FATE

BAB 19

Evan mengerutkan dahi saat melihat interaksi di ruang tamu yang terjadi di hadapannya. Ini benar-benar di luar dugaan. Ayah dan ibunya, Richard dan Hana Dyson, terkenal sebagai orang yang sulit didekati, apalagi akrab dengan orang baru. Namun, malam ini berbeda. Keduanya terlihat begitu akrab dengan Jake Shim, sosok yang baru dua kali Evan lihat secara langsung. Evan mungkin tidak akan heran jika melihat keakraban antara kakaknya, Derick, dengan Vincent Shim, rekan bisnisnya, karena hubungan mereka sudah terjalin hampir satu tahun. Begitu juga dengan Mauren, kakak iparnya, yang terlihat asik mengobrol ringan dengan Jessi, istri Vincent. Wanita memang cenderung lebih mudah menemukan kecocokan satu sama lain.

Namun ini berbeda. Ini Jake Shim, dan Evan tahu lelaki itu baru saja tiba di LA dari Korea Selatan. Derick sebelumnya sempat menceritakan sedikit tentang Jake, memperkenalkan pria tampan itu sebagai adik Vincent. Tapi tetap saja, Jake adalah orang baru. Yang mengejutkan, Jake berhasil menyesuaikan diri dengan sangat cepat dan meluluhkan hati semua orang di sekitarnya-termasuk Ayah dan Ibu Evan. Ketiganya sekarang duduk bersama di ruang tamu, tampak sangat akrab, seolah-olah mereka adalah keluarga kecil yang bahagia. Pemandangan itu membuat Evan diam-diam merasa takjub.

Evan, yang duduk di sebelah Jake, hanya bisa terdiam, memperhatikan interaksi di depannya. Jake tampak sangat tenang, seolah situasi ini adalah hal yang biasa baginya.

"Hebat sekali, jadi kau yang mengurus perusahaan keluarga di Seoul?" tanya Richard Dyson dengan nada tegas namun hangat, sorot matanya yang biasanya penuh wibawa kini memancarkan rasa bangga.

Jake mengangguk dengan tenang, menjawab pertanyaan Richard dengan nada lugas, "Ya, Tuan. Ayah mempercayakan perusahaan kami di Seoul padaku, sementara kakak saya, Vincent, mengurus perusahaan di Australia." Richard mengangguk paham, wajahnya semakin terlihat puas.

"Kau tampan sekali, Nak," puji Hana Dyson dengan nada kagum yang sangat jelas, membuat Richard mendengus pelan, merasa terganggu oleh pujian berlebihan istrinya.

"Apa? Aku hanya berkata jujur," protes Hana tak terima dengan gerutuan suaminya.

Jake tersenyum kecil, menganggap interaksi itu manis. Dalam hati, ia teringat pada ayah dan ibunya yang berada di Korea. "Terima kasih atas pujiannya, Nyonya Dyson," ucapnya dengan sopan.

"Panggil saja Mommy, Jake," ujar Hana cepat dengan senyum yang begitu cerah, seolah tak ada keraguan sedikit pun dalam dirinya.

Hana Dyson adalah wanita kelahiran Korea Selatan yang dulunya berkarier sebagai model terkenal di Los Angeles. Keindahan wajah dan pesona karismatiknya menjadikan Hana sebagai salah satu bintang yang bersinar di industri permodelan. Namun, hidupnya berubah ketika ia bertemu dengan Richard Dyson, seorang pengusaha sukses berdarah Amerika.

Setelah menikah dengan Richard, Hana memutuskan untuk meninggalkan dunia permodelan yang telah membesarkan namanya. Ia memilih untuk fokus menjalani perannya sebagai nyonya besar keluarga Dyson, salah satu keluarga konglomerat paling berpengaruh di Amerika.

Richard Dyson sendiri adalah sosok yang dikenal karena kepiawaiannya dalam dunia bisnis. Dengan jaringan luas dan reputasi yang tak tergoyahkan, ia berhasil membawa keluarganya ke puncak kesuksesan. Bersama, Hana dan Richard membangun keluarga yang disegani, tidak hanya karena kekayaan, tetapi juga karena pengaruh besar mereka di kalangan elite sosial dan bisnis.

Jake tertegun sejenak, tak menyangka akan mendengar permintaan seperti itu. Namun, dengan cepat ia menguasai dirinya dan mengangguk. "Baiklah, Mom..." ucapnya patuh, meskipun pandangannya kini tertuju pada Evan di sebelahnya, yang tampak benar-benar terkejut. Jake menahan tawa kecil melihat ekspresi Evan yang kebingungan.

Evan masih dalam keadaan terkejut ketika mendengar ibunya tiba-tiba meminta Jake untuk memanggilnya "Mommy." Itu adalah sesuatu yang sama sekali tak pernah ia bayangkan, terutama karena Jake masih dianggap orang baru di lingkaran keluarga mereka.