Chapter 29

9K 640 65
                                    


What a night.Niall's brithday party,on the Zeta House.

"Come on !" Harry meneriakiku dari pintu depan Flat,yang selalu saja membuatku naik darah karena ketidaksabarannya itu.

Aku mengenakan dress merah yang begitu indah.Aku menemukan dress ini di dalam kotak berwarna merah tepat di depan pintu Flat ku tadi pagi.Passion Red by Miranda Kerr begitu indah.Fikiranku menuju lurus ke arah Liam,karena kemarin Liam membantuku mencari dress dan aku berkata padanya bahwa aku menyukai dress tersebut.Tapi,aku malah membeli dress yang lain karena harga dress yang kusuka begitu mahal.Tetap saja,bagaimanapun keadaannya Liam tetap memaksaku untuk diam dan membiarkan dia membayar pakaian yang ku beli.

"Lihat,dress ini indah sekali bukan ?" tanyaku pada Harry,

"Whatever.Let's go we'll be late." Harry memutar kedua bola matanya dan berjalan memasuki mobil.

"Harry,kau memang punya banyak mobil ya ?" Aku memandangnya untuk mendapat sebuah jawaban.

Pertanyaan ini sudah kusimpan sekian lama,entah aku bingung hampir setiap Harry hang out bersama ku,mobilnya selalu berbeda beda seakan-akan ia anak paling konglomerat di Zeta-nya.Tapi,kenapa ia harus menjadi seorang dealer yang tidak masuk akal difikiranku.

"Kenapa,huh ? Kau menginginkannya satu ?" Harry melirikku,

"What ? Hell no--,aku bukan tipe money sucker seperti perempuan lainnya." Selalu saja pertanyaannya menjurus ke arah perdebatan.

"Sudahlah tutup saja mulut mu,Stripper."

"Fuck you,stupid Dealer." Aku menggerutu kecil mendelik kearahnya.

Seperti biasa,Harry tidak banyak memperbolehkanku mengotak-atik saluran radio kesukaannya.Lagu yang di dengarkannya terkadang membuatku mengantuk dan kadang malah membuat kepalaku pusing bukan kepayang.Tapi,untung saja perjalanan ke Zeta tidaklah jauh.Hanya butuh kurang dari setengah jam,kamipun akhirnya sampai.

"Aku harap Niall menyukai hadiahku." Gunggamku kecil.

"Dia akan menyukai semua hadiah yang di berikan padanya." Sahut Harry yang membuatku menoleh terdiam ke arahnya.

Harry menatapku dengan pandangannya yang begitu membuatku terdiam.Ia memandang tepat ke kedua mataku,deru nafasnya terdengar sampai telingaku yang membuatku semakin kikuk.Rasa dingin menjalar ketanganku,Harry dan aku belum bergerak sedikitpun tapi hanya terus memandang satu sama lain.

Kepalanya bergerak mendekat membuat hatiku berdebar kencang.Iapun juga terdengar mengatur nafasnya dengan baik.Apa yang terjadi padaku ? Untuk bergerak saja bagaikan otot tubuhku mati semua,bahkan mulutku kaku untuk berbicara.

Tangannya bergerak mendekati pipiku,sentuhannya terasa dingin.Matanya tetap menatap kearahku dan ia sambil membasahi bibir merah mudanya.Aku mencoba mengatur nafasku yang berakhir membuat tubuhku bergetar.

Ia mengusapkan jarinya di ujung bibirku perlahan,yang membuatku sedikit menahan nafas.Kemudian tangannya menjalar dan menyelipkan rambut panjangku kebelakang telinga.

"Lipstikmu berantakan dan jangan tutupi wajahmu dengan rambut panjangmu." Kata Harry yang membuatku menghela nafas lega yang panjang.

Aku memandangnya sambil mengatur nafasku,kemudian ia meninggalkanku dan turun dari mobil.Ia bersandar di depan mobil dan menyalakan sebatang rokok.

"Holyshit,Styles." Gumamku kecil.

Kejadian tadi membuat fikiranku sedikit berkabut,aku memutuskan untuk meninggalkan Harry sendiri di depan dan masuk untuk mencari sahabatku Niall.

Dirty JobTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang