Humaira tidak menyangka bahwa Ustadz yang selama ini mengajarnya mengaji akan menjadi suaminya kelak. Bahkan tanpa sepengetahuannya, Ayahnya sudah menikahkannya secara siri dengan Ustadz Fatah. Guru ngajinya. Huma sangat shock.
Dunianya serasa kiam...
Hai met siang... Part ini edisi Mas Ustadz lagi cenat-cenut ya 😁😜 Happy reading gaeesss...
"Jangan dilepas dulu mukenanya sayang.... ingat tadi sore belum sempat ngaji lho kamu..."ucap Fatah lembut. Pria itu kembali mengajak istrinya untuk belajar tahsin usai jamaah sholat isya'. Tentu saja dengan wajah cemberut Humaira terpaksa menuruti perintah suaminya.
"Sebentar saja ya! Awas kalau lama-lama..."ancam Huma namun wanita itu tidak sadar jika nada suaranya justru seperti merengek bermanja. Kebiasaan wanita itu jika bersama sang Ayah. Fatah tersenyum sambil memberi kode agar istrinya mendekat padanya. Lagian tentu saja pria itu tidak ada rencana berlama-lama mengajari istrinya mengaji karena bisa menunda rencananya yang lain.
Fatah kemudian menggandeng Humaira untuk mengikutinya duduk di sofa kamar mereka. Fatah tidak tahu bahwa sebenarnya Humapun sudah punya rencana lain untuk mengerjainya. Huma wanita yang sangat cerdas, jadi hanya dalam dua hari saja, wanita itu sudah tahu kelemahan suaminya. Huma memperhatikan suaminya yang membukakan dirinya mushaf. Pria itu juga mengeluarkan buku kecil bertuliskan Tajwid dihalaman sampulnya.
Dengan telaten pria itu membuka halaman pertama buku kecil tajwidnya lalu menyodorkan pada Humaira. "Sayang baca halaman pertama dan kedua ya, nanti setelah hafal buku ditutup dan kakak akan kasih pertanyaan." Titah Fatah pada istrinya. Tentu saja dengan malas-malasan Humaira mulai membacanya hingga hafal teorinya.
Huma merapatkan duduknya pada suaminya membuat Sang Suami mengerutkan alisnya. "Kakak... aku tidak tahu ini maksudnya bacanya gimana?"tanya Huma manja. Wanita itu bahkan meletakkan tangan kirinya diatas paha Fatah sedang tangan kanannya memegang buku tajwid yang ia sodorkan pada Fatah. Fatah menelan salivanya kuat kala menyadari posisi tangan istrinya yang terulur diatas pahanya bahkan jari-jari lentiknya menjuntai mendekati letak dimana juniornya sedang tertidur perlahan mulai bergerak bangun. "Astagfirullah... kenapa kamu baperan sih jika berhubungan dengan Humairanya..." batin Fatah menelan kuat salivanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Em...oh ini anu sayang...em... bacaan nun sukun dan tanwin bertemu huruf ya' dibaca de... dengung" jawab Fatah dengan gugup dan suara yang sedikit serak sambil melirik kearah tangan lembut yang asyik parkir diatas miliknya yang kini sudah menegang. Huma tersenyum smirk dalam hati menyadari sikap suaminya saat ini.
"Oh iya kak, kalau yang ini kak?" Huma menunjukkan halaman sebelahnya dan tak lupa tangannya bergerak menuju pusat pria itu yang masih tertutup sarung. Huma membuat gerakannya seolah tidak sengaja. Fatah sedikit berjengit kala benda miliknya yang sudah mulai menegang disenggol Huma secara tidak sengaja. "Istrinya ini terlalu polos apa bagaimana sih.?" Batin Fatah. Huma tidak sadar bahwa Fatah sudah menahan gejolaknya sejak siang tadi dan sekarang wanita itu malah tidak sadar tingkahnya sejak sore sudah sangat memancing gairah Fatah.
Sudah cukup, Fatah tidak bisa menahannya lagi. Pria itu mengambil buku tajwid ditangan istrinya lalu meletakkannya di nakas yang terletak di pinggiran sofa. "Lhoh.. kok ditutup kak..?"tanya Huma heran. Fatah juga menutup mushaf yang belum sempat dibaca istrinya.