Fairy Trap [ BL ]

bab 17

Seperti yang diharapkan, masalahnya adalah tubuhnya.

Hingga hari ini, dia masih mengunjungi menara untuk mencari bahan penelitian, entah itu sihir jiwa, alkimia, atau sihir dimensi, tetapi belum ada hasil yang signifikan.

'Seandainya dia memiliki tubuh, dia bisa menghilangkan perbedaan waktu antara dimensi dan bisa berkeliaran dalam keadaan spiritual selama berjam-jam setiap hari.'

Jika itu terjadi, Yi-Gyeol akan menjadi mata-mata dan sumber informasi terbaik yang tidak mungkin tidak terdeteksi.

Saat memikirkan hal itu, dia tiba-tiba teringat tempat di mana Yi-Gyeol mendengar informasi tersebut.

Benteng kekaisaran terletak di atas gunung besar dengan beberapa kastil yang mengelilinginya, dan sementara kastil Zair berada tepat di sebelah, kastil yang diberikan kepada Raminez dan Elina cukup jauh dari sini.

“Kenapa kamu bahkan pergi ke kastil lain?”

−Karena kamu tidak ada di sini.

Menanggapi balasan yang keluar seolah-olah tidak ada yang perlu dipikirkan, Sethian terdiam sejenak.

−Aku sudah mencari di semua kastil karena aku tidak bisa menemukanmu di mana-mana. Aku khawatir sesuatu terjadi padamu saat aku pergi....

Yi-Gyeol mengakhiri kata-katanya dengan mendesah dan tiba-tiba menegur dengan nada kesal.

−Aku pikir sesuatu terjadi. Kamu bilang akan berada di kastil saat aku datang.

Dia memang mengatakan begitu. Bagi Sethian, Yi-Gyeol — objek minatnya saat ini dan subjek penelitian yang menarik — hanya berada di sini selama dua jam, dan jika dia melewatkan waktu itu, dia hanya bisa bertemu dengannya lagi setelah beberapa hari.

Itulah sebabnya dia berusaha tetap berada di kastilnya sebanyak mungkin agar bisa segera bertemu dengannya saat dia datang.

Namun, kali ini dia sedikit terlambat karena mencari buku-buku lama tentang sihir jiwa.

Sethian menatap cangkir teh yang masih penuh dengan dagu bertumpu di tangannya.

Meskipun hanya dia yang terpantul di dalamnya, dia tahu bahwa dia tidak sendirian.

Rasanya sangat aneh.

Sensasi yang berbeda dari para ksatria yang khawatir tentang keselamatannya.

Hanya dengan mendengar suaranya, dia tahu bahwa Yi-Gyeol hanyalah pria muda rapuh yang bahkan tidak pernah berlatih.

Namun, meskipun orang seperti itu khawatir padanya, tidak ada alasan baginya untuk merasa senang.

Namun, dia tahu bahwa dia sangat memanjakan Yi-Gyeol.

Sebagian karena tidak ada cara untuk mengikatnya tanpa tubuh, jadi dia berhati-hati agar tidak membuatnya kabur, tetapi juga karena Yi-Gyeol benar-benar khawatir padanya.

Semua orang yang pernah berada di sekitar Sethian memiliki kepentingan yang jelas padanya.

Wajar bagi para ksatria dan pelayan untuk khawatir karena jika sesuatu yang buruk terjadi pada tuan mereka, sumber makanan mereka akan terputus.

Dan para bangsawan, yang telah terikat padanya sejak usia dini, hanya ada karena kemungkinan tingginya untuk menjadi kaisar karena dia adalah pewaris pertama tahta.

Mereka memikirkan hasil yang akan timbul dari jatuhnya hubungan dengan dirinya.

Tidak ada orang yang mendekatinya tanpa konflik kepentingan.

Dia tidak pernah melihat seseorang mendekatinya tanpa mengharapkan sesuatu sebagai balasannya.

Itu sudah biasa baginya, sang pangeran yang berada di posisi tersebut.