*Phone Buzzing*
"Hey,Anna here.Who's this ?"
"Oh,hey--hey.Babe,how are you ?" Lelaki ini sudah benar-benar membuatku kesal karena menghilang dua hari penuh tanpa kabar setelah berangkat ke Irlandia.Really pissed me and make me wanna hit his balls.
"Goddamn fine ! menunggu dua hari tanpa kabar dan kebingungan seperti orang gila."
"I'm sorry,okay ? I lost my phone." Harry mendengus.
"Kenapa kau masih mempunyai nomor ku kalau begitu ?"
"Hey,my stupid baby.It's 2014 and almost 2015 ! Ada yang namanya Internet dan ada teknologi di Internet yang dapat menyimpan data.Okay ? So,everything okay there ? Don't you dare fuck another boys,okay ? It's only 3 days."
"Damn you styles ! Dalam tiga hari,kau bisa terbunuh oleh mafia,tertangkap polisi atau hal yang lain.You better shut up because i think it isn't only 3 days.Maybe it will be six or seven days."
"Fuck,apa maksudmu ?"
"Aku akan pergi ke Liverpool dan menjual Mansion keluarga ku.Aku akan pindah ke rumah yang lebih kecil karena sekarang kita hanya hidup bertiga dan masih banyak faktor lainnya.So--yeah it'll take 3 until 4days." Aku menghela nafas.
"Fuck ! But,Why you didn't tell me.Listen Anna--" Harry menghentikan pembicaraanya.
"Anna,aku akan menelfonmu kembali.Just don't call me until i call you." Belum sempat aku mengucapkan apapun ia menutup telfonya membuatku kesal kembali.
Sudahlah,lebih baik aku meredamnya sedikit.I'm going to see Liam anyway.
***
Liam sangat menyukai cafe dengan penyajian macam-macam kopi.Setiap ia mengajakku bertemu,ia selalu mengajakku ketempat cafe fancy elegant dengan aroma kopi yang begitu khas dan aku biasanya hanya berujung memesan vannila atau chocolate smoothies.
"Jadi,kau akan pindah ke Liverpool ?" Liam bertanya padaku.
"Tidak,tidak.Aku hanya ada urusan keluarga dan mungkin juga Thalia akan kembali pindah kesana next grade.I'll finish mine in UOG." Aku mengangkat bahu.
"That's good.Jadi aku akan tetap melihatmu."
"Yeah,That's good." or its bad either,karena Harry dan kau bisa bertengkar kapan saja.It's like a time bomb.
"Jadi kau akan merayakan Christmas di Liverpool ?" tanya Liam,
"Kurasa begitu."
"Tadinya,aku ingin mengundangmu makan malam di rumahku.Karena,biasanya saat Christmas Dad ku ada di rumah."
"I'm sorry Liam." Aku menggaruk leherku dengan canggung.
"Well That's ok.Anyway,i've got Chirstmas present for you !" Liam ternsenyum padaku.Senyumnya terasa menusuk hatiku,karena usahanya tidak akan berhasil.
"Aku akan mendapatkan Christmas gift untukmu.Wait for it,okay ? I'm gonna give you cute stuff." Aku mengedipkan mata padanya dan tertawa.
"Cute stuff ? Hey,jangan bilang kalu ingin membelikanku bandana minnie mouse !"
"It is !" Aku semakin tertawa melihat eskpresi kagetnya.
Aku kembali melihat Handphoneku,tetapi tidak ada pesan atau telefon yang masuk.Itu membuatku kesal dan aku terus melakukannya berulang kali sambil mengklik iMessage ku berulang kali.
"Li,its like noon.Aku harus berirstirahat dan menyimpan energiku untuk perjalanan jauh besok."Liam kemudian melihat ke arah luar.Padangan kearah luar sedikit kabur karena perbedaan suhu dalam ruangan membuat kacanya begitu berembun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirty Job
Fanfiction[MUST WATCH THE TRAILER] Harry Edward Styles,20 years old.Professional Drug Dealer. Annabelle Eirene Davisson,19 years old and Newbie stripper. It isn’t just about erotic and dirty job.This is about the tragedies and the way world treat them.I...