Sedari pagi, Hyun Ki sibuk bermain mobil-mobilan. Berbagai macam mainan mobil yang tertata rapi di box mainan dia keluarkan satu per satu, dan disusun di lantai hingga membuat ruang keluarga terlihat berantakan. Hyun Ki bermain sendiri karena Young Ja sedang membereskan dapur, sementara Harin hanya duduk terdiam di sofa. Karena merasa bosan dengan malas dia memaju-mundurkan mobil-mobilan di lantai tanpa semangat.
"Bibi... bibi!" panggil Hyun Ki tiba-tiba, mengalihkan perhatian Young Ja dari dapur.
Young Ja bergegas menghampiri Hyun Ki. "Ada apa, Hyun Ki?" tanyanya.
"Hu ki ingin beymain cepeda," pinta Hyun Ki dengan mengerucutkan bibirnya
"Tunggu sebentar ya, bibi masih bersih-bersih. Setelah selesai, bibi akan temani Hyun ki bermain sepeda di taman" bujuk Young Ja
"Iyaaa, bibi" jawab Hyun Ki dengan semangat.
Young Ja pun mempercepat pekerjaannya. Setelah selesai, dia membantu Hyun Ki bersiap-siap untuk pergi ke taman.
"Nona Harin, mau ikut ke taman?" tawar Young Ja yang melihat Harin masih duduk diam tanpa banyak bicara.
Harin mendongak pelan ke arah Young Ja yang sudah berdiri di sampingnya. Setelah terdiam beberapa detik, dia mengangguk, lalu bangkit dari tempat duduknya tanpa berkata apa-apa.
Mereka bertiga kemudian pergi ke taman yang tak jauh dari apartemen. Taman itu cukup ramai, dipenuhi orang-orang yang bersantai dan anak-anak kecil yang bermain. Cuaca cerah menambah keceriaan di sekitar mereka.
Setibanya di taman, Harin langsung duduk di bangku, sementara Young Ja menemani Hyun Ki bermain di sekitar area tidak jauh dari tempat Harin.
Setelah beberapa saat bermain, Hyun Ki merasa lelah dan kembali duduk di samping Harin.
"Bibi, Hu ki mau eyskyim cokyat!" seru Hyun Ki dengan antusias, menunjuk ke arah kios es krim yang terletak tak jauh dari tempat mereka duduk.
"Baiklah, bibi belikan dulu, ya. Hyun Ki tunggu di sini temani eomma," pinta Young Ja sebelum berjalan menuju kios es krim.
Hyun Ki menurut dan duduk di samping Harin. Dia memandang sekeliling taman dengan senang. Namun, suasana tenang itu mendadak berubah ketika seseorang tiba-tiba menghampiri mereka.
"Harin? Kamu di sini juga? Waaah, kebetulan sekali!" ucap orang yang Ternyata adalah Dayeon, teman sekolah Harin dan Sooji.
Harin, yang pikirannya sedang tidak baik-baik saja, menatap Dayeon dengan ketakutan. Rasa cemas tiba-tiba muncul, dan tanpa sadar dia menggenggam erat tangan Hyun Ki.
"Apa kabar, Harin? Kamu datang berdua saja? Mana Sooji?" tanya Dayeon dengan ceria, sambil mencoba duduk disamping Harin.
Namun, reaksi Harin di luar dugaan dayeon. Dengan panik dia langsung menggendong Hyun Ki dan berlari secepat mungkin menjauh.
Dayeon yang melihat itu terkejut. "Harin! Harin! kenapa kamu lari?" teriak Dayeon kebingungan. Meski sempat terdiam sejenak, akhirnya Dayeon ikut berlari mengejar harin.
Sementara itu, Young Ja yang baru selesai membeli es krim kembali ke tempat semula, dia menjadi panik saat tidak melihat Harin dan Hyun Ki di sana. Young ja segera berlari keliling taman, bertanya kepada orang-orang di sekitar apakah ada yang melihat keberadaan Harin dan Hyun Ki.
Setelah tidak kunjung menemukan mereka, Young Ja akhirnya menghubungi Sooji.
"Halo, Tuan Sooji," ucap Young Ja ketika Sooji menjawab telepon.
"Ya, ada apa, bibi?" jawab Sooji.
"Nona Harin... Nona Harin dan Hyun Ki menghilang, Tuan," kata Young Ja dengan suara bergetar.
"APA?!" Sooji tersentak kaget.
"Kami pergi ke taman dekat apartemen. Saya sempat membeli es krim untuk Hyun Ki, tapi setelah kembali, saya tidak melihat mereka. Saya sudah mencari tapi tetap tidak ketemu" jelas Young Ja dengan tergesa-gesa.
"Saya segera ke sana!" jawab Sooji cepat, lalu menutup teleponnya.
Di perjalanan menuju taman, Sooji langsung menelpon beberapa anggota keluarga, termasuk nyonga Choi Yumi, nyonya Baek, dan kedua orang tuanya, untuk meminta bantuan mencari Harin dan Hyun Ki.
Setibanya di taman, Sooji melihat keluarganya sudah berkumpul. Young Ja berdiri diantara mereka dengan wajah penuh kecemasan dan rasa bersalah.
"Bibi sudah menelpon Paman Hyun Soo di apartemen, tapi dia bilang Nona Harin dan Hyun Ki belum pulang," ucap Young Ja lemas.
"Lebih baik sekarang kita langsung mencari Harin dan Hyun ki" pinta Sooji.
Mereka segera berpencar untuk mencari Harin dan Hyun Ki, berharap keduanya segera ditemukan. Namun, setelah hampir satu jam mencari, tidak ada tanda-tanda keberadaan mereka.
"Kita harus mencari di sekitar jalan, mungkin mereka keluar dari area taman" saran Appa.
Mereka pun memutuskan untuk mengitari daerah sekitarnya. Sooji semakin khawatir, pikiran tentang kondisi Harin yang sedang tidak stabil membuatnya takut jika sesuatu yang buruk terjadi pada istri dan anaknya.
"Harin, kamu di mana..." gumam Sooji pelan, matanya terus menelusuri kerumunan orang di sekitar, berharap menemukan mereka di antara orang-orang yang berlalu-lalang.
Saat sedang sibuk mencari, ponselnya berdering. Melihat nama yang tertera di layar ponsel Sooji segera mengangkatnya.
"Halo, Sooji," suara Doah terdengar dari seberang.
"Ada apa, Doah?" tanya Sooji dengan tergesa.
"Tadi Dayeon menelponku, katanya dia baru saja bertemu Harin di taman. Tapi saat dia menyapanya, Harin malah lari sambil membawa Hyun Ki. Dayeon mencoba mengejar, tapi Harin lari sangat cepat, dan dia kehilangan jejak Harin" jelas Doah.
"Aku sedang mencari mereka sekarang. Sudah satu jam lebih tapi mereka belum ketemu," balas Sooji dengan cemas.
"Jadi Harin menghilang?!!" tanya Doah sedikit terkejut.
"Iya, Doah. Aku harus lanjut mencari. Nanti aku kabari lagi" ucap Sooji terburu-buru, lalu mematikan telepon dan kembali melanjutkan pencarian.
Peluh mulai membasahi dahi Sooji yang terus berlari ke sana kemari. Pikiran-pikiran buruk mulai menghantuinya, bagaimana jika ada orang jahat yang menemukan mereka? Bagaimana jika Harin kembali kehilangan kendali dan membuat Hyun Ki ketakutan?
Sooji mencoba berhenti sejenak, berusaha mengatur napas yang terengah-engah karena kelelahan, tiba-tiba ponselnya kembali berdering. Dia segera mengangkat telepon tersebut.
"Halo, apakah benar Anda yang bernama Sung Sooji?" tanya suara yang cukup asing ditelinga Sooji.
--