Hai... i'm back...
Happy Reading...
Maaf kalau masih ada typo
Enjoy your night with my story..."Waalaikumus salam.. Um.. umma? Ada apa Umma?" Syafira sedikit gugup saat menyadari Umma Nabila menghubunginya. Kebetulan dirinya sedang membereskan pekerjaannya sore ini. Wanita itu baru saja hendak meninggalkan ruangannya ketika ponselnya yang tergeletak di mejanya menyala dan menunjukkan panggilan masuk dari Umma Nabila.
"Hari ini ada tamu istimewa Fira, tolong ke pondok bantu Umma menyiapkan dan menata hidangan untuk tamu spesial Umma ya..."pinta Umma Nabila di seberang sana.
"Ten..tentu Umma. Fira akan kesana sekarang."jawab Syafira dengan antusias. Tentu saja dia bahagia sekali jika Umma Nabila meminta tolong padanya. Karena ini kesempatannya untuk memgambil hati Ibu dari pria yang sangat di pujanya secara diam-diam.
"Terima kasih ya Fir, apa pekerjaanmu sudah selesai? Maaf Umma jadi merepotkanmu lagi..."ucap Nabila dengan suara lembutnya.
"Sama sekali tidak merepotkan Umma. Pekerjaan Fira baru saja selesai. Fira ke Pondok sekarang Umma.. Assalamualikum..." setelah mengakhiri panggilannya, Syafira bergegas meninggalkan ruangannya dengan wajah sumringah.
Wanita itu berharap bisa bertemu dengan Fatah pastinya. Sudah beberapa hari pria itu tidak muncul di ruang kantornya di Kampus. Tentu saja Syafira sangat merindukan pria itu. Entah kapan pria itu bisa menyadari perasaannya.Syafira berharap suatu saat Fatah bisa melihat keberadaannya. Bukan hanya menganggapnya sebagai teman kerja atau santri Abuyanya. Melainkan sebagai wanita dewasa yang layak dijadikan pendamping hidupnya. Selama ini mereka sering bersama tapi entah kenapa Fatah sama sekali tidak pernah membicarakan hal-hal serius. Seperti saat Syafira menceritakan bahwa ada beberapa pria yang datang kerumah orang tuanya untuk meminangnya. Pria itupun tak pernah menimpalinya atau bahkan memberinya saran apapun ketika Syafira menolak pria-pria itu.
Sepertinya Syafira harus lebih banyak bersabar untuk bisa meluluhkan hati Fatah. Dan melalui perhatian Umma Nabila mungkin jalannya untuk mendapatkan Fatah bisa lebih mulus. Syafira yakin Umma Nabila sangat menyukai dirinya. Bahkan beliaulah yang meminta Fatah untuk menjadikan dirinya sebagai sekretaris pria itu di kampus. Disamping karena Syafira adalah salah satu Alumni Al furqon yang cukup berprestasi.
Fatah melambatkan laju Pajero Sportnya saat gapura megah Pesantren Al Furqon sudah terlihat di depan matanya. Pria itu melirik istrinya yang tengah tertidur lelap di kursi sampingnya dengan posisi jok yang sudah direbahkan Fatah sesaat setelah istrinya terlelap. Humairanya pasti sangat amat lelah. Apalagi semalaman Fatah sudah membuat istrinya bekerja keras melayani nafsunya yang entah sampai kapan bisa mereda. Sekali menyentuh Humanya, Fatah langsung saja tidak bisa mengendalikan dirinya.
Fatah langsung membelokkan mobilnya kearah Paviliun-paviliun di pintu masuk sebelah kiri. Dimana, kamar-kamar berbentuk Paviliun dan masing-masing dikelilingi pagar dinding setinggi 3 meter. Paviliun Fatah terletak di paling pinggir sebelah Paviliun Abuyanya. Santri yang ditugaskan menyambut Gus kesayangannya di pintu masuk utama pesantren itu terpaksa berlari kecil mengikuti mobil Sang Putra Sulung Abuya mereka menuju Paviliun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merried With Ustadz
RomanceHumaira tidak menyangka bahwa Ustadz yang selama ini mengajarnya mengaji akan menjadi suaminya kelak. Bahkan tanpa sepengetahuannya, Ayahnya sudah menikahkannya secara siri dengan Ustadz Fatah. Guru ngajinya. Huma sangat shock. Dunianya serasa kiam...