Chapter 30

9.5K 646 57
                                    

"Hoam.." Aku terbangun dari tidurku yang nyenyak.Ku usap mataku dan ku regangkan badanku yang begitu lelah karena aktivitas kuliahku yang begitu padat menjelang pergantian semester.

Nyawaku belum terkumpul penuh.Tapi,terdengar samar-samar suara orang bernafas disampingku.Aku sadarpun memang aku tertidur begitu kesamping kasur,padahal aku tidur sendiri.

"Wh-what the hell !!" Aku teriak kaget melihat ternyata nafas itu terdengar memang dari sebelahku,Harry tidur disampingku tanpa aku ketahui darimana ia bisa sampai disini.

"Oh,fuck.You scared me,love." Harry dengan suara bangun tidurnya mengumpat padaku.

"Oh yang benar saja ! You fuck,you scared me ! Gosh !" Aku ngegusap kepalaku dan menggelengkan kepala.

"Hey,aku menelfon mu berkali-kali.Kau tidak mengangkatnya.Aku ketuk pintu Flat mu,tapi tidak ada jawaban.Sampai akhirnya aku harus menelfon Thalia untuk membukakanku pintu." Harry mendecak kesal padaku.

"Aku kan sedang tidur." Aku berkata perlahan dan menggigit bibir bawahku,menahan rasa bersalahku.

"Kau tidur,apa mati ?" Harry tertawa kesal padaku.

"Ya,aku lelah.Jadi,maklumi sajalah."

"Aku tahu itu.Itu sebabnya aku tidak membangunkan mu tadi malam." Harry berkata padaku,tapi aku malah terdiam memandangi tubuh shirtless-nya.

Dia ini kekasihku,tapi melihat tubuhnya yang seperti ini.Mengapa rasa nervous terus merayapi tubuhku,he's hot for god's sake.But,i hate him for sure.

"What ?" Harry membuatku menggelengkan kepala,membuyarkan lamunanku.

"Kenapa kau kesini ?"

"Aku rindu padamu,memangnya tidak boleh ya ?" Tanyanya padaku.

"Tidak setiap hari." Aku mendengus kesal padanya.

"Sudahlah,aku mau mandi." Aku beranjak dari tempat tidurku.Tapi,aku tersentak karena tarikan tangan dari Harry.Huft,dasar sialan.

"Gosh ! Apa lagi Harry ?" Aku menoleh kearahnya.

Ia menunjukan seringai bangun tidurnya padaku.Rambut keritingnya yang berantakan menjuntai kesamping dahinya membuatnya terlihat lebih...ah sudahlah.

Aku menggelengkan kepalaku,menyadari aku sedang mengamati Harry yang sedang tersenyum padaku dan mengerucutkan bibirnya padaku.

"A-apa ?" Aku menjawabnya kebingungan.

"Give me morning kiss,please ?" Ia tertawa kecil padaku.

"Dasar gila ! Cium saja bantalku sana." Aku berdiri dan meninggalkannya.

"Oh fuck,yang benar saja."

Aku segera mengambil peralatan mandiku dan meninggalkannya di kamarku.Aku keluar dan melihat Thalia menahan tawanya sambil menonton TV tapi,aku hanya mencoba untuk menghiraukannya.Ini semua pasti lelucon,mereka berdua pasti akan selalu kerjasama.

"You look confused.Semoga berhasil untuk kekasih yang posesif." Thalia tertawa kecil padaku.

"Aish ! Shut you mouth,Thalia.Ia bahkan tidak seperti itu." Aku tidak bisa menerima bahwa aku memang mempunyai pacar yang posesif sekarang.

"Sudahlah,terima saja kenyataanya." Ia menggeleng-gelengkan kepala sambil tersenyum padaku.

Aku memasuki kamar mandi dan menyalakan air hangat,udara kota Greenwich kali ini begitu dingin dan mungkin air hangat akan merelaksasikan semua saraf-sarafku yang begitu lelah.Terfikir olehku,aku sudah bersama Harry selama dua minggu lebih.He looks different,just in front of me.Aku bahkan tidak bisa menyangka bahwa ia bisa seperti ini,terlalu posesif padaku dan dengan kata lain,aku survived bersama Harry selama dua minggu lebih.He's cool,He's cute but He's different.

Dirty JobTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang