BAB 10

149 25 4
                                    

tak terasa sakura sudah berada dua hari di tempat yang entah tau dirinya berada semenjak dirinya hilang kesadaran saat kejadian di markas danzou.

sakura pikir bahwa dirinya akan meninggal tapi ternyata tidak Tuhan masih menyayangi sakura dengan memberinya hidup.

pintu kamar tersebut terbuka dan munculah sosok pria berambut putih dan berkacamata bulat berjalan menuju ke arah sakura sambil membawa napan berisi makanan.

"saki aku membawakan dirimu makanan " ucap orang itu sambil menyerahkan makanan tersebut pada sakura.

"trima kasih kabuto"ucap sakura dengan senyumnya sambil menerima napan yang berisikan makanan itu.

"ia, sama-sama saki"ucap kabuto dengan senyum lebarnya.

sakura yang melihat senyum polos itu hanya bisa membalas senyum itu dengan lembut.

tak lama dari itu di pertengahan sakura menikmati makanannya kabuto meminta izin untuk pergi sebentar keluar dari kamar itu.

sakura yang mendengar ucapan kabuto hanya bisa menganggukkan kepalanya saja.

setelah sakura habis memakan makanannya dirinya pun mulai melangkah menuju ruang tengah tempat dirinya berada.

awalnya saat sakura baru sadar, dirinya sempat sangat waspada pada kabuto karna menurutnya kabuto mungkin salah satu anak buah danzou yang kebetulan sempat kabur waktu markas tersebut terbakar tapi nyatanya kabuto mengatakan bahwa dirinya bukan salah satu dari mereka dan dia hanyalah seorang gamers biasa yang juga terdampar di dalam dunia game ini.

sakura yang mendengar cerita kabuto awalnya tak percaya begitu saja dirinya masih menaruh curiga yang cukup besar pada kabuto walau begitu perlahan selama dua hari ini pandangan sakura padanya mulai berubah bahwa kabuto hanya orang dewasa dengan pemikiran polosnya.

sakura paling menyukai ruang tengah ini karna menurutnya ruangan ini sangat nyaman.

sakura duduk di sana sambil memikirkan bagaimana caranya untuk kembali ke markas kakaknya karna sepertinya kabuto tak ingin dirinya meninggalkannya sendiri di tempat ini.

sakura sempat melihat tingkah kabuto yang sedikit aneh, dirinya seperti orang yang benar-benar kesepian dan butuh orang menemaninya, kabuto juga bisa marah seketika tanpa sebab membuat sakura merasa bahwa kabuto ada sedikit gangguan mental.

tak lama dari itu kabuto berjalan ke arah sakura yang sedang duduk melamun.

"saki apa yang sedang kau pikirkan"tanya kabuto pada sakura sambil merebahkan kepalanya di paha sakura.

sakura yang awalnya melamun seketika kaget mendengar suara kabuto dirinya tak menyadari kedatangan kabuto.

"astaga kabuto kau mengagetkanku"ucap sakura sambil mengelus dadanya.

"maafkan aku, tolong elus kepalaku saki"ucap manja kabuto seperti anak kecil.

Sakura yang mendengar ucapan kabuto pun langsung mengusap lembut kepala itu.

"saki aku senang kau berada di sini aku jadi punya teman sekarang, aku harap saki tak akan pergi meninggalkanku ya"ucap kabuto dengan polosnya.

sakura hanya terdiam mendengar ucapan kabuto karna jujur dirinya ingin keluar dari tempat ini.

"kabuto apa kamu ingin bertemu dengan teman-temanku yang lain"tanya sakura masih dengan mengelus kepala kabuto.

"teman, apa mereka baik seperti saki"tanya balik kabuto dengan hati-hati seperti takut.

"ya, mereka sangat baik kabuto, mereka pasti akan menyukaimu"jawab sakura dengan nada penuh keyakinan untuk membuat kabuto percaya dengan ucapannya.

"tidak, mereka pasti akan membawa saki pergi nanti menjauh dariku"ucap kabuto cemas sambil mengangkat kepalanya dari paha sakura dan menjauhkan tubuhnya.

Tubuh Tanpa JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang