Dia Datang

98 10 0
                                    

Jaan berjalan menelusuri koridor kantor jaka.Semua orang menatap jaan kagum.Beberapa orang menyapa jaan ramah,dan memuji jaan.

Namun, disetiap lingkaran pujian pasti ada hinaan.tak sedikit juga yang menatap jaan hina.bahkan,mencela jaan dengan suara keras.Namun,jaan abai.Hinaan seperti ini,sudah sering ia dapatkan sejak kehidupan pertama nya,bahkan mungkin lebih parah.

Jaan berdiri didepan pintu kantor jaka.Ia menghela nafas pelan,lalu ter senyum.Hari ini,jaka pasti senang karena jaan memasakkan makanan kesukaan jaka.

"Jaka,jaan da...."

Jaan membelalakkan matanya,Ia terkejut.seketika tempat makan yang jaan bawa,jatuh berhamburan.

Itu dia...Dia yang menghancurkan hidup jaan dimasa lalu.Dia kembali

"Jaan..."Jaka dengan cepat berdiri,lalu berlari menghampiri jaan.

Jaan gemetaran,saat mata orang itu menatap jaan dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Jaan,kamu gak papa?ada apa?"Tanya jaka panik,tatkala jaan tak kunjung menjawabnya.

"Sayang,ada apa?"

Jaan mendongak menatap mata jaka.
Jaka terkejut,mata cantik itu,basah.
Perlahan butiran bening,mulai me ngalir,membasahi pipi chubby jaan.

"Nona Astella,saya minta maaf.Tapi, tolong kembali dulu.Kita bicarakan lagi lain kali."Ucap Jaka.

Wanita itu nampak kesal.menatap jaan benci.Ia lalu berjalan keluar,me ninggalkan jaan yang membatu,dan jaka yang terus menenangkan jaan.

"Ayo duduk dulu jaan."Ucap Jaka.jaan menurut.

Jaka membawa jaan kekursi kerjanya lalu memangkunya.ia mengusap jaan lembut.Tatapan matanya khawatir.

"Jangan jaka."Lirih jaan akhirnya.

"Kenapa cantiknya jaka?Ada apa?" Tanya jaka lembut.

"Jaan tau jaan jahat,jaan egois,jaan ngekang jaka.Tapi,jaan mohon jaka, jangan pergi,jangan ninggalin jaan lagi.Kalau jaan masih banyak kurang nya,jaka bilang ke jaan,jangan pergi. Jaan...hiks...Jaan.." Jaan terburu-buru.

"Ssttt,pelan-pelan sayang.Jaka bakal dengerin semuanya.Keluarin semua yang jaan pendem selama ini.Jaka bakal dengerin semuanya.Jaka gak akan menghakimi apa yang jaan rasa selama ini." Ucap Jaka sembari mengecup punggung tangan jaan.

Jaan dengan cepat mengalungkan lengannya keleher jaka.Memeluknya begitu erat,seolah jaan akan pergi jauh darinya.Seakan-akan jaka hanya lah mimpi jaan selama ini.Jaan me mejamkan kedua matanya.

Jaka begitu lembut,sampe sampe jaan takut,bagaimana kalau sebenar nya ini semua hanyalah mimpi?
Bagaimana jika saat jaan membuka mata,jaan kembali kemasa itu.Masa dimana jaan menggendong jana,me natap dari jauh,jaka yang mengucap janji suci,untuk orang lain.
Bagaimana,jika ini hanyalah angan angan dari jiwa jaan,yang berkeliaran mencari rindu yang menghantuinya?

Jika,ini mimpi,biarkan jaan tertidur selamanya.Memeluk segala angan dan Asa,membawanya pada keabadian.

CUP.

Jaan terkejut,lalu membuka matanya.
Jaka mencium pipinya.lalu menatap jaan yang bengong.Mencuri kecupan dibibir jaan.Sontak,muka jaan me merah.

"Udah nangisnya,cantik?"Tanya jaka.

Jaan mengulum bibirnya,lalu me ngangguk kecil,kemudian menabrak kan dirinya pada dada bidang jaka.

"Jaka,bekelnya jaka.."Adu jaan lirih.

Jaka menoleh ketempat jaan berdiri tadi.Ternyata tempat makan yang jaan bawa,jatuh berhamburan.

"Maaf..Hiks...Padahal...Jaan...hiks...
Udah...."

About You [Kseung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang