Kisah dua orang manusia dalam memaknai waktu. Masa lalu, masa kini, dan masa depan menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Saling terkait dan Saling terikat. Kadang waktu berjalan begitu cepat, tak jarang pula terasa lebih lambat. Begitu fana. Seperti kata Pak Sapardi; yang fana adalah waktukan?
"Gue pernah dengar, katanya hanya tiga hal yang bisa membuat manusia lebih abadi melampaui usianya yang fana. Menikah dan punya anak, menanam pohon, dan yang terakhir menulis buku. Ketiganya bisa tinggal lebih lama, walau kita pergi lebih dulu."
Dua orang manusia yang sama-sama berusaha meninggalkan jejak di bumi. Salfira seorang penulis dan juga pengarsip cerita masa lalu, sedangkan Zaron seorang aktivis lingkungan dan ketahanan pangan, menjaga bumi untuk masa depan. Akankah masa kini mampu menciptakan keabadian lain untuk mereka?
Demi masa. Jika waktu memanglah fana, maka biarlah mereka berusaha tetap abadi.
***
Hallo, teman-teman.
Terima kasih sudah berkenan untuk mampir di cerita ini. Semoga suka, ya!
Seperti Salfira dan Zaron yang berusaha meninggalkan jejak di bumi, teman-teman boleh juga meninggalkan jejak di kolom komentar. Menuliskan apa pun, bebas.
Aku juga sangat terbuka dengan kritik dan saran. Aku akan sangat berterima kasih.
Selamat membersamai kisah Salfira dan Zaron. Selamat membaca!
Salam hangat,
In.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALA
General FictionKisah dua orang manusia dalam memaknai waktu. Masa lalu, masa kini, dan masa depan menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Saling terkait dan Saling terikat. Kadang waktu berjalan begitu cepat, tak jarang pula terasa lebih lambat. Begitu...