Menantimu

129 17 3
                                        

Khan berdiri diluar barier emas,yang mengitari tubuh heli.Perut heli kembali rata.Ini sudah satu bulan sejak heli memutuskan melakukan pemurnian pada jiwa dan raganya.

"Selamat malam sayang."Sapa Khan.
Lalu duduk dikursi didepan barier yang menaungi tubuh heli.

"Maaf ya aku baru dateng,kerjaan baru selesai.Tapi,aku ngebut kok ngerjainnya.Aku kangen kamu soal nya hehe."

"Kabar kamu gimana?aku baik disini. Dipaksain sih,soalnya kalau aku gak baik,kamu pasti marah."

"Hari ini banyak banget masalahnya. Bawahanku ada yang korupsi,Istri karyawanku ngegodain aku,Dijalan macet banget,ada kecelakaan heli.Gak ada kamu yang bisa meluk aku."

Khan menyandarkan kepalanya,me natap langit-langit.Menghela nafas pendek.matanya berkaca-kaca.

"Jangan lama-lama ya cantik.Kakak gak bisa tanpa kamu."

"HELII"

Seorang pria yang duduk ditepi sungai,menoleh saat seorang wanita memanggil namanya,sambil berlari.

"Apa ada yang dirasa?"Tanya wanita itu,lalu duduk disisi Heli.

"Mmm...baik,tapi ada saat dimana tubuhku terasa panas sekali."

"Gak papa,itu wajar.Sebagai wadah iblis paling kuat dan murni,itu hal yang wajar."

"Sampai kapan aku harus disini?"

"Sampai kamu gak lagi merasakan panas ditubuh kamu,heli."

"Aahhh..begitu ya..."

Tatapannya menyendu,menatap air sungai yang tenang.Wanita itu duduk didepan heli,mengusap kepala heli.

"Jangan takut heli,meski membutuh kan waktu yang lama,aku pastikan kamu akan kembali kesana."

"Lantas bagaimana jika aku kembali, sementara mereka sudah tiada?"

Perempuan itu tertawa kecil dan anggun.

"Jangan takut,mereka akan mendapat dampak baik,selama kamu disini. Lagipula kakak yohe akan menjaga mereka dengan baik."Jawab gadis itu.

"Yohe?"Tanya Heli.

"Iya..Mmm..mungkin sekarang kalian memanggilnya wony."Jawab gadis itu.

"JADI KAMU LIZ?"tanya Heli kaget sampe ia refleks berdiri.

Gadis itu mengangguk kecil.

"Benar,aku Hoeliana Zea.Fregmen dewi yang diceritakan oleh kakak wony."

"Kamu...Bolehkah aku bertanya?"
Heli kembali duduk didepan gadis itu.

"Tentu,kenapa tidak?"Jawab gadis itu.

"Kamu dan kak wony,bagaimana bisa bertemu?"Tanya heli.

"Ah...Itu..."Gadis itu menatap lautan didepan mereka.

"Kalau kamu tidak mau bercerita tidak papa.Jangan memaksakan diri."
Heli menyela,tak enak hati.

"Tidak papa.Aku hanya teringat, bagaimana kesalahanku menciptakan seluruh roda waktu yang terus berputar ini.Menyeret kalian semua untuk ikut serta dalam permainan taqdir yang tercipta karena ego dan cemburuku.Aku minta maaf."Jawab Gadis itu,menatap heli dengan rasa bersalah yang tersirat dimatanya.

"Tidak papa,semuanya sudah terjadi. Kalaupun bukan karena kamu,itu semua mungkin pasti akan terjadi."
Heli mengusap pu dak gadis itu.

Gadis itu tersenyum,ia menatap lautan kembali.Angin berhembus di antara mereka.Menyuarakan sejuta rasa yang terpendam dalam benak mereka.

"Saat itu...."


TBC

About You [Kseung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang