BAB 6

368 30 4
                                    

Malam ini Sooji sedang beristirahat dengan nyaman di kamarnya yang bernuansa, abu-abu pastel. Dia berbaring diatas kasur dengan posisi tengkurap sembari memainkan ponselnya.

Ketika membuka aplikasi whatsapp, tiba-tiba sooji teringat sesuatu

"Ah mengapa aku melupakan hal penting" Sooji menepuk jidatnya sendiri, merasa kesal karena kecerobohannya

"aku lupa meminta doah untuk memasukanku ke dalam grup kelas"

"oh iya bukankah saat pertama kali aku masuk kelas dia pernah mengirimiku pesan"

Sooji dengan cepat mencari nomer doah, dia mencoba mengirim pesan. Tapi setelah pesan terkirim hanya centang satu yang muncul, menandakan kalau mungkin nomer sooji diblokir.

"Sial, bisa-bisanya! dia" Sooji memukul-mukul kasur mengeluarkan rasa kesalnya pada Doah

Beberapa saat kemudian, Sooji ingat bahwa dia mempunyai nomer jaeun. Sooji langsung mencari kontak jaeun dan mulai mengetik pesan.

Sooji melihat tanda dua centang biru di layar ponselnya, yang artinya jaeun sudah membaca pesannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sooji melihat tanda dua centang biru di layar ponselnya, yang artinya jaeun sudah membaca pesannya. Tak lama kemudian terlihat tulisan "sedang mengetik" namun beberapa menit kemudian pesan balasan dari jaeun tidak juga muncul. karena tidak sabar Sooji akhirnya memutuskan untuk menelpon jaeun.

Saat jaeun mengangkat telponnya sooji langsung berbicara

Begitu jaeun mengangkatnya Sooji langsung berbicara

"Halo jaeun?"

tidak ada jawaban dari jaeun, Sooji berpikir mungkin saat itu sinyal sedang buruk, dia memastikan dengan melihat layar ponsel, tapi ternyata dugaan sooji salah, sinyal cukup kuat dan telpon masih terus berlangsung

"Halo jaeun" Sooji kembali mencoba memanggil jaeun

PRAAAANG!!!

tiba-tiba sooji mendengar suara pecahan kaca dari, dan suara barang-barang yang berjatuhan. Suara yang cukup keras terdengar di telinga sooji pun membuat dia terdiam.

"Halo jaeun, apakah kau tidak apa-apa?" Sooji kembali memanggil jaeun dengan nada panik

"Jaeun jawab!" Sooji kini sedikit mengeraskan suaranya berharap jaeun mendengar dan menjawab sooji

Namun, tetap tidak ada jawaban dari jaeun, karena sooji panik dia segera mencari kunci motornya, berlari keluar kamar untuk mencari eommanya. Saat menemukan eommanya yang sedang menonton televisi sooji pun langsung menghampirinya

"Eomma aku izin keluar! ada temanku yang sedang sakit dan butuh bantuanku" Ucap sooji terburu-buru, dia sedikit berbohong, karena belum tahu pasti Apa yang sedang terjadi pada jaeun

Tanpa menunggu jawaban dari eommanya ,Sooji langsung berlari menuju garasi.

Dengan memasang wajah bingung eomma hanya berteriak "Sooji hati-hati"

MONOCHROMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang