7. mati lampuꔛ𖤐˒˒

292 36 7
                                    

Happy reading!
Sorry for typo!
🚫harsh word!
•••

Hari terus berlalu dan waktu terus berjalan. Sekarang Jam sudah menunjukkan pukul 13.20 WIB. Setelah hampir setengah jam di perjalanan, kini Wildan sudah sampai dirumah. Beruntung kali ini Wildan diantar sampai depan rumah pas, bukan depan komplek lagi. Tubuhnya yang sudah lelah ini sepertinya tidak mampu untuk berjalan jauh.

Mungkin Wildan bakalan pingsan di jalan kalau pak supir nurunin dia di pintu masuk komplek lagi. Wildan pun berjalan memasuki gerbang setelah menyapa Pak supir dan memasukkan Pin untuk membuka pagar.

Beberapa kali dapat terdengar helaan napas dari mulut kecil dengan bibir pink peach itu. Sampai akhirnya Wildan merasakan ada sesuatu yang menyentuh kakinya.

"Miaww~"

Wildan berhenti, anak itu lalu menunduk kebawah. Dilihatnya Bhusky, si kucing jantan yang terus mendusal di kakinya. Wildan terus berjongkok dan mengelus kepala kucing Oren itu.

"Haii, kamu gimana di rumah baru ini? Maaf ya, Bhusky harus adaptasi lagi" Ucap Wildan yang kini posisinya sudah duduk lesehan.

"Aduhh adek itu nanti baju seragam mu kotor!" ㅡkak tta.

Wildan asyik bermain dengan Bhusky sampai gak sadar kalau Tian udah ada dibelakangnya.

"Heh cil!"

Wildan pun tersentak kaget dan berbalik melihat siapa yang memanggilnya. "A'..."

"Ngapain?" Tanya Tian.

"A-anu.. i-tu.." Ucap Wildan gugup. Gimana gak gugup lah A'a nya kalo natap begini.

 Gimana gak gugup lah A'a nya kalo natap begini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jangan disitu, kotor, baju lo putih. Susah nyucinya" Kata Tian yang biasa aja sebenernya, tapi Wildan anggapnya Tian marah.

"M-maaf A'...."

"Hmm, ayo masuk. Ganti baju, makan siang. Lo belum makan kan?"

Wildan mengangguk kaku sambil tak lupa memeluk kucingnya erat-erat. Sedangkan di sisi lain Tian yang bingung. Apa mukanya se-menyeramkan itu? Sampai-sampai Wildan takut.

"Ayo masuk. Malah diem aja" Ujar Tian.

"Kumaha adeknya engga takut A'. Lha situ begitu bilangnya" ㅡkak tta.

"Sstt! Maneh teh diem wae!" ㅡA' Tian.

Wildan pun terus bangun gak lupa Bhusky juga ia bawa. Wildan berjalan melewati Tian sambil menunduk, gak berani lihat Tian. Takut tiba-tiba di hap.

Masuk pintu Wildan tidak lupa melepaskan sepatunya dan menaruhnya di rak. Terus Wildan segera berlari kecil saat tau Tian udah ada di belakangnya.

"Naon si? Aing ada salahkah?"

Are We Brother's ? - [boynextdoor]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang