Hari ini adalah yang sangat sibuk bagi Sooji, dia harus pulang malam untuk menyelesaikan pekerjaanya. sooji kini berdiri dengan gelisah, dia membereskan barang-barang di meja kantornya secara tergesa-gesa terus menatap jam di pergelangan tangan yang menunjukan pukul 07:50. Ada raut penuh kekhawatiran dan penyesalan di wajahnya.
"Ah siaal" gumamnya "pasti So hee akan marah dan mengomeliku" seru sooji merutuki dirinya sendiri karena terlalu sibuk menyelesaikan pekerjaan hingga lupa bahwa dia memiliki janji penting dengan Han So Hee.
Setelah memastikan semua barang-barangnya sudah masuk ke dalam tas, Sooji segera bergegas menuju mobil yang terparkir rapi di halaman kantor.
Sebelum menyalakan mesin mobil, Dia mengeluarkan ponselnya dan dengan cepat mengetik pesan untuk memberitahu Han So Hee bahwa dia akan menuju restaurant
"Aku sedang dijalan menuju restoran"
setelah mengetik pesan kepada so hee sooji segera mengendarai mobilnya menuju tempat yang sudah mereka tentukan malam ini. untuk mengusir sunyinya malam sooji mencoba untuk menyalakan lagu dan bersenandung ria. saat-saat seperti ini terkadang sooji teringat akan kenangan masa-masa sekolah menengah atasnya dimana saat perayaan festival dia dan yerim bernyanyi, dia sangat bahagia saat itu karena latihan yang dia lakukan tidak sia-sia karena penampilan mereka sangat bagus. Namun, suasana mendadak berubah tegang saat seorang wanita tiba-tiba berlari ke tengah jalan. Dengan reflek cepat, Sooji menginjak rem sekuat tenaga, membuat ban mobil berdecit keras saat mencoba menghentikan laju mobil yang dia kendarai.
Seorang wanita dengan napas terengah-engah, rambut hitam kecoklatan, dan memakai baju pasien sebuah rumah sakit itu menutup wajahnya dengan kedua tangan. Teriakan panik dari orang-orang sekitar menambah ketegangan saat itu. Ketika wanita itu menyadari bahwa mobil yang hampir menabraknya sudah berhenti, dia langsung terduduk lemas dan menundukkan wajahnya. Orang-orang yang berada di sekitar jalan segera menghampiri wanita tersebut yang masih terdiam ketakutan.
"Hei, apakah kamu tidak apa-apa?" tanya seorang pria paruh baya dengan rambut putih, yang segera menghampiri wanita itu. Namun, bukannya menjawab, wanita tersebut tetap terduduk dengan wajah ditutup kedua tangannya. Dia mulai berteriak dan meracau, "PERGI KALIAN SEMUA, PERGI!!!" Suaranya memecah keheningan malam, penuh kepanikan dan ketakutan. Dia terus-menerus berteriak, berusaha mengusir orang-orang yang mengerumuninya. teriakannya membuat orang-orang disana terheran dan sedikit melangkah mundur dari sang wanita.
Sooji bergegas turun Ingin memastikan keadaan wanita yang hampir dia tabrak,dia lalu memarkirkan mobilnya ke pinggir jalan, dan langsung turun untuk berjalan menghampirinya. Namun, saat mulai mendekat tiba-tiba datang 3 orang perawat dengan 1 pria dan 2 wanita menghampiri wanita yang sekarang sudah menangis.
"Maaf, maaf, ini pasien kami. kami meminta maaf karena sudah lalai, dan menimbulkan kekacauan" kata perawat pria yang sepertinya lebih tua dari dua perawat lainnya kepada orang-orang yang berada disana. Sedangkan dua perawat lainnya mulai menghampiri pasien tersebut. Mereka berjongkok dan menepuk-nepuk pundak pasien tersebut untuk menenangkannya.
"Nona Baek Harin, saya mohon tenang. Apakah anda tidak apa-apa? Apakah ada yang terluka?" tanya salah satu perawat dengan suara sangat lembut.
Sooji yang sedari tadi melihat kejadian tersebut langsung memasang wajah kaget dan bingung saat perawat memanggil nama sosok wanita yang hampir dia tabrak tadi.
"Apa, Baek harin? Aku tidak salah dengar kan?" gumamnya dalam hati
Setelah terdiam karena keterkejutannya dengan tergesa-gesa dia langsung menghampiri kerumunan orang-orang yang ada di depannya
"Permisi, maaf, apakah nona ini tidak apa-apa? Saya yang tadi hampir menabraknya. Maaf, saya kaget karena dia tiba-tiba berlari ke tengah jalan, tapi untung saya agak pelan mengendarai mobil sehingga tidak terjadi kecelakaan" ucapnya kepada perawat disana.