Jisoo anak yang ceria dan ramah kepada siapa saja, ia pun banyak memiliki teman untuknya bermain sepulang sekolah. Anak berwajah imut itupun cukup berprestasi bahkan diusia dini nya. Ia memiliki seorang kakak laki-laki yang selalu mengajaknya bermain. Sampai ia menginjak usia 10 tahun dan sang kakak 15 tahun, saat itulah semua nya terjadi.
Berawal dari ketertarikan Jisoo dengan sebuah i-pad yang terlihat menganggur di balkon kamar milik kakaknya. Jisoo memilih pergi kesana tanpa tau menau apa yang mungkin terjadi jika bermain ditempat tinggi itu.
Semua awalnya baik-baik saja sampai i-pad yang di.genggam Jisoo jatuh tepat di antara batu pembatas balkon. Saat ingin meraih benda pipih di pembatas itu kakinya terpeleset dan jatuh jika saja sang kakak tidak menangkap tangannya.
"Kakak!! tolong Soo-ie hiks..." Jisoo melihat wajah sang kakak dari atas, nampak panik dan khawatir namun tangan orang yang lebih besar darinya tidak pernah melonggarkan genggaman nya.
"Jangan lepas tangan kakak, cobalah buat naik keatas Soo-ie..." kakak Jisoo memberi saran.
"Pegang tangan kakak, pegang yang erat... jangan lihat ke bawah."
"Gak bisa kak hiks.... a-aku— "
"Bisa Soo! Kakak gak akan lepasin kamu, percaya sama kakak dan naiklah keatas..."
Jisoo akhirnya memberanikan diri, mencoba sekuat tenaga untuk naik sesuai arahan sang kakak.
Jisoo berhasil naik sesuai ucapan kakaknya karena percaya dengannya, namun saat ingin mengangkat tubuh sang adik malah kakinya terpeleset dan hilang keseimbangan. Berakhir dia lah yang terjun bebas dari jarak tiga lantai setelah menyelamatkan Jisoo.
Srekkk!
"Kakakkkk!!!"
Anak itu mematung dari atas melihat cairan merah kental keluar di kepala sang kakak. Kakak nya jatuh karena dirinya.
Semenjak saat itu kakaknya dinyatakan koma hingga sekarang, keluarga Hong mengusahakan apapun agar anak sulungnya itu bertahan meski harus menggunakan alat medis. Jisoo pun tumbuh menjadi lebih pendiam karena mental nya yang terganggu, ttrauma diusia nya 11 tahun karena kejadian yang menimpa kakaknya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Suasana malam ini cukup dingin karena diluar hujan deras. Jungkook yang awalnya sibuk membalas pesan dari kekasihnya harus berakhir saat merasa ada yang membunyikan bel rumahnya. Dengan malas ia menghampiri pintu rumah itu untuk mengetahui orang yang menjadi tamu di jam segini.
"Iya sabar! Astaga siapa yang jadi tamu di jam segini sih?" Ucapnya kesal saat orang dari luar memencet bel dengan tidak sabaran.
"Siapa– astaga Jisoo!!" Jungkook membulatkan matanya saat melihat sahabatnya itu berdiri didepan rumahnya, dengan baju yang basah kuyup karena hujan. Dengan segera ia menarik Jisoo masuk dan mengambil handuk.
"Soo lo ngapain hujan-hujanan begini?! Nanti lo sakit gimana??" Tanya Jungkook marah sekaligus khawatir.
Jisoo yang ditanya hanya diam membiarkan Jungkook mengeringkan rambutnya yang basah. Setelahnya Jungkook juga membuatkan segelas coklat hangat untuk Jisoo minum.
"Soo lo kenapa? Cerita sama gw sekarang..." Jungkook berlutut didepan Jisoo untuk melihat wajah pucat sahabatnya itu.
"Hiks... g-gw—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe It (SeokSoo)
Random[Sinopsis] Tentang Lee Seokmin, seorang siswa dari sekolah bergengsi, memiliki wajah yang tampan dan sifat ceria tiba-tiba saja berubah dingin, tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Semua itu berawal saat dirinya kehilangan sosok yang dicintai...