Chapter 14

14K 753 23
                                    

Harry dan aku menuruni mobil dengan membawa polaroid dan instax miliknya.Langit senja bewarna jingga menghiasi perayaan Air Baloon Festival ini.Aku tidak pernah mengunjungi festival semacam ini sebelumnya.Banyak anak kecil disini,banyak juga anak muda seperti aku dan Harry.

Aku berjalan melewati kerumunan orang,mata mereka melihat ke arah kami sekali-kali.Aku sadar bukan akulah yang di lihat,tapi Harry.Ia seperti sudah biasa di lihati seperti ini,tato dan piercing di bibirnya mungkin menjadi penyebab utama dari hal yang sedang terjadi.Tapi aku memilih menghiraukannya,karena itulah Harry.Kurasa dia sikapnya tidak seburuk penampilannya.

"Pegang ini." dia memberiku instax-nya.

"Ku kira ini akan menjadi hari yang membosankan denganmu." aku meliriknya yang sedang memfoto air baloon berbagai bentuk itu.Efek dari polaroid akan memberikan hasil yang baik untuk fotonya.

"Ku rasa kau salah.Lihat ini,indah bukan Annabelle ?" cara ia menyebut nama membuat sensasi geli di perutku.

"Yeah,kurasa kali ini kau benar." aku mengangkat bahuku.

"Let me take yours." Ia menekan tombol polaroidnya dengan spontan dan flashnya membuat pengelihatanku berbayang-bayang.

"Gosh ! Harry !" aku tertawa sambil mengusap mataku yang berkunang-kunang.

"Let me take yours too !" aku dengan spontan menekan tombol instax yang ku pegang,sayang sekali tangannya tidak bergerak cepat menutupi lensa.Hasil dari instaxpun keluar,aku menunggu hasil gambarnya muncul di kertas foto instaxnya.

"Look at you !" aku tertawa melihat ekspresi Harry di hasil fotoku.Ia sedang berusaha menggapai lensa sambil tersenyum menunjukan giginya dan memejamkan matanya.

"Still handsome by the way." ia tersenyum padaku dengan lesung pipi di kedua pipinya.

Jika Harry seperti ini setiap saat,mungkin banyak perempuan yang akan mengejar-ngejarnya.Sayangnya para peremepuan lain sepertinya menahan keinginan mereka karena pada kenyataannya Harry bukanlah orang yang mudah di tebak.Emosinya tidak stabil,menurutku tempramental.

"Kau mau cotton candy ?" tanyanya padaku,

"Yeah,aku mau satu." aku mengangguk.

"Ayo !" ia menarikku berjalan menerobos kerumunan.Terdapat stand makanan disana dan kami menemukan stand cotton candy.

Ada tiga orang di depan antrian aku dan Harry.Ia memutarkan bola mata dan seperti tidak sabar menunggu.Ia melipatkan tangannya di dada dan sesekali mendengus kesal.Aku yang menahan tertawa segera mengeluarkan instax dan memfoto wajah kesalnya karena menunggu.

"Fuck." ia mengusap kedua matanya.

"Lihat wajahmu." aku tertawa dan Harry mengusap kepalanya melirik sinis ke arahku.

Aku tidak menyadari antrian sudah berjalan maju,aku tertawa banyak bercanda dengan Harry,sehingga tidak menyadarinya.

Seorang anak laki-laki sekitar umur 10tahunan berjalan dan berdiri di depan kami.Aku menghela nafas melihat seseorang menyelak antrian kami.Harry mengepalkan tangannya dan terlihat kesal.

"Hey,kau menyelak antrian.Go get you queue line lil shit." Ia memutarkan bola matanya.Anak laki-laki itu terpaku dan sedikit gemetaran melihat Harry.

"Go ! before..."

"Harry..." sahutku perlahan.

"What ?" Harry mengangkat bahunya.

"Hey,tidak apa-apa.Kau tidak perlu pindah kebelakang kami.It's okay,really.Kami tidak sedang terburu-buru dan lagipula aku salah,aku tidak segera maju tadi." aku tersenyum memakluminya dan membuat anak laki-laki itu tenang.

Dirty JobTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang