Setelah dua hari dirawat di rumah sakit, kondisi fisik Harin yang tidak terlalu parah memungkinkan dia untuk pulang. Setelah Sooji memberi kabar kepulangannya, Nyonya Baek dan Nyonya Choi Yumi segera datang ke apartemen bersama seorang sopir dan asisten rumah tangga yang tidak asing bagi Sooji. Sopir tersebut adalah Hyunsoo, sopir pribadi Harin yang telah lama dia kenal, sedangkan asisten rumah tangga bernama Shin Young Ja, pernah dilihat Sooji saat melakukan kerja kelompok di rumah Harin.Mereka duduk di ruang tamu, membicarakan beberapa hal penting mengenai perawatan Harin.
"Mereka berdua yang akan membantu kamu, Sooji. Young Ja akan membantu merawat Harin dan Hyun Ki jika kamu harus bekerja. Sedangkan Hyunsoo bisa menjadi sopir pribadi Harin jika dia ingin bepergian. Kondisi Harin saat ini tentu belum memungkinkan untuk menyetir mobil sendiri, bukan?" jelas Nyonya Choi Yumi kepada Sooji dengan lembut.
"Baik, Eomma," jawab Sooji dengan suara yang lemah, tampak sangat lelah.
"Kalau kamu butuh bantuan, langsung kabari kami, ya. Jangan memikul semua beban ini sendirian, itu akan sangat berat. Jangan pernah sungkan untuk meminta bantuan, Sooji," ucap Nyonya Choi Yumi lagi, berusaha menguatkan Sooji.
"Iya, Eomma, terima kasih. Sooji akan segera menghubungi Eomma dan Nenek jika ada sesuatu," jawab Sooji, meski lelah, dia masih berusaha menanggapi dengan sopan.
Setelah beberapa saat berbincang, Nyonya Choi Yumi dan Nyonya Baek memutuskan untuk pulang.
Sooji langsung memberikan arahan mengenai ruangan-ruangan di apartemennya kepada Hyunsoo dan Young Ja. Setelah itu, dia kembali ke kamarnya untuk melihat kondisi Harin yang tengah tertidur.
Di dalam kamar, Sooji memandang Harin yang masih terlelap dengan tenang. Dia mendekat, membetulkan selimut yang sedikit berantakan, lalu kembali memandangi wajah damai Harin. Saat tengah menikmati momen itu, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Sooji langsung mengangkat telepon yang berasal dari eommanya.
"Sooji," suara lembut sang eomma terdengar di seberang.
"Ya, ada apa, Eomma?"
"Kamu sudah di rumah?"
"Sudah"
"Hyun Ki sejak pagi rewel sekali. Dia terus menangis ingin bertemu kamu dan Harin. Eomma sudah berusaha membujuknya, tapi dia tetap menangis. Eomma tidak tega."
"Kalau begitu, sooji akan menjemputnya"
"Tidak perlu. Eomma dan Appa yang akan mengantarkannya."
"Baiklah, terima kasih, Eomma."
"sama-sama sayang."
Setelah percakapan singkat itu berakhir, Sooji keluar dari kamar dan duduk di sofa ruang tamu, menunggu kedatangan orang tua dan anaknya.
Tak lama kemudian, terdengar teriakan dari pintu depan. "Appa...!!" seru Hyun Ki dengan semangat begitu memasuki apartemen.
Sooji segera menghampiri dan menggendongnya. "Appa, Hu Ki kangen," kata Hyun Ki dengan manja, meletakkan kepalanya di bahu Sooji.
Sooji terkekeh pelan. "Appa juga kangen, sayang," jawabnya sambil mengusap lembut kepala anaknya.
"Bagaimana kabar Harin, Sooji?" tanya eomma
"Masih sama, Eomma. Sekarang dia sedang tidur di kamar," jawab Sooji.
Setelah melihat kondisi Harin dan mengobrol sebentar, kedua orang tuanya memutuskan untuk pulang. Sooji kemudian membawa Hyun Ki ke kamarnya untuk bermain. Setelah bermain cukup lama, Hyun Ki mulai terlihat mengantuk.
"Hyun Ki sudah mengantuk? Sekarang waktunya tidur ya" ajak Sooji lembut.
Namun, Hyun Ki menggeleng cepat. "Hyun Ki dak mau bobok di cini, Hyun Ki mau bobok beysama Eomma," rengek Hyun Ki