Chapter 4

20.1K 927 19
                                    


Matahari merambah masuk membuatku terbangun.Aku terbangun di ruangan antah berantah,yang jelas ini bukan kamarnya Niall.Kepalaku sedikit pusing saat mencoba berdiri,aku mengingat-ngingat kejadian tadi malam.Aku bermain beer pong dan aku mabuk lalu aku bertengkar dengan Harry.Aku juga menangis,ya tidak perlu disebutkan lagi karena apa.

Kamar ini besar untuk ukuran sebuah kamar Zeta,aku memandangi sekitarku.Seprai berwarna abu-abu,dinding berwarna putih,poster band tahun 1970-an dan sebuah lemari kaca dengan kamera DSLR mulai dari yang tua dan terbaru ada disana.Kamar ini terlihat klasik,mungkin sama dengan pribadi pemiliknya.

Aku berjalan keluar dan tidak sengaja menyenggol setumpukan file yang ada di meja"Huft." aku menghela nafas,aku membereskan file-file yang berserakan itu.Aku mengambil salah satu kertas dengan tulisan tangan laki-laki.

I saw your face, I heard your name
Felt the blood rushing through my veins
I still remember
How could I forget?

Terlihat seperti kerangka lagu.Permulaan yang baik kurasa,aku rapihkan kembali kertas itu ke dalam file.Oh,ada satu kertas lagi,aku segera mengambil kertas itu dan ternyata itu sebuah foto.Foto seorang laki-laki bersama dengan wanita yang kurasa ibunya.Anak itu duduk disampingnya dengan kimuno tersenyum ke arah kamera dengan bahagia.

"Apa yang kau lakukan ?" Suara tersebut menganggetkanku.Foto itu terlepas dari tanganku,aku segera mengambilnya dan memasukannya ke dalam file itu.

"Tidak.Maaf aku tidak bermaksud menjatuhkannya." Balasku gugup.Harry memandangiku dengan mata dan hidungnya yang merah.

"Keluar sekarang." Sikapnya dingin sekali,membuatku takut untuk meminta maaf tentang apa yang ku katakan semalam.

Aku berjalan keluar untuk segera pulang.Aku teringat Thalia yang tidak ku beri kabar tadi malam,pasti dia khawatir aku belum pulang.Ku percepat langkahku menuruni tangga,suasana rumah ini berantakan dengan cup bir yang berserakan,aku kira akan banyak orang yang tergeletak mabuk tapi,ternyata tidak.Langkah ku terhenti melihat orang yang sedang membersihkan tempat ini.

"Niall." Panggilku padanya.Ia menoleh sedikit kaget dengan kantung sampah ditangannya.

"Anna,kau--? ku kira kau tadi malam sudah pulang." ia menaruh kantung sampahnya dilantai dan berjalan mendekat kearahku.

"Semalam aku mabuk karena permainan beer pongnya Harry,Liam dan Louis.Jadi,aku tidur disini tadi malam." Jelasku padanya,Mimik wajah Niall berubah menjadi serius mendengar pernyataanku.

"Apa Harry melakukan sesuatu padamu ? atau apa mereka melakukan sesuatu padamu ?" Tanyanya padaku,sebenarnya ada apa dengan mereka sampai Niall menanyakan hal seperti itu.

"Oh tidak.Bahkan mereka menyenangkan." hela nafasku,"Hm,lebih tepatnya Liam dan Louis yang menyenangkan.Kalau Harry yasudah bisa di tebak,aku tidak pernah akur dengannya." lanjutku.

"Oh Syukurlah." senyumnya padaku.

"Aku pulang dulu,sampai bertemu besok di kampus." aku memberinya pelukan dan berjalan keluar.Matahari sudah sangat terik di luar,aku menengok jam tanganku ini sudah jam 10am aku harus segera pulang.

Tak butuh waktu lama untuk sampai ke Flat ku.Aku menaiki tangga dan sampai ke kedepan pintu Flatku,untung aku membawa kunci candangan.Thalia pasti sedang sekolah,aku akan jelaskan semuanya nanti padanya kenapa aku tidak pulang.Aku memutuskan untuk mandi,setelah mandi aku memasak.Aku merasa lapar,mungkin karena energi ku terkuras semua tadi malam jadi,aku membuat lagsana instant.

Membosankan hari ini aku tidak melakukan kegiatan apapun,nanti malam juga aku harus bekerja di Pub,Thalia tidak tahu tentang hal ini.Aku harap tidak ada yang mengacaukannya sampai nanti aku mendapat pekerjaan yang menghasilkan uang banyak.

Dirty JobTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang