Happy reading!
Sorry for typo!
🚫 Harsh word!
°cerita dibuat untuk senang-senang dan tidak bermaksud untuk menjelekkan pihak manapun🙏🏻
•••Waktu berlalu, sekarang jam sudah menunjukkan pukul 9. Syahdan dan Tian sudah selesai melakukan kegiatan jogging. Bertanya nasib pak satpam? Beliau sudah mereka tolong buat dibawa ke pos satpam tadi.
Berhubung sudah jam 9. Sesuai jadwal mereka mau online class sama guru mereka dulu. Syahdan di ruang tamu dan Tian di kamar. Sengaja misah emang supaya bisa fokus aja. Kalo deketan ntar gak fokus yang ada bercanda.
"Selamat pagi Syahdan"
"Ehh pagi ibu"
"Kita langsung mulai ya, buka LKS bahasa Indonesia halaman 12. Ibu jelaskan sedikit nanti kamu langsung kerjakan soal di halaman selanjutnya dan hasilnya kirimkan ke Ibu lewat classroom"
"Baik Bu"
Sedangkan di Kamar.
"Pagi Buu" sapa Tian.
"Iya selamat pagi. Sekarang buka buku latihan kamu. Ibu jelaskan sedikit lalu kamu kerjakan google from yang Ibu kasih yaa"
Rumah pun seketika sunyi, hanya terdengar suara goresan bolpoin dan gesekan buku yang terbuka di setiap halamannya mencari jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan. Hingga lah tak terasa waktu belajar mereka telah usai setelah 2 jam lamanya.
Jam menunjukkan pukul 10.05. Ibu guru yang mengajari Syahdan sedang menutup pelajarannya. "Baik, ibu tutup ya pelajaran kita hari ini. Kalau ada pertanyaan silahkan hubungi ibu"
"Iya Bu terima kasih.."
Dapat terlihat ibu guru tersenyum pada layar laptop, sedetik kemudian layar zoom in mati. Syahdan segera mematikan laptopnya dan membereskan buku-bukunya yang berserakan. Selesai menyusun buku-bukunya Syahdan pun berencana untuk kembali ke kamar menyimpan semuanya lalu setelah itu membereskan kekacauan yang ditimbulkan saudaranya.
Sampai dikamar Syahdan menemukan Tian yang masih sibuk mendengarkan video penjelasan yang dikirim gurunya sepertinya. Syahdan juga bergerak sepelan mungkin agar tak mengganggu. Sampai akhirnya ia duduk di meja belajarnya di samping Tian.
"Masih lama?" Tanya Syahdan berbisik tapi perhatiannya fokus pada tangannya yang sibuk menata barang-barang. Sedangkan Tian cuma diem aja.
"Yan?" Syahdan menghentikan kegiatannya. Alisnya bertaut bingung mengapa Tian tidak menjawabnya.
"Tian?" Tetap tak dijawab.
"Tian??" Satu panggilan lagi kayanya Syahdan bakalan dapet piring cantik.
Merasa sudah tiga kali tak ada jawaban sedangkan video yang Tian putar masih sibuk menjelaskan. Syahdan langsung mengalihkan perhatiannya pada Tian sepenuhnya. Anaknya masih tetap menunduk, entah tertidur atau bagaimana. Syahdan kemudian segera menarik dagu Tian untuk menghadapnya.
"Lo kenapㅡ"
Bruk!
"M-massh hikㅡ in-haler" Syahdan seketika panik saat tubuh Tian tiba-tiba akan jatuh. Dengan sigap dirinya langsung menahan tubuh Tian dan memeluk anak itu.
"Ha? Lo kenapa? Heh" Ucap Syahdan panik. Kalau panik gini dirinya suka ngeblank.
"T-tas Hhh.. tas.." Jawab Tian yang sudah setengah sadar dengan dada yang naik turun tak teratur.
"Tas? Tas iya.. tas Lo dimana?"
"K-kasur.. S-ssek mas.. uhuk!"
"Sabar sabar. Tahan bentar oke!" Syahdan pun membenarkan posisi Tian dahulu setelah itu berlari ke kasur Tian dan mengambil Tas anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are We Brother's ? - [boynextdoor]
Hayran Kurgu[boynextdoor brotherhood story ft. zico] • • Kita saudara, kita punya keturunan darah yang sama walaupun dalam rahim yang berbeda. Terus kenapa kita harus saling benci? Saudara tidak selalu tentang darah daging kan? Tentang 6 remaja laki-laki yang...