15

906 92 9
                                    

Sekedar ngingetin, ini cerita dewasa, jadi kalau belum cukup umur jangan coba coba baca, tapi kalau nekad baca tanggung sendiri resikonya.
*
*
*
*

"Hari ini kau hanya masuk satu matkul saja kan?" Tanya Ruka

Pharita mengangguk pelan.

"Aku mungkin akan pulang lebih cepat dan menjemput Dain di rumah Mommy"

Setiap hari sebelum berangkat kuliah, Ruka dan Pharita selalu menitipkan Dain di rumah orang tua mereka. Dan hari ini Dain di titipkan di rumah orang tua Pharita.

"Aku ikut dengan mu saja sayang, aku ingin membolos jam kedua nanti, rasanya malas sekali masuk di kelas Mr. Siwon, membosankan dan sangat mengantuk"

"Andwae!" Tegas Pharita.

"Bagaimana kau bisa cepat selesai jika membolos begitu hm? Kau bilang ingin wisuda bersama ku"

Ruka menghelas napas pasrah saat mendengar ketegasan dalam ucapan istrinya.

"Ya sudah, aku akan mengikuti kuliah sampai selesai, tapi.. cium aku dulu, untuk menyemangati ku dan juga aku ingin morning kiss"

Pharita berdehem pelan karena merasa malu, dia melepas seatbeltnya dan bergerak secepat mungkin mencium pipi Ruka.

Tidak ingin semakin malu, Pharita buru buru membuka pintu mobil tapi tertahan karena Ruka menguncinya.

"Sayang, aku bilang ciuman, bukan kecupan"

Pharita menjadi panik saat Ruka melepas seatbeltnya dan perlahan mendekatinya, dia menyudutkannya di pintu mobil dan menahan mengunci semua pergerakannya dengan kedua tangannya yang dia letakkan di kiri dan kanan tubuhnya.

"Ruka kita di kampus" cicit Pharita, dia berusaha melihat sekelilingnya, dimana saja asal bukan Ruka yang saat ini begitu dekat dengannya.

"Lalu? Orang orang tidak bisa melihat kita" Ruka semakin mendekatkan wajahnya hingga bibirnya bersentuhan dengan bibir istrinya.

Pharita terkesiap gemetar saat merasakan Ruka melumat bibirnya. Dia mendesah saat Ruka menjilat bibir bawahnya dan lidahnya menerobos ke dalam mulutnya. Gemetar dan mengerang saat merasakan Ruka seperti melilit lidahnya.

Rasa manis istrinya seperti dessert kesukaannya, Ruka mengerang dan perlahan menarik Pharita agar duduk di pangkuannya, tangan kanannya berada di tengkuk Pharita, menekannya agar ciuman mereka lebih dalam dan tangan kirinya berada di pinggang istrinya, menariknya lebih dekat tanpa menghentikan ciumannya.

Pharita mendorong Ruka saat kesulitan mengimbangi ciumannya membuat tautan bibir mereka terputus. Ruka mengerang tidak terima dan menatap bibir istrinya yang terbuka bergairah.

"Sayang, aku menginginkan mu" Ucap Ruka serak.

Pharita mengatur napasnya, ciuman Ruka membuatnya terangsang juga tapi masih takut untuk melakukan lebih jauh.

"Kita tidak usah masuk hari ini ya?"

Melihat sorot mata Ruka yang begitu menginginkannya membuat Pharita menggigit bibirnya, dia bimbang. Mereka adalah pasangan, tapi dia belum siap melakukan itu.

"Baby?" Panggil Ruka saat Pharita hanya diam tanpa meresponnya.

"Maafkan aku, harusnya aku tidak terburu buru" Ucap Ruka memeluk istrinya.

Pharita jadi merasa bersalah, tidak seharusnya Ruka minta maaf untuk hal ini.

"Kajja masuk" Ruka menurunkan Pharita pelan dan membuka kunci mobil, dia sudah ingin keluar tapi Pharita menahan tangannya.

Business Marriage || Ruka X PharitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang