11

745 169 14
                                    

Rora keluar dari ruangannya sembari membawa totebag yang berisi kotak bekalnya yang sudah kosong.

Rora mengetahui ada beberapa pasang mata yang melihat dirinya membawa totebag itu karena pasalnya Rora tak pernah membawa bekal.

"Tch... Mereka tidak tau rasanya masakan kelinci kecil ku.." Ucap Rora saat masuk kedalam lift untuk turun ke bawah menuju parkiran.

Saat sampai di parkiran bawah tanah, ia langsung pergi menuju mobilnya.

Rora masuk kedalam kursi penumpang karena hari ini supirnya yang membawa mobil.

"Selamat siang tuan muda Lee.." Sapa sang supir saat Rora masuk.

"Siang Pak..." Rora yang mengangguk sekali.

"Apa anda ingin pulang langsung?" Tanya pak supir.

"Ya.. Kita pulang saja, kepala ku sedikit sakit.." Ucap Rora sembari memijat pelipis nya yang sedikit sakit.

"Baiklah kalau begitu tuan..." Ucap pak supir yang melajukan mobilnya.

Namun sesuatu yang aneh terlintas di otaknya sehingga ia membuka matanya kembali.

"Pak, menurut mu apa aku bisa suntik kb? Tapi tidak permanen.." Ucap Rora.

"Tentu bisa tuan muda... Namun kita harus ke rumah sakit jika kamu mau..." Ucap pak supir yang sedikit bingung.

"Kalau begitu ayo ke rumah sakit.." Ucap Rora.

"A-ah baik..."

❢❢

"Aku pulang..." Rora yang masuk kedalam rumah sembari membuka jas yang ia pakai.

"Bunny... Where are you?" Rora yang pergi menuju dapur.

Saat sampai di dapur, ia tidak melihat adanya Asa di sana membuat dirinya menyirit.

"Kelinci kecil..." Rora yang pergi menuju ruang pakaian dan menemukan Asa berada disana.

"Bunny..." Asa yang di panggil itu menoleh.

"Ah, kamu sudah pulang.." Asa menggantungkan kemeja hitam milik Rora ke gantungan pakaian.

"Apa yang sedang kamu lakukan bunny?" Rora yang menyirit sembari mendekati Asa.

"Aku hanya membereskan pakaian bersih yang terlihat berantakan...." Jawab Asa yang menatap Rora.

"Astaga kamu ini..." Rora yang terkekeh sembari menggeleng.

"Tidak... Apa kan?" Cicit Asa.

"Tidak apa... Tapi ini pekerjaan asisten ku, bunny..." Ucap Rora memeluk Asa dari belakang.

"Kalau begitu aku hanya ingin membantu..." Ucap Asa yang mengambil pakaian lainnya.

"Tapi kamu sudah hampir menyelesaikan semuanya, bunny..." Rora yang melirik Asa.

"Tidak apa... Ini akan berdebu jika di biarkan saja, Dain..." Ucap Asa melipat kain tersebut.

"Terimakasih bunny... Kamu benar benar baik..." Ucap Rora yang memeluk erat Asa.

Hal tersebut membuat Asa hanya tersenyum saja dan kembali melakukan kegiatannya walaupun ada Rora yang memeluknya dari belakang.

"Kalau begitu setelah ini bersiaplah siaplah dan pakai pakaian mu yang menurutmu cantik..." Ucapan Rora membuat Asa menyirit.

"Eum, kita akan kemana?" Tanya Rora.

"Kamu akan mengetahuinya nanti, bunny..." Rora yang mengotak atik handphone nya sebentar sebelum kembali memeluk Asa.

"Baiklah.."

❢❢

Asa sedikit kagum melihat mall besar yang terlihat asing baginya itu. Sedangkan Rora hanya tersenyum saja melihat wajah Asa yang terlihat lucu baginya.

"Aku akan membelikan apapun untuk mu, bunny... Apapun itu..." Ucap Rora membuat Asa menoleh.

"Apapun itu?" Tanya Asa.

"Yea, bunny... Apapun itu..." Rora mengangguk sembari mengelus telapak tangan Asa yang mulus.

"Tapi.. Aku akan membeli apa?" Tanya Asa yang terlihat bingung.

"Kamu tak ingin tas bunny?" Rora yang bertanya balik.

"Jika aku membelinya itu akan percuma saja karena aku tidak akan keluar rumah..." Ucap Asa.

"Siapa yang mengatakan itu? Kamu akan terus keluar bersama ku jika aku memiliki agenda bertemu dengan collage ku, bunny..." Ucap Rora menatap intens Asa.

"A-ah?" Asa yang bingung.

"Aku akan membawamu keluar setiap kali aku akan pergi, bunny..." Ucap Rora.

"Aku tidak akan mengurung mu di rumah seperti ayah mu... Aku memberi kebebasan padamu... Aku akan membuat mu nyaman berada di sisi ku tanpa tekanan, Asa..." Lanjut Rora tanpa menatap Asa.

"Terimakasih..." Ucapan Asa membuat Rora menoleh.

"Terimakasih, Dainie.. Kamu sangat baik.." Senyuman Asa itu membuat Rora terdiam sejenak sebelum kembali tersenyum pada si gadis cantik itu.

"Tidak masalah..." Rora mengalihkan perhatian nya.

"Jadi kamu ingin membelinya, bunny?" Tanya Rora lagi.

"Ya, tentu..." Asa mengangguk

❢❢

Rora keluar dari kamar mandinya sembari mengusap wajahnya dengan handuk kecilnya.

Ia melihat Asa yang sibuk membaca novel yang mereka beli tadi. Saat selesai membeli tas dan beberapa setelan pakaian, mereka berdua pergi ke toko buku untuk membeli novel karena Asa yang suka membaca novel.

"Apa yang kamu baca, bunny?" Rora yang naik ke atas kasur.

"Hanya cerita dunia sihir seperti Harry Potter.." Asa menutup novelnya lalu menaruhnya ke atas nakas.

Asa ikut berbaring di samping Rora membuat Rora langsung memeluknya dan menyembunyikan wajahnya di leher Asa.

"Kamu wangi sekali, bunny..." Ucap Rora tanpa menatap Asa.

"Terimakasih, Dainie..." Asa yang membalas pelukan Rora.

"Aku menyukai nya.." Rora yang memejamkan matanya.

"Eum, apa kamu ingin tidur sekarang?" Asa yang bertanya.

"Ya, kelinci kecil... Karena aku sangat mengantuk... Biarkan aku tidur memeluk mu seperti ini.." Rora yang semakin erat memeluk Asa.

"Baiklah, selamat malam, Dainie..." Ucap Asa.

"Malam juga, kelinci kecil ku.."



























Vote and comment😉😉😉

Kelinci Kecil Tuan Muda (RORASA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang