14. Obsesi

166 13 0
                                    

Keesokannya, Jisoo benar-benar masuk sekolah meski tubuhnya kurang fit. Pemuda manis itu bahkan sempat berdebat dengan kedua orangtua nya untuk membiarkan ia sekolah. Sampai berakhir dengan sang ayah memperbolehkan ia masuk dengan syarat untuk membawa bekal dan obat untuknya minum saat jam istirahat. Meski sempat menolak karena takut akan mengantuk di jam siang ia akhirnya pasrah menerima syarat dari ayahnya.

Dan di sinilah ia sekarang, dengan sopir pribadi nya Jisoo turun dari mobil mewah milik keluarganya. Sebenarnya mobil itu sudah dihadiahkan untuk Jisoo, tapi karena orang tua nya tau Jisoo lebih menyukai motor jadi mobil itu menjadi jarang dipakai, tapi tetap dijaga agar tidak ada kerusakan pada mesin mobil itu.

"Sepulang sekolah nanti nak Jisoo jangan kemana-mana ya, mohon tunggu di depan gerbang sampai saya datang..." ucap paman Song ramah.

"Iya paman terima kasih..." balas Jisoo pelan sambil tersenyum tipis. Kaki nya melangkah pergi beriringan dengan mobil putih itu meninggalkan area sekolah.

Jisoo diam melamun saat berjalan menuju koridor sekolah, ia tidak mau banyak mengeluarkan tenaga hari ini. Mengingat hari ini ada ulangan juga membuat kepalanya kembali berdenyut sakit. Ia bahkan sampai tidak menyadari ada yang menghampiri nya karena melamun.

"Hai Jisoo— "

Seokmin, pemuda bangir itu yang awalnya berekspresi ceria sambil meraih tangan Jisoo berubah bingung dengan reaksi kekasihnya yang tiba-tiba tersentak dan menepis kasar tangannya. Seokmin juga melihat eskpresi terkejut dari wajah sedikit pucat milik kekasih nya.

Jisoo yang menyadari bahwa orang yang tadi meraih tangannya adalah Seokmin langsung melemas, membuat Seokmin beralih memegangi pundaknya.

"Soo lo kenapa??"

"S-sorry gw gak sengaja, gw pikir lo Jackson... gw masih takut karena kemarin dia..." Jisoo berhenti sejenak lalu menatap mata tajam milik Seokmin.

"Dia apain lo?" Tanya nya dengan nada menekan.

"Dia narik gw ke toilet, tapi untungnya dia gak apa-apain gw..." jawabnya jujur.

Saat itu juga Jisoo tidak sengaja melihat Jackson dkk yang juga sedang menatapnya tajam. Seokmin yang menyadari gerakan takut-takut kekasihnya beralih melihat kearah yang sedang Jisoo lihat.

"Ikut gw." Seokmin merangkul Jisoo dan melangkah pergi dari sana.

"Jangan takut, gw gak akan biarin dia ganggu lo... lo pacar gw Soo, lo cukup deket-deket sama gw aja..." mendengar itu Jisoo tersenyum lalu mengangguk malu.

"Tapi lo kok gak kekelas?" Mereka sudah sampai dilantai 4, Jisoo berekspresi bingung karena seharusnya Jisoo ke kanan dan Seokmin ke kiri untuk menuju kelas masing-masing. Namun kekasihnya ini justru mengikutinya kebkelas.

"Gw mau nemenin lo, gak boleh?" Seokmin balik bertanya.

"Gak gitu... boleh lah." Jisoo mengalihkan pandangannya saat Seokmin kembali menatapnya dalam.

"Biar sekalian orang tau lo punya gw, jadi gak ada yang ngegodain pacar manis gw ini..." ucapnya membuat Jisoo kembali tersipu malu.

"Bisa banget lo bikin gw salah tingkah..." ujar Jisoo pelan.

Setelah sampai didepan kelas Jisoo masuk dengan menggandeng Seokmin membuat atensi siswa tertuju ke mereka berdua, murid disana mulai berbisik namun Seokmin memilih tak peduli.

"Masih pusing kepalanya??" Tanya Seokmin sambil menarik kursi Wonwoo untuk duduk disebelah Jisoo. Sementara yang ditanya hanya mengangguk pelan.

Melihat Jisoo yang sudah duduk Seokmin beralih merangkul Jisoo dan membawa kepala nya untuk diletakan dipundaknya. Jisoo yang paham dengan senang hati mendekatkan diri ke pundak pemuda bangir itu.

Believe It (SeokSoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang