BAB VII

12 5 4
                                    

***

algas pun kembali, dia membawa satu botol berisikan kopi, Starlla tak mencurigai apapun, dia pikir itu hanya sekedar kopi yang baru saja Algas beli.

nyatanya kopi itu sudah ia campuri dengan hal lain yang bisa membuatnya keracunan, athalariq yang menyadari itu langsung menyuruh Starlla untuk menyembunyikan botol itu, dan ntah apa yang narla ceritakan, sampai mereka tak berhenti berduaan.

Starlla mendapat kabar bahwa kake nya sakit, dan Starlla langsung di suruh untuk pulang oleh ibu nya, dengan sangat marah ia memaksa Starlla untuk pulang saat itu juga, Starlla segera mengikuti perintahnya, karna kake nya hanya sendiri di rumah Starlla harus segera pulang untuk memastikan ia baik baik saja, Starlla mengambil tasnya yang terletak di dekat athalariq, Athalariq bertanya "kamu mau kemana?" Starlla pun menjawab "aku akan pulan, ibu ku sudah memerahi ku" athalariq masih duduk berdua dengan narla, Starlla mencoba acuhkan mereka, Starlla pun pamitan dengan algas, sebelum Starlla benar benar pulang, dia meminta algas untuk mengurungkan niatnya sekali lagi.

algas yang duduk di kursi kini meminta Starlla untuk duduk di kursi itu dan algas memilih jongkok di hadapan Starlla sembari mencoba menangkan perasaan gadis itu,

"maafin gue laa, keputusan gue udah gabisa di batalin, kalo besok lo dapet kabar gue udah gaada, jangan sedih yaa, bersikap seolah lo gatau apa apa ya laa." Starlla yang mendengar itu tak mampu menahan air mata nya, rasanya dunia seperti kembali berhenti berputar.

"ko nangis sih laa? gue gasuka liat lo nangis" algas mengusap air mata Starlla dengan sangat lembut, bagiamana bisa orang se tenang itu bisa membuat luka yang hebat.

"kalo algas gaada aku sama siapa?" dengan suara yang bergetar Starlla memaksakan diri untuk mengucapkan kata kata yang sangat menyedihkan itu.

"lala kan sekarang udah punya banyak temen, lala udah deket banget sama athalariq terus tadi lala juga udah punya temen baru lagi alex, lala punya ka narla sama ka keysha, ada ka rachel jugaa"  Algas berusaha menenangkan Starlla.

"aku gabisa se deket itu sama mereka, intinya algas harus tetep hidup!!"

"laaa mau peluk gaa? buat yang pertama dan yang terkahir" algas menawari Starlla sebuah pelukan dia membuka tangannya seperti sudah sangat siap untuk memeluknya.

tanpa pikir panjang Starlla langsung membiarkan dirinya untuk tenggelam di dalam pelukan Algas. dan membiarkan kesedihan itu jatuh bersama tangis yang slalu ini dia tahan, ntah tangis karna takut di tinggalkan, atau tangis karna sudah menahan segala rasa sakit yang ia berikan.

pelukan itu tak berlangsung lama, seperti waktu sangat cepat berlalu, tak membiarkan Starlla untuk merasakan sekali lagi kehangatan itu.

narla yang sedari tadi memperhatikan Starlla dan algas nampaknya sangat marah ketika melihat algas memeluk Starlla, sampai sampai sakit magh dia semakin parah, dia nampak sangat kesakitan, dan meminta pertolongan algas, algas pun langsung menghampirinya dan membantunya untuk berdiri karna katanya Narla ingin pulang, dan yang paling membantu hanyalah athalariq, dia memang lelaki baik yang suka membantu. sebelum itu algas sempat menitipkan Starlla kepada athalariq dan alex, algas minta agar mereka menjaga Starlla dan selalu menemaninya.

algas tak melanjutkan niatnya untuk membantu narla, kini narla di bantu oleh athalariq dan alex, alih alih membantu narla, algas malah memilih untuk mengobrol lagi dengan Starlla sepanjang jalan menuju lobby.

"bentar lagi aku ulang tahun"
"aku tau laa, nanti hadiahnya aku simpen di ka keysha yaa?"
"aku gamau hadiah apapun, cukup algas ada di hari ulang tahun aku, itu udah lebih dari cukup"

se sampainya mereka di lobby, narla langsung pulang karna sudah di jemput, mereka ber-4 memutuskan untuk diam di lobby, dan membeli minuman, Starlla senang karna bisa bercanda bareng algas lagi, Starlla tidak berani untuk berinteraksi lagi dengan athalariq, ntah mengapa melihat Athalariq bersama narla membuat Starlla berpikir bahw dia harus berjaga jarak dengannya.

"orang lain udah pada pacaran anjir, sedangkan gua" tiba tiba saja athalariq berbicara seperti itu, Starlla yang mendengar nya sangat ingin sekali menjawab celotehannya itu. "kan ada narla" sahut Starlla membuat athalariq terkejut, benar juga apa yang baru saja Starlla katakan, athalariq dan narla begitu dekat, mengapa mereka tidak pacaran saja.

setelah slesai membeli minuman mereka lanjut mengobrol, algas meminta athalariq untuk mengajarkan nya beberapa trik sulap, Starlla hanya melihat saja, Starlla merasa athalariq kini sudah berubah, tidak seperti kemarin dan tadi siang, terakhir mereka se dekat itu sebelum narla datang, tetapi setelah narla datang semuanya berubah, tapi mengapa harus di pikirkan? mungkin ini sifat asli athalariq yang baru Starlla lihat, dia care dan memperlakukan semua orang dengan cara yang sama.

"heh ko ngelamun" algas membuat Starlla terkejut, Starlla bahkan tak menyadari bahwa dia sudah ada di sampingnya sedari tadi.

"ehh siapa juga yang ngelamun" Starlla mencoba meyakinkan algas bahwa gadis itu sudah lebih baik sekarang.

sekali lagi Starlla meminta algas untuk mengurungkan niatnya itu, tetapi algas yang keras kepala tetap saja tidak mengikuti apa kata Starlla, hingga membuat Starlla menangis.

"astaga ko nangis lagi" tanya algas dengan nada lembut, tak lama ia langsung lari menuju tempat sampah dan membuang sesuatu.

"gue udah buang semuanya, gue batalin niat gue buat bunuh diri, itu semua gue lakuin demi lo, biar lo berhenti nangis, biar lo ga kesepian" Starlla yang mendengar itu sungguh tidak percaya dengan apa yang baru saja algas katakan, Starlla merasa sangat bahagia karna mampu membuat seseorang bertahan hidup demi dia.

singkat cerita Starlla pun memutuskan untuk pulang, semuanya membuat Starlla lupa waktu.




>>>>>NEXT PART<<<<<

ATLANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang