BAB XIX

3 5 3
                                    

Dua bulan berlalu, hingga kini Starlla masih saja memikirkan Atlanta, jelas jelas Atlanta sudah tidak peduli lagi terhadap Starlla, tetapi mengapa gadis itu tidak pernah bisa menghilangkan Atlanta di dalam pikirannya, se besar apa perasaan yang ia miliki hingga untuk melupa saja rasanya sangat sulit.

***

Starlla pergi untuk sekolah di hari ini, Starlla murid yang aktif, tetapi belakangan ini dia sering menyendiri, dia sudah tidak se aktif dulu, bahkan banyak tugas yang terabaikan. Memikirkan Atlanta setiap hari benar benar berpengaruh besar terhadap kehidupan Starlla.

Saat bel istirahat berbunyi, Starlla memutuskan untuk jalan jalan keluar, diam di kelas membuat Starlla terus menerus memikirkan Atlanta.

"ATLANTA!!" Teriak Starlla saat dia melihat seseorang yang mirip sekali dengan Atlanta, laki laki itu benar benar seperti Atlanta, tinggi badannya, bentuk tubuhnya, rambutnya pun sangat mirip dengan Atlanta.

Laki laki itu menoleh ke belakang, sudah jelas itu memang bukan Atlanta, lagi pula Atlanta sudah kuliah, mana mungkin dia ada di sekolah Starlla. "bagaimana bisa laki laki itu sangat mirip dengan Atlanta, jika seperti ini proses melupakan Atlanta akan semakin sulit" bagaimana tidak sulit, Starlla bertemu dengan orang yang mirip sekali dengan Atlnta di sekolahnya, tentu saja mereka akan sering bertemu, membuat Starlla semakin susah untuk dapat melupakan Atlanta.

***

Di sela sela malam nya Starlla menulis lengkara tentang Atlanta, gadis itu sangat menyukai aksaranya sendiri dengan tokoh utama nya yaitu Atlanta, hanya karena Atlanta kini Starlla menjadi gadis penulis.

"Di tengah sandyakala yang temaram, ada serpihan rindu yang masih enggan luruh. Hatinya mengembara di bentala kenangan, menelusuri jejak aksa yang pernah tercipta di sudut sudut nayanika sang dayita. Walau dahulunya luka membekas di sanubari, ada seberkas renjana yang tetap berbisik di balik temaram. Gemintang di langit seakan menertawakan diriku yang terjebak dalam asmaraloka yang pernah aku coba tinggalkan, namun selalu saja kembali, seolah ada serayu yang tak henti-hentinya mengalir membawa namanya dalam setiap hembusan anila. Bimantara realita dan harapan seringkali menjadi enigma yang menguji daya dan daksa. Ingin rasanya melangkah ke depan, menjauhi segala lengkara asmara yang telah mencabik cabik diriku, namun ada asmaralana yang merasuk di setiap relung jiwaku. Rona cinta yang pernah ada seolah melekat, menjadi litani yang tak kunjung usai dalam sanubari. Dalam gelapnya nisha aku berbisik pada dikara berharap dayita yang dulu kembali hadir meski dalam bentuk fatamorgana."

Dalam tulisannya Starlla berharap Atlanta akan kembali padanya suatu hari nanti, banyak sekali harapan yang Starlla tulis di atas kertas, entah akan terwujud atau tidak, gadis itu hanya bisa menunggu takdir yang terbaik datang padanya.

Di tengah sunyi bumantara, suara hati Starlla menggema, memanggil-manggil nama yang pernah menjadi adikara di atas panggung cintanya. Starlla tau, perjalanan ini bukanlah sekedar jatukrama, namun anatya yang harus ia tempuh, dimana rasa cintanya tak dapat terhapus walau jarak merentang jauh. Namun, sang waktu seolah bergeming, tidak ada renjana yang bisa melenyapkan gemuruh nestapa yang bersemayam. Setiap langkah terasa berat, seolah ia tengah meniti jenggala yang penuh dengan bebatuan tajam.

Seandainya saja anantara bisa lebih dekat, tanpa harus mengorbankan diri asmaralana yang berkali kali meruntuhkan harapannya, ia tahu di satu titik ada serayu yang harus ia arungi meski asa dan harsa seringkali bertentangan. Hingga kini, dia hanya mampu mengukir elegi di dalam sanubari, berharap suatu hari amerta akan menuntunnya kembali ke pelukan yang dulu ia kenal, meski dalam abisatya, meski dalam sunya.

***

27 April - metro indah mall

Pagi di hari sabtu, Starlla siap siap untuk datang ke event yang selalu ia datangi, gadis itu sangat bersemangat, mungkin karena tempat event kali ini yang dulu sempat Starlla datangi bersama Atlanta yang memiliki banyak kenangan, Starlla juga berharap dapat bertemu kembali dengan Atlanta setelah pertemuan terakhirnya di miko mall beberapa minggu yang lalu.

Se sampainya di sana tentu saja yang Starlla lakukan hanyalah mencari Atlanta, Starlla datang ke event hanya untuk melihat Atlanta, "meski tidak saling sapa, setidaknya aku bisa melihat dia meskipun dari kejauhan, karena rasa rindu ini selalu menyiksaku." ucap Starlla saat ia sedang mencari Atlanta.

Starlla terus mengelilingi mall itu, berharap dapat melihat Atlanta, tetapi sudah sangat lama mencari, Atlanta tak dapat Starlla temui. Starlla sangat sedih namun dia tak menyerah, dia terus menerus mencari Atlanta.

Hingga tak terasa malam pun tiba, orang orang disana asik bersenang senang, menikmati event yang sangat ramai, tetapi tidak dengan Starlla, gadis itu hanya sibuk mencari Atlanta.

Akhirnya Starlla memutuskan untuk beristirahat, namun matanya tak berhenti menyusuri setiap sudut yang ada untuk mencari Atlanta.

"Itu kayanya Atlanta deh" Starlla melihat seseorang seperti Atlanta, di sebrang mall sedang berjalan menuju parkiran bersama wanita lain. "iyaa benar itu memang Atlanta, aku tidak salah lihat, tetapi siapa perempuan di sampingnya itu? mengapa mereka begitu dekat? bahkan mereka tertawa bersama." Kasihan sekali, Starlla menunggu lama hanya untuk melihat Atlanta bersama wanita lain, itu pasti sangat menyakitkan. Atlanta berjalan bersama wanita yang mungkin itu adalah kekasih barunya, mereka terlihat sangat bahagia.

"Kenapa rasanya sakit sekali melihat mu bersama perempuan lain Atlanta, apakah kamu tau? aku disini sibuk mencari cari keberadaan mu, namun ternyata kamu sibuk merayakan cinta barumu"  Atlanta menaiki motornya bersama perempuan itu, membuat Starlla semakin cemburu "Apakah kamu ingat Atlanta? dulu, aku yang kamu antar jemput setiap sabtu dan minggu, tetapi kini perempuan lain yang merasakan itu, apa mungkin dulu aku terlalu merepotkan mu?" di malam yang semakin menyepi akhirnya Starlla memutuskan untuk pulang, melihat Atlanta bersama wanita lain membuat usaha nya sia sia.




>>>>>NEXT PART<<<<<

ATLANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang