Setelah hampir satu bulan tidak berangkat kuliah, akhirnya Huma bisa merayu suami posesifnya untuk mengijinkannya masuk kampus lagi.
Fatah berusaha merayu Humaira agar pindah kuliah dikampusnya biar bisa berangkat bareng dirinya. Sayang istrinya tetap ngotot tidak mau pindah. Wanita itu mengancam jika dia tidak mau mengantarnya, Huma akan naik ojek online.
Ada-ada saja. Mana mungkin dia mengijinkan istrinya menaiki ojeg online sejauh itu. Butuh waktu 2 jam lebih berkendara. Fatah terpaksa mengorbankan jadwal mengisi kuliah umumnya pagi ini demi mengantar tuan putri satu-satunya keluarga bachtiar yang kini sudah menjadi istrinya itu.Sepertinya Fatah harus mempertimbangkan permintaan Humaira untuk tinggal di mansion wanita itu aja. Mengingat jarak ke kampus istrinya lebih dekat dengan mansion itu, juga dengan perusahaan serta kampus miliknya sendiri.
Yang menjadi masalah adalah soal harga diri Fatah sebagai laki-laki yang menolak tinggal dirumah mertuanya.
Fatah punya rumah dinas sebagai dosen di UI Al Furqon tapi pria itupun jarang menempatinya. Fatah hanya menempatinya saat beberapa mahasiswanya ada yang ingin membuat janji temu konsultasi skripsi atau mata kuliah lainnya. Dan itu hanya rumah dinas biasa. Fatah tak mungkin membiarkan istrinya tinggal dirumah kecil itu. Mau ditaruh dimana mukanya dihadapan mertuanya.Semua kesibukannya kini tertunda demi memenuhi keinginan istri tercintanya. Mobil Fatah memasuki gerbang Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI karena disitulah istrinya kuliah.
"Udah kak, sampai sini aja. Nanti teman-temanku liat nggak enak!" Pinta Huma membuat alis Fatah berkerut.
"Lho memang kenapa sayang kalau temanmu lihat?" Heran Fatah.
"Yah kakak pake nanya lagi! Kan malu Huma baru semester 3 udah nikah aja! Kakak sih nggak sabaran! Kenapa? Takut jadi perjaka tua ya?"cetus Huma asal
"Ya Allah sayang... gitu amat sih. Masak ya, punya suami seganteng ini masih malu juga "jawab Fatah santai. Pria itu menaik turunkan kedua alisnya menggoda. Humaira berdecak kesal.
"Idih sombongnya! Sok kegantengan! udah deh kakak langsung pulang aja sono... Huma pergi. Daah.. mmuach..muach.. " Huma mencium tangan suaminya takzim lalu memberi kecupan singkat di pipi kiri Fatah. Pun wanita itu segera keluar dari mobil dengan sedikit terburu-buru.
Fatah sedikit terhenyak namun tak urung kedua pipinya tersipu dengan ulah spontan Humaira memberikan kecupan perpisahan."Bilang aja sayang, kamu takut kan suami kamu dilirik teman-temanmu yang centil?"teriak Fatah. Pria itu sengaja menggoda istri kecilnya.
"Nggak dengar ngomong apa!"balas Humaira sambil terus berlari menjauh menuju gedung kuliahnya.
Fatah terkekeh geli. Pria itu terus memperhatikan langkah kecil Huma yang sedikit berlari menuju gerombolan teman-temannya yang tengah duduk-duduk di kursi yang berada di koridor kampus. Nampak istrinya tertawa ceria disambut teman-temannya. Terlihat istrinya menjadi wanita tercantik diantara teman-temannya. Fatah sangat bersyukur akan hal itu tapi juga khawatir. Sejenak tatapan matanya mulai menajam kala ada beberapa pemuda menghampiri istri dan teman-temannya.
Fatah berdecak kesal melihat pemandangan di depannya. Apalagi mereka terlihat akrab sekali. Istrinya terlihat selalu tersenyum dan sangat cantik.
Fatah sungguh tidak rela melihat senyum cantik istrinya dilihat semua orang. Dengan perasaan sedikit kesal Fatah mulai melajukan mobilnya keluar kampus menuju kantornya. Sudah beberapa pekan dia tidak pernah menyempatkan diri memeriksa laporan-laporan pekerjaannya disana."Wah pengantin baru di dianter sopir baru rupanya..."sapa Meilan dengan senyum menggodanya.
"Apaan sih Mei! Ayok ah masuk kelas, sepuluh menit lagi dosen datang lho." Jawab Humaira dengan pipi memerahnya karena menahan malu.
"Kamu tahu nggak Huma? Kamu baru saja bikin semua fans kamu di kampus patah hati lho. Termasuk doi tuh..." Meilan menggerakkan dagunya ke arah Boni yang berdiri di depan Huma dan masih dengan tatapan memujanya. Pria itu nampak tersenyum kecut dan sedikit canggung. Huma sedikit melirik Boni. Sebenarnya Huma juga menyadari kalau pria itu menyimpan rasa tertarik padanya. Dan tak bisa dipungkiri, Boni cukup tampan dan juga dari keluarga mapan. Huma sempat hampir saja membalas perasaan Boni sebelum tiba-tiba Ayahnya menikahkannya dengan Si Dosen sok ganteng itu. Dan sialnya suaminya memang kelewat ganteng. Tapi Huma sebal karena banyak sekali aturan gara-gara tinggal bersama Sang Suami. Belum lagi sekarang dia terpaksa ke kampus memakai baju yang sangat tertutup dan berhijab.

KAMU SEDANG MEMBACA
Merried With Ustadz
RomantikHumaira tidak menyangka bahwa Ustadz yang selama ini mengajarnya mengaji akan menjadi suaminya kelak. Bahkan tanpa sepengetahuannya, Ayahnya sudah menikahkannya secara siri dengan Ustadz Fatah. Guru ngajinya. Huma sangat shock. Dunianya serasa kiam...