05

86 16 0
                                    

" But I miss screaming and fighting and kissing in the rain
And it's 2 a.m. and I'm cursing your name
So in love that you act insane
And that's the way I loved you "

- - -

Asap rokok mengepul keluar dari bibir Jonathan. Laki-laki itu sedang merokok di balkon apartment nya sambil bertelanjang dada, memperlihatkan tato-tato nya yang seksi, yang diselingi juga dengan bercak merah keunguan di sekitar leher dan dadanya. Matanya memandang lurus kearah langit sore dengan tatapan kosong.

"Jo." Suara serak Jenna membuat Jonathan menoleh pada perempuan yang berdiri di pintu balkon dengan selimut tipis yang menutupi tubuh perempuan itu.

Jonathan hanya menoleh sekilas dan kembali pada kegiatan merokoknya. Perempuan itu tersenyum tipis sambil menghampiri Jonathan, sengaja mendudukkan dirinya di paha laki-laki itu dan bergelung manja pada kekasihnya.

Jenna menutup matanya lagi karena masih kelelahan dengan pergelutan panasnya bersama Jonathan tadi dan Jonathan masih sibuk dengan kegiatannya sendiri. Jenna sudah maklum dengan sifat kekasihnya yang dingin dan terkesan cuek, jadi ia tidak mempermasalahkan itu.

"I love you, Jo." Ucap Jenna sambil bersembunyi di lipatan leher Jonathan, menghirup aroma tubuh kekasihnya yang selalu membuat nya candu.

Jonathan mengecup puncak kepala Jenna sebagai balasan, membuat perempuan itu tersenyum bahagia.

Hujan yang tiba-tiba turun dengan deras membuat Jenna refleks berdiri dan menarik lengan Jonathan agar segera masuk kedalam apartment, tapi Jonathan tidak kunjung berdiri.

"Ayo, Jo, huj-"

"Kamu duluan aja." Sela Jonathan sambil melepas pegangan tangan Jenna.

"Tapi nanti kamu sakit." Jenna kembali meraih tangan kekasihnya itu.

"Duluan aja, Jen." Kali ini Jonathan juga sudah menatap Jenna dengan dingin, ini perintah.

Jenna mengangguk dan berlenggang masuk, meninggalkan Jonathan yang terguyur hujan lebat.

Jonathan yang tidak bisa merokok lagi memilih untuk menyandarkan tubuhnya pada kursi sambil mendongakkan kepalanya keatas, merasakan tetesan air hujan yang kian menyakiti wajah dan tubuhnya. Anehnya, tetesan air hujan deras yang menyakitkan itu seperti tertembus juga ke hatinya.

Tak lama Jonathan bisa menikmati rasa sakit itu, karena hujan saat ini sudah tidak mengguyur tubuhnya lagi. Jonathan membuka mata dan melihat Jenna sudah berdiri didepannya dengan payung besar yang bisa melindungi mereka berdua.

"Aku nggak bisa lihat kamu sakit, Jo." Maksud ucapan Jenna tentu saja sakit fisik maupun sakit hati. Jenna tahu betul apa yang sedang dipikirkan oleh kekasihnya itu.

Jonathan tersenyum tipis, lalu berdiri dan meraih tangan Jenna, menuruti kekasihnya untuk segera masuk ke dalam apartment.

- - -

The Way I Loved YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang