BAB III

13 5 4
                                    

"sebenarnya faktor utama aku masuk rumah sakit itu karna Algas, waktu itu Algas pergi ke suatu acara, dia pergi bareng Narlaletta, dan ternyata Naralaletta itu adalah orang yang Algas suka dari lama, lalu aku mendapat kabar bahwa Algas pingsan, awalnya aku khawatir dengan keadaan dia, tetapi rasa khawatir itu berubah menjadi rasa sakit, aku sakit karna ternyata Algas masih menyukai Narlaletta, bahkan di saat dia pingsan, dia memanggil Narlaletta, bukan aku, padahal posisinya yang sedang dekat dengan dia itu aku, bukan narla, kedekatan kita pun bukan suatu hal yang wajar, kita pernah pergi ke suatu acara bersama, dan algas memperlakukan ku dengan sangat manis, sehingga membuat ku luluh dan berharap padanya bahwa dia akan menjadi seseorang yang akan menjalin hubungan dengan ku, namun harapan itu pudar saat tak lama aku mengetahui bahwa ternyata Algas sudah menjalain hubungan dengan orang lain, di hari itu aku sangat hancur, Algas yang aku kira akan menjadi kekasihku, ternyata dia justru menjalin hubungan dengan orang lain yang baru saja ia temui."

"maka itu semua yang membuatku drop hingga sakit parah, bahkan ketika aku sakit, Algas hanya berdiam diri, dan memutuskan untuk berpura pura tida tau apa apa" ucap Starlla dengan raut wajah yang sangat menggambarkan kesedihannya.

"loh beneran Algas kaya gitu?" Athalariq nampak tida percaya dengan kalakuan temannya itu, tapi itu memang kenyataannya, yang kita anggap baik, belum tentu demikian.

"iyaa beneran, dia suka mempermainkan perasaan orang lain, salah satunya aku" ucap Starlla

"gila sih ga nyangka, semangat yaa" Athalariq tiba tiba mengelus kepala Starlla, Starlla kaget mengapa bisa dia bertemu dengan orang se hangat Athalariq, dan anehnya Starlla tidak risih dengan Athalariq, tida seperti Starlla terhadap orang lain, biasanya Starlla tidak suka jika seorang laki laki melakukan kontak fisik dengannya, tetapi kini Starlla malah merasakan kehangatan baru saja menyentuh nya.

tak lama Algas pun kembali lagi, dengan keadaan babak belur, nampaknya ia baru saja berkelahi, kondisinya itu sangat mengkhawatirkan mereka semua, terutama Narlaletta, ia sangat perduli terhadap Algas, bahkan ia menunjukkan itu semua di depan Algas, lalu Starlla hanya diam berpura pura tida peduli, padahal aslinya Starlla ingin sekali menanyakan kondisi Algas dan mengobati nya, tetapi jika Starlla melakukan itu, bagaimana dengan tanggapan Narla, dia pasti tida akan suka melihat Starlla berinteraksi dengan algas.

akhirnya setelah semua reda, Starlla kembali melanjutkan obrolan nya dengan Athalariq dan juga Rachel, mereka kembali membahas apa saja yang terlintas di pikiran mereka saat itu. lalu tiba tiba saja Algas meminta satu permintaan aneh kepada Athalariq, Algas meminta untuk di ramal soal berapa lama ia hidup, dan kapan ia mati, setelah itu slesai, tiba tiba saja Algas melakukan hal aneh, ia ingin melompat dari lantai 4, Narla teriak histeris dan langsung menahan Algas, Starlla yang awalnya ingin melakukan hal yang sama, tiba tiba mengurungkan niat nya setelah Narla duluan yang melakukan itu. Algas memang memiliki kepribadian yang aneh, tetapi karna itu lah ia dapat dekat dengan banyak orang.

melihat apa yang baru saja terjadi seketika membuat perasaan Starlla sedikit berantakan, dia ta mampu membohongi perasaan nya sendiri, Starlla masih menyimpan perasaan terhadap Algas.

ATLANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang