BAB 53 Tidak termaafkan

330 47 7
                                    

Sooji mencoba berhenti sejenak, berusaha mengatur napas yang terengah-engah karena kelelahan, tiba-tiba ponselnya kembali berdering. Dia segera mengangkat telepon tersebut.

"Halo, apakah benar Anda yang bernama Sung Sooji?" tanya suara yang cukup asing ditelinga Sooji.

"Ya, saya Sung Sooji. Anda siapa, dan ada keperluan apa?"

"Saya dari kepolisian. Apakah Anda keluarga dari Baek Harin? Saat ini dia dan anaknya berada di kantor polisi, kami meminta Anda segera datang untuk menjemput mereka" jelas suara itu.

"Baik, saya segera ke sana" ujarnya terburu-buru, sebelum langsung menutup telepon.

Tanpa membuang waktu, Sooji segera menghubungi anggota keluarganya, termasuk bibi Young Ja, untuk bertemu di kantor polisi. Sesampainya di depan kantor polisi, Sooji mendorong pintu kaca gedung dengan langkah cepat. Saat dia menuju meja pelayanan, sebuah suara mengejutkan menghentikan langkahnya.

"Sooji!!"

Suara Harin terdengar dari sudut ruangan. Sooji melihat Harin dan Hyun Ki yang sedang duduk bersama, lalu berlari ke arah mereka dengan perasaan lega.

"Sayang!" Sooji segera duduk di samping Harin dan menariknya ke dalam dekapannya. "Harin, aku sangat khawatir. Tolong, jangan pergi seperti tadi ya Aku takut sayang" ucap Sooji, suaranya bergetar menahan kekhawatiran.

"Iya Sooji" jawab harin datar.

Sooji lalu beralih kepada Hyun Ki, berlutut di hadapannya dan memegang kedua pipinya untuk memastikan bahwa dia baik-baik saja "Hyun Ki, kamu tidak apa-apa sayang?"

"Hu Ki tidak apa" jawab Hyun Ki tersenyum ceria, belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Saat Sooji tengah fokus pada Hyun Ki, seorang polisi bertubuh tegap mendekati mereka. "Anda yang bernama Sung Sooji?" tanya polisi itu.

Sooji segera berdiri dan menatap polisi tersebut. "Ya saya Sung Sooji" jawabnya.

"Istri Anda terlihat berlari ketakutan di jalanan dan hampir tertabrak mobil. Untungnya, seseorang berhasil menyelamatkan mereka, jadi mereka baik-baik saja" jelas polisi itu.

Sooji membungkukkan tubuhnya beberapa kali untuk menunjukkan rasa terima kasih dan meminta maaf. "Maaf, kondisi istri saya sedang tidak baik. Sekali lagi maaf"

"Tidak apa-apa, yang terpenting mereka berdua selamat" balas polisi tersebut sambil tersenyum ramah.

Saat mereka berbincang, seorang pria tua tiba-tiba masuk dengan membawa satu cone es krim cokelat.

"Eyskyim!" seru Hyun Ki dengan riang, langsung berlari menghampiri pria tersebut.

Sooji dan polisi menoleh, dan Sooji terkejut melihat siapa yang datang. "Ap... Appa?" bisik Sooji pelan saat mengenali Park Youngmin.

Sooji segera menghampiri Hyun Ki dan menggendongnya sebelum dia meraih es krim dari tangan youngmin. "Hu Ki mau eyskyiim" rengek Hyun Ki.

"Appa sengaja membelikan es krim ini untuknya. Sedari tadi dia rewel" jelas Youngmin.

Setelah beberapa saat terdiam, Sooji akhirnya membiarkan Hyun Ki turun dari gendongannya dan mengambil es krim dari tangan Youngmin.

"Kamu suka es krim ya?" tanya Youngmin sambil tersenyum hangat.

"Iya, Hu Ki cuka eyskyim!" jawab Hyun Ki riang.

"Dia yang menolong istri dan anak Anda saat hampir tertabrak mobil" jelas polisi yang kini sudah berada di dekat youngmin dan sooji

Sooji terkejut dan memperhatikan Youngmin yang tengah berjongkok di depan Hyun Ki. Pandangannya berhenti di bagian lutut celana youngmin yang sedikit sobek dan terlihat goresan luka. Saat Sooji tengah menatapnya, pintu kantor polisi kembali terbuka, dan masuklah Nyonya Choi, Nyonya Baek, serta kedua orang tua Sooji.

MONOCHROMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang