13

632 99 13
                                    

"Mau kemana?" Tanya Ruka saat melihat Pharita menuruni tangga dan memakai pakaian rapi.

Ini hari Minggu jadi dia bangun pagi sekali untuk berolahraga, sekarang masih pukul 08 tapi istrinya sudah terlihat cantik dan rapi.

"Aku ada urusan, breakfast mu ada di meja, aku akan pulang sebelum makan siang" Ucap Pharita, dia berjalan melewati Ruka dan memakai kacamatanya.

"Tunggu dulu" Ruka sedikit berlari menyusul istrinya, dia berdiri tepat di depan Pharita, menatap istrinya yang terlihat menunggunya berbicara.

"Boleh aku tau kau ingin kemana?" Tanya Ruka hati hati, dia tidak ingin Pharita tersinggung dengan pertanyaannya, tapi dia juga ingin tau istrinya mau kemana, setelah tidak sengaja bertemu Sunghoon, Ruka jadi takut istrinya diam diam bertemu pria itu.

"Wae? Aku ada urusan, aku tidak bisa memberitahu mu"

Ruka menunduk sedih.

"Apa aku boleh ikut? Jika tidak bisa biarkan aku mengantar mu saja hm?" Tanya nya berharap dan sedikit takut.

Pharita menghela napasnya, dia melepas kacamatanya dan menatap Ruka sepenuhnya.

"Kau saja masih berkeringat begini, bagaimana mau mengantar ku?"

"Aku akan mandi! tunggu ya tidak akan lama kok!" Ruka berlari secepat mungkin menaiki tangga meninggalkan Pharita yang menganga menatap tingkahnya itu.

Pharita menggeleng pelan, dia menghela napasnya lelah. Masih tidak menyangka dia sudah menikah dengan manusia aneh seperti Ruka.

"Aku tidak mengerti kenapa Daddy merelakan anaknya menikah dengan manusia langka spesies aneh sepertinya" gumam Pharita, dia melangkah menuju sofa di ruang tamu dan duduk disana seraya bermain ponselnya.

Rasanya baru saja dia duduk di sofa, seperti baru 5 menit dia merasakan empuknya sofa tapi Ruka sekarang sudah menuruni tangga dengan rambutnya yang masih basah.

"Sudah?" Tanya Pharita tak percaya.

"Ne, ayo berangkat" Jawab Ruka semangat.

Pharita memijat pelipisnya yang terasa berdenyut, dia menatap Ruka dan menilai penampilannya, rambut basah dan disisir seadanya, entahlah itu sepertinya tidak disisir, bajunya terbalik sepertinya dia asal memakainya saja, dan celananya yang resletingnya tidak di naikan.

"Astaga, setidaknya keringkan rambut mu dan berpakaian dengan benar, astaga Tuhan gula darah ku sepertinya naik" Pharita memijat tengkuknya, dia ingin kesal dan marah, jujur saja dia sangat membenci orang yang tidak rapi.

"Kau mandi hanya berapa menit? Cepat sekali, Kau pakai sabun juga kan?" Tanya Pharita penuh selidik.

Ruka mengangguk yakin.

"Aku mandi secepat yang ku bisa, tenang saja aku memakai sabun, dan menyikat gigiku juga"

"Duduk disini" Pharita menepuk sofa kosong di sampingnya meminta Ruka duduk disitu.

"Mau kemana?" Tanya Ruka, karena Pharita berdiri begitu dia duduk.

"Tunggu disitu, dan jangan kemana-mana" Pharita menyimpan tas nya di meja, dia naik ke lantai atas mengambil handuk dan hair dryer.

Ruka hanya memperhatikan istrinya dengan kebingungan, tapi setelah Pharita mendekatinya dan memakaikan handuk di kepalanya dia akhirnya mengerti. Dia tersenyum lembut merasakan usapan tangan Pharita di kepalanya.

"Baju mu jadi basah karena kau tidak mengeringkan rambut mu dengan benar" Ucap Pharita, dia seperti menasehati anak kecil. Dia mengeringkan sisa air di tubuh Ruka, setelah itu menyalakan hair dryer.

Business Marriage || Ruka X PharitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang