03

666 82 1
                                    

"Babe, tolong mengerti hm? Ini benar benar keinginan ku sejak dulu"

Ruka terdiam selama beberapa saat masih tetap menatap Asa. Ini hari Sabtu dan sudah hampir seminggu dari waktu yang dia janjikan pada orang tuanya untuk membawa kekasihnya.

"Baby please, hari ini saja" Ruka memohon untuk yang kesekian kalinya.

Dua hari lagi, Asa akan meninggalkannya karena kekasihnya ternyata ikut dalam program pertukaran pelajar selama 1 semester. Bahkan dia tidak tau jika kekasihnya ikut programnya, selama hampir seminggu dia membujuk Asa untuk bertemu kedua orang tuanya, tapi gadis itu menolaknya dengan alasan harus belajar karena ingin mengejar mimpinya.

Ruka bukanlah kekasih yang pengekang. Dia mendukung apapun yang di usahakan bahkan impian kekasihnya. Tapi jujur saja dia sedikit kecewa, Asa baru memberitahu nya hari ini jika dia akan ke USA. Dia tidak masalah jika mereka menjalani hubungan jarak jauh, dia tetap akan menunggu kekasihnya pulang. Hanya saja, sebelum pergi dia ingin Asa bertemu orang tuanya, untuk meyakinkan mereka jika dia memang memiliki kekasih. Dan yang terpenting untuk membatalkan perjodohannya.

"Kau bilang akan selalu mendukung apapun keinginanku? Dan ini salah satu mimpi ku"

"Memangnya kapan aku tidak pernah mendukungmu hm? Aku selalu mendukungmu dalam hal apapun, termasuk impian mu. Aku hanya mengajakmu untuk bertemu orang tua ku, apa itu terlalu sulit?" Tanya Ruka, dia ingin tau alasan kenapa kekasihnya selalu menolak jika di ajak bertemu ayah ibunya.

"Itu sulit untuk ku, Ruka aku belajar juga agar bisa setara dengan mu, setelah tau kau anak dari orang nomor 1 di negara ini, aku jadi merasa kecil. Rasanya kau terlalu tinggi untuk bisa ku gapai" Jawab Asa.

"Daddy mommy ku bukan orang yang seperti itu, mereka tidak pernah melihat seseorang dari kekayaannya, kekuasaan atau apapun itu, cukup temui mereka seperti ini, jadi dirimu sendiri. Dan aku juga selalu bersama mu, aku tidak akan membiarkan siapa pun melihat mu seperti itu, ku mohon sayang hm? Ikut dengan ku bertemu mereka hari ini" Ruka menggenggam Tangan Asa, tatapan penuh harapnya serta raut wajahnya yang hampir putus asa benar benar tidak bisa dia sembunyikan lagi. Dia sedikit lelah, tapi tidak ingin menyerah begitu saja. Dia ingin memperjuangkan hubungan mereka.

"Aku tidak bisa, maaf. Aku belum siap" Asa menunduk dan melepaskan tautan tangan mereka.

"Apa kau tau, kenapa aku sangat ingin mempertemukanmu dengan mereka?" Ruka menatap Asa dengan matanya yang mulai memerah.

"Aku di jodohkan, tapi aku menolaknya karena mencintai mu. Orang tua ku memberikan kesempatan, asal aku mengajak mu bertemu mereka, dengan begitu perjodohannya di batalkan"

Asa kaget mendengarnya, tapi dia memikirkan hal lain.

"See? Kau di jodohkan. Aku yakin gadis yang di jodohkan dengan pasti yang setara dengan mu. Dan juga kenapa baru mengatakannya sekarang? Kau sengaja ingin menyembunyikannya?"

Lelah, sedih, putus asa. Ruka akhirnya menangis. Dia pikir Asa akan mengerti, dia sekarang sedang berjuang untuk hubungan mereka.

"Menyembunyikan?" Ruka tertawa hambar.

"Aku tanya, memangnya selama hampir seminggu ini kau mendengar ku? Aku selalu meminta waktu tapi kau mengatakan harus belajar, see? Di Bagian mana terlihat aku ingin menyembunyikan sesuatu? Kau bahkan tidak membaca pesan yang ku kirim beberapa hari yang lalu. 2 bulan memangnya tidak cukup untuk mengenal ku hm?" Tanya Ruka frustasi.

Asa memalingkan wajahnya saat air matanya menetes begitu saja. Dia tau karena sibuk mengejar cita citanya, dia jadi mengabaikan kekasihnya. Tapi dia juga punya alasan untuk itu. Dia merasa kecil dan insecure setelah tau latar belakang sang kekasih. Karena itu dia belajar setidaknya agar bisa percaya diri dan layak berada di samping Ruka.

Business Marriage || Ruka X PharitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang