12. Maaf

162 15 0
                                    

"Siapa ya??" Jungkook menampilkan ekspresi bingungnya saat melihat beberapa orang berdiri didepan rumahnya. Melihat Taehyung dibelakang dengan segera Jungkook menarik tangan kekasihnya itu.

"Kamu kenal mereka?" Tanya Jungkook pada Taehyung.

"Yang tinggi itu sepupu aku yang, mereka katanya mau ketemu Jisoo— "

"Ada yang namanya Seokmin?" Tanya Jungkook tiba-tiba sambil mendekatkan diri ke beberapa orang itu. Satu dari semua orang itu maju kehadapan Jungkook.

"Gw Seokmin..."

Bugh!

Jungkook yang awalnya ingin sekali menahan diri untuk tidak menggunakan kekerasan akhirnya kalah. Ia melayangkan tinju nya tak terima sahabatnya menangis karena orang dihadapannya ini.

"Lo apain Jisoo kemarin hah?! Lo apain dia?!!!"

"Yang kamu kok mukul dia..." melihat kekasihnya ingin kembali meninju Seokmin Taehyung bergegas menahannya.

Seungcheol ikut memapah Seokmin agar kembali berdiri, pukulan pemuda itu tak main-main membuat Seokmin tersungkur hanya dengan satu tinju saja.

"Jisoo kemarin dateng kerumah gw dengan keadaan basah kuyup, dia nangisin lo tau gak?! Eh iya buat apa juga lo tau, lo cuma manfaatin dia doang jadi lo pasti gak peduli lah." Ucap Jungkook penuh emosi.

"Tolong dengerin penjelasan mereka dulu kali Kook, jangan emosi begini..." ujar Taehyung.

"Gak usah bantuin mereka, gw gak akan biarin lo ketemu Jisoo jadi mending keluar dari rumah gw." Suruh Jungkook dengan jari menunjuk pintu rumahnya

"Maaf, tapi ada salah paham kemarin... biarin Seokmin ketemu Jisoo dulu kita bisa jelasin." Kini Wonwoo yang berbicara.

"Jisoo salah paham, dia gak tau yang sebenernya. Seokmin juga gak pernah yang namanya manfaatin Jisoo, kita bisa jelasin ke lo dulu biar lo percaya." Tambah Wonwoo.

Jungkook berpikir sejenak tentang perkataan pemuda tadi, sebenarnya tidak ada salahnya juga mendengarkan mereka. Dengan tatapan sinisnya Jungkook membiarkan semua orang itu masuk kerumahnya.

Dimulai dengan Seokmin yang menjelaskan semuanya, bahkan tidak ada yang terlewatkan darinya. Sementara Jungkook diam mendengarkan dengan seksama.

"Beneran cuma salah paham?" Tanya Jungkook memastikan.

"Iya, kemarin mungkin Jisoo kena hasutan siswa lain disekolah. Dia pasti mikirnya Seokmin deketin dia cuma karena Jisoo mirip sama mendiang Vano." Balas Jeonghan menggantikan Seokmin.

"Kalo gitu gw minta maaf karena mukul lo tadi, nanti gw coba bantu biar Jisoo mau dengerin lo pada." Bertepatan Jungkook mengucapkan itu pintu rumahnya terbuka tiba-tiba. Memperlihatkan Jisoo yang masuk dengan menenteng bungkusan makanan yang ia beli.

"Kook ayo makan—"

Pemuda manis itu mematung saat bertemu pandang dengan Seokmin. Lidah nya terasa kelu tak bisa berkata apapun.

Seokmin terpaku oleh wajah Jisoo, wajah yang semula selalu menunjukan ekspresi ceria diiringi senyum manis kini nampak pucat.

'Bagaimana dia bisa ada disini?' Itu yang Jisoo pikirkan pertama kali, namun tak lama ia dengan segera mengalihkan pandangan saat Jungkook menghampirinya.

"Soo, dengerin mereka du—"

Jisoo bergegas memberikan bungkusan itu pada Jungkook lalu pergi begitu saja ke kamar Jungkook tanpa mendengar perkataan sahabatnya itu. Seokmin dan Wonwoo memilih mengikuti Jisoo saat pintu kamar itu tertutup dengan kuat.

Believe It (SeokSoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang