happy reading
.
Jisoo saat ini sudah duduk manis dibangku nya dengan tangan yang sibuk membalik halaman buku bacaannya. Ia menyempatkan diri untuk belajar sebelum bel masuk berbunyi karena hari ini Kim ssaem selaku guru mata pelajaran matematika, mengadakan tes tertulis.
Dengan teliti ia kembali mempelajari materi yang dijelaskan kemarin. Memastikan ia tidak melakukan kesalahan saat mengisi soal nanti. Karena tidak ingin mendengar suara berisik dikelas, pemuda itu juga memakai earphone nya, membaca sembari mendengar lagu menurutnya dapat membantu konsentrasi nya.
Namun ketenangan itu harus berakhir saat dengan kurang ajar nya seseorang menggebrak meja milik Jisoo, meski sudah memakai earphone tetap saja ia terkejut karena suara yang dihasilkan meja cukup keras. Pemuda manis itu melepas earphone nya, bangkit dari duduknya menatap tajam kearah Jaehyun. Orang yang baru saja mengganggunya.
"Maksud nya apaan lo kayak gitu?!" Tanya Jisoo dengan membentak dan Jeno berdecih.
"Setelah yang terjadi kemarin, lo masih nanya? Pura-pura atau gimana?!" Jeno juga meninggikan suaranya.
"Apaan sih gak jelas banget." Jisoo memutar bola matanya malas lalu berniat duduk kembali, namun niatnya harus ia urungkan saat Jaehyun menarik kuat rambut belakangnya.
"Akh! Bangs*t lepas!!!" Ucap Jisoo marah.
"Gak lo, gak Vano ternyata sama aja ya... sama-sama bikin gw emosi." Jisoo yang tak terima dirinya diperlakukan seperti ini langsung melayangkan tinju nya ke wajah Jaehyun. Dan hal itu membuat cengkraman dirambutnya terlepas seketika.
Semua yang disana terkejut melihat sisi lain dari pemuda manis bermata rusa itu. Dengan ekspresi marahnya Jisoo mendekati siswa yang tersungkur itu. Tanpa peduli dengan dua orang yang berdiri didekat Jaehyun seperti sudah siap untuk meninju Jisoo balik.
"Gw gak pernah cari masalah sama lo ya. Ngapain lo tiba-tiba kesini narik rambut gw sembarangan hah?!!" Bentak Jisoo menatap tajam ketiga siswa di depannya.
"Lo! Gara-gara lo gw dipermaluin... gw kalah lawan cowo cantik modelan lo." Balas Jaehyun sambil menyeka darah di sudut bibirnya.
"Kok nyalahin gw?! Lo yang kalah artinya lo lebih payah dari gw... lo nya aja yang gak bisa main basket." Ejek Jisoo memandang remeh ketiganya.
"Kayaknya lo gak bakal jerah sebelum muka cantik lo ini babak belur..." Johnny, ia mendekati Jisoo dengan tatapan nyalang nya.
Saat itu juga Jeno ikut memojokan pemuda manis itu, namun detik itu juga ketiga pemuda itu menaikan sebelah alisnya bingung melihat Jisoo yang bukannya takut, justru menampilkan smirk nya seolah menantang.
"Jadi ceritanya mau adu tinju nih? Lo pada lawan gw sendiri?? Kayak nya kalo begini lo makin dipermaluin karena ngeroyok cowo imut kayak gw..." disaat seperti ini pun Jisoo masih bisa bersikap imut.
"Gimana kalo diluar kelas? Biar orang-orang jadi wasitnya." ajak Jisoo.
"Oke, gw setuju."
.
Disisi lain
"Gyuuu kalo kakinya masih sakit kenapa masuk sekolah?? Kamu bisa bawa motor tadi? Kenapa gak izin aja???" Wonwoo yang mode khawatir memang agak cerewet namun Mingyu justru menyukai sisi kekasihnya yang satu ini.
"Gyu ga bawa motor Wonu, tadi pas berangkat minta bonceng Jun." Jawab Mingyu sambil mengelus lembut rambut Wonwoo.
Saat ini semua teman-teman Seokmin ada dikelas 11 IPS 2, entah kenapa mereka kekelas Seokmin. Mereka sekadar berkumpul membicarakan pertandingan kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe It (SeokSoo)
Random[Sinopsis] Tentang Lee Seokmin, seorang siswa dari sekolah bergengsi, memiliki wajah yang tampan dan sifat ceria tiba-tiba saja berubah dingin, tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Semua itu berawal saat dirinya kehilangan sosok yang dicintai...