup dagu nya sehingga Asa menatap Rora.

Kelinci Kecil Tuan Muda (RORASA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang